Hari ini adalah Marquis Elsdon dan anak ke 2 nya berkunjung. Mereka menyapa dengan wajah hangat. Aku melihat wajah anak ke 2 dengan perasaan akrab.
/Ruang tamu/
Duke : lama tidak bertemu Jordan
Marquis : Kamu masih sama Alfred
Duke : perkenalkan ini putriku satu-satunya
Brianna : Salam Marquis Elsdon, saya Brianna Winsor *membungkuk sopan*
Marquis : Putrimu sangat cantik Alfred. Oh ya perkenalkan juga dirimu *melirik*
Arcel : Salam Duke dan putri Winsor, saya Arcelio Elsdon anak ke 2 Marquis Elsdon
Duke : putramu juga sangat tampan. Brianna ajak Arcelio ke taman, aku mau berbincang dengan teman lama
Brianna : Baik, Ayah dan Marquis kami pamit undur diri
*Brianna dan Arcelio keluar*
Marquis : Jadi saya kemari karena urusan mengatur pernikahan mereka.
Duke : Bukankah terlalu cepat? lagi pula mereka baru saja bertemu.
Marquis : oleh karena itu saya membawa surat kontrak yang isinya dalam waktu 1 tahun mereka akan menikah.
Duke : Apa putramu..
Marquis : tentu saja, siapa yang tidak mau menikahi putrimu
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
/taman keluarga/Brianna : Arcel? bukankah kita pernah bertemu?
Arcelio : Mungkin..
Brianna : Ah aku ingat, itu kamu yang terluka di desa
Arcelio : Kamu ingat rupanya
Brianna : Tentu saja *bangga*
Arcelio : Mengapa kamu menyelamatkan ku?
Brianna : Karena kamu terlihat putus asa..
Arcelio : Apa kamu tidak takut kalau aku orang jahat?
Brianna : Tidak, karena kamu bisa membunuh ku langsung saat mendekati mu.
Arcelio : *puft* Benar juga..
Brianna : Bagaimana kamu bisa terluka?
Arcelio : Ada orang yang berencana membunuh ku
Brianna : Kenapa?
Arcelio : Aku tidak tau.. *sedih*
Brianna : *ubah topik* Oh ya itu benda apa?
Arcelio : Ini.. alat khusus untukku menyamar..
Brianna : menyamar seperti apa?
Arcelio : *melihat sekeliling*
Brianna : Tenang saja tidak ada orang lain disini
Arcel tampak ragu sesaat, namun ia menunjukkan warna rambut aslinya.
Rambutnya seputih salju terlihat lebih tampan, tanpa sadar aku berdegup kencang.
Brianna : *suara pelan* tampan..
Arcel : *uhuk* terimakasih.. jangan beri tau siapapun
Brianna : kamu bisa pegang janjiku *senyum*
Arcel : *suara pelan* aku ingin percaya padamu..
Brianna : Kamu bilang apa?
Arcel : Ti.. tidak ada
Arcel mengubah warnanya kembali, setelah itu aku mengubah topik dan kami dapat berbincang dengan santai menikmati waktu bersama. Hingga seorang pelayan datang untuk memberi tau kami kembali ke ruang tamu.
/ruang tamu/Marquis : Bagaimana waktu kalian?
Arcelio : Kami menikmati waktu bersama, berbincang dengan nona Brianna menyenangkan.
Brianna : Benar, aku tidak tau Arcel sehebat itu
Duke : *memotong* jadi.. begini.. apa pendapat kalian berdua jika kami menjodohkan kalian?
Marquis : jika kalian setuju tanda tangan di surat kontrak ini, dalam waktu 1 tahun kalian akan menikah.
Arcelio : Saya... *berpikir keras*
Brianna : *melihat Arcel* iya kami setuju, 1 tahun waktu yang cukup untuk kami bisa mengenal jauh lagi.
Duke : Brianna apa kamu yakin?
Arcelio : Tidak perlu buru-buru, Brianna
Aku mengangguk, ayah dan Arcel terkejut akan keputusan ku, kecuali Marquis Elsdon sangat puas dan tersenyum lebar. Kami tanda tangan surat itu.
Marquis : Oh iya Alfred, bagaimana jika Arcel menjadi bodyguard Brianna?
Duke : Mengapa mendadak sekali?
Brianna : Saya tidak mau membahayakan nya
Marquis : Putri.. Arcel sangat pandai dalam bertarung, ia bisa menjaga putri saat kalian dalam tugas Hunters. Mungkin kalian dapat mengenal lebih.
Duke : Bagaimana denganmu Arcel apa kamu ingin menjadi bodyguard Brianna?
Arcelio : Jika nona Brianna tidak keberatan. Aku bersumpah untuk menjaga Brianna selalu.
Brianna : Baiklah kalau ini yang kamu inginkan
Marquis : Kalau begitu mulai hari ini Arcel tinggal denganmu Alfred. Aku akan mengirim barang pribadi Arcel nanti.
Setelah itu Marquis Elsdon pamit pergi tetapi tidak memberi salam perpisahan pada "anaknya".
Arcel hanya dapat menatap punggung Marquis berjalan pergi..
Apa yang akan terjadi pada kami kedepannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Brianna's Journey
FantasyBrianna Winsor, gadis tangguh pemberani yang berbeda dengan gadis bangsawan lain dan manusia normal. Brianna melewati berbagai kesulitan dan hinaan, akhirnya ia diakui semua karena sifat dan berkontribusi pada warga. Namun tengah perjalanan bertemu...