Yin dan Yang

3 0 0
                                    

Siang hari di ruangan Keuangan.

Hanya ada suara ketikan keyboard dan AC Sentral diruangan itu. Para manusia yang ada didalamnya beberapa kali mengeluarkan suara desahan panjang tanda frustasi. Tumpukan kertas berserakan dengan sticky notes diatasnya.

Berbeda dengan ruangan Content Creator yang ada di depannya. Suara musik kencang yang berulang kali diputar guna membuat konten yang sedang viral ikut memenuhi ruangan Keuangan.

"Mereka bisa diem nggak sih?! Gatau orang lagi stress apa ya?!" Teriak Sasa frustasi sambil menaikkan kacamatanya ke atas kepala asal.

"Ya gimana lagi, emang itu kerjaan mereka sih Sa.. udah nikmatin aja lagunya.." jawab Lidya santai.

"Lagian ide siapa sih, ruangan content creator dihadepin sama keuangan?! Mana ruangannya kaca semua lagi!" emosi Sasa memuncak. Selain sedang mumet, Sasa juga lagi red day sekarang. Pantas saja suasana hatinya buruk.

"Ide bos kita, mau ngapain lu?!" Andi menjawab pertanyaan Sasa.

Sasa memberikan tatapan maut pada Andi, membuat nyalinya seketika ciut.

"Gue keruangan sebelah dulu deh.." Andi mengalihkan pembicaraan, berusaha kabur dari Sasa.

"Ngapain lu ke sebelah?" tanya Reyhan penasaran.

"Ngapelin sayang gue.. Nayla.." ucap Andi menggoda Reyhan.

"Ada-ada aja!" Reyhan berusaha tak acuh. Tapi ia baru ingat, tumben pagi ini Nayla tidak menyapa? Tidak biasanya.

Ia pun mencuri pandang ke ruangan sebelah. Mencari keberadaan Nayla disana, nihil. Hanya terlihat kursi kosong disana, tidak ada keberadaan tas maupun tumblr mermaid yang biasa wanita itu bawa.

"Ini bisa lebih repot lagi nggak?!" Nayla geram.

"Sabar napa Nay, kalo mau hasilnya bagus, emang perlu perjuangan.." Robby santai.

"YA MASALAHNYA ELU NGREPOTIN GUE NYET!!" ia akhirnya meluapkan kemarahannya.

"Kalian berdua mending keluar deh daripada adu mulut terus disini" Nina ikut frustasi.

Nayla dan Robby seketika menghentikan aktifitasnya dan berjalan keluar ruangan.

"Heh! Mau kemana kalian?!!" teriak Nina.

"Katanya suruh keluar?!" jawab Nayla dan Robby serentak.

"Hehe becanda doang elah! Tar siapa yang bantuin gue! Kalian tim terbaik gue kok" ucap Nina manis.

"Jijik, dua tiga teh pucuk.." Robby berpantun.

"JAN..." Nayla menanggapi.

"HEH!! Udah ayoo, keburu istirahat.. Laper sumpah" rengek Nina.

"Ini sampe kapan gue harus tiduran dibawah meja?!" Nayla protes.

Ya, hari ini adalah hari dimana Nayla di-hire menjadi model foto produk tim Konten. Ia diharuskan tidur dibawah meja kaca untuk mendapatkan hasil foto produk aesthetic menurut Nina dan Robby.

"Iya ini 2 kali pose lagi, coba agak nengok kekiri Nay.." Robby coba mengarahkan.

"Angle gue kiri By!" Nayla mendengus kesal, namun tetap menurutinya.

"Sejak kapan kalian?" Tanya Nina sambil menata produk diatas meja.

"Apaan?" Robby tidak mengerti maksud Nina.

"Kalian pacaran kan? Ngaku aja sama gue.. Mulut gue bisa diem kok, aman.."

"Siapa yang bikin cerita sih?" tanya Nina sambil berpose.

Story of NaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang