CP.16

241 17 0
                                    

"woahhh!!!!!!!"

"SEMANGAT SEBELAS SATU!!"

"SEBELAS SATU PASTI BISA!!'

yaa...begitu banyak sorakan dari lapangan sekolah, murid murid bersorak untuk menyemangati tim sepak bola yang sedang bertanding di lapangan sekolah

kini kelas sae yaitu sebelas satu bertanding dengan sebelas lima dengan sae yang ikut berpartisipasi dalam lomba sepak bola ini

walaupun sae memiliki kekurangan itu tak menghambat nya untuk menjadi terkenal

ugh? yaa sae merupakan salah satu anak terkeren di sekolahnya ia menjadi ketua team sepak bola yang sering mendapatkan mendali emas jika bertanding

sae tidak begitu ramah...

ya bukan seperti novel novel yang lainnya, sae itu anak yang cukup terkenal dan pintar juga

yaahhh alih alih banyak yang menghina nya, banyak juga yang menyukainya

"SAE!!!! SEMANGAT!!"

teriak beberapa orang yang tengah menyemangati team sepak bola itu

daniel dan guru lainnya juga ikut menyaksikan acara hari olahraga ini dan melihat sae yang tengah bertanding

daniel dengan pakaian olahraga melihat dari pinggir lapangan dengan beberapa guru juga bersamanya

"oke semuanya...kali ini sae mengambil ahli bola! iya! dia melewati para musuh dengan sangat gesit dan!"

"GOLL!!!!!"

ini kelima kali nya sae mencetak gol ke gawang musuh...sungguh pertandingan antar kelas ini membuat daniel sangat bersemangat!!

"ayo! ayo! sae!" teriak semangat dari daniel

"kau sangat bersemangat khun" ucap sora yang berdiri di samping daniel

"entahlah...aku sangat semangat melihat sae mencetak gol" jawab daniel dengan senyum semangat nya

"sae begitu keren hingga mengambil perhatian mu" sora tertawa kecil di akhir kalimatnya

"menurutmu begitu? dia memang keren"

lagi lagi daniel terpesona pada pesona sae yang di luar pikirannya

sora mengelus bahu kanannya sendiri dan tersenyum kaku saat mendengar perkataan daniel

---oOo---

maafkan aku...

song : pesan terakhir — Lyodra

flashback semalam sore...suasana sore memasuki malam di bangkok yang ramai dengan kendaraan yang berlalu lalang melewati jalan raya yang besar ini

lampu rambu lalu lintas yang menunjukan warna hijau dan sae sedang berdiri di ujung zebra cross dengan memasukan tangan nya ke saku mantel yang ia gunakan

akhir akhir ini hujan sering turun...
dan udara dingin yang cukup menusuk tulang

"seandainya hari ini turun salju di sini yang menghiasi cuaca dingin ini dan membekukan perasaan ku saat ini"

melamun...

kebiasaan sae akhir akhir ini melamun tak tau tempat ia selalu saja melamun di tempat yang salah

drtt...drrtt...drrtt...

getar ponsel di kantong sae
ia mengeluarkan benda pipih itu dan mengangkat panggilan tersebut

"apa yang kau lamunkan?"

ucap orang yang di sebrang telfon itu
sae melihat ke sekeliling nya dan tak melihat orang yang menelfon nya itu

"lihat kedepan..."

sae melihat kearah sebrang jalan yang di pisahkan oleh kerumunan kendaraan yang melintas

disana...

daniel menaikan sedikit tangannya dan melambai kecil pada sae dengan senyum tipis nya dengan satu payung kecil di tangan kirinya

sae menghela nafasnya dan membalas senyuman pond yang cukup jauh dari nya

langit yang sudah gelap tampa cahaya matahari lagi...lampu lampu menerangi jalan yang sepi tampa cahaya

sae mengedipkan matanya saat satu tetes hujan mengenai matanya sae membuka telapak tangannya untuk merasakan rintik rintik hujan yang semakin deras

lampu lalu lintas berubah menjadi merah
semua orang berlari untuk meneduhkan diri dari hujan yang sudah cukup deras

daniel membuka payung nya saat rintik hujan mulai mengenai rambutnya dan melihat sae yang kembali larut dalam lamunannya

air hujan yang dingin membasahi seluruh tubuh sae namun sae masi saja berdiri di ujung jalan dengan kepala tertunduk melihat rintik hujan yang mengenai telapak tangannya

daniel melangkah perlahan lahan menuju tempat sae berdiri dengan lamunannya

sae mengangkat kepalanya saat merasakan hujan tak lagi membasahi nya...ia melihat daniel yang melindungi nya dengan payung berwarna dongker

sae menatap mata coklat daniel begitupun daniel yang melihat sae seperti orang yang berputus asa

"kenapa kau tidak berteduh?" tanya daniel yang memegang erat payung itu

tak tau bagaimana menjawab...

sae hanya bisa membuka mulut kecilnya tampa mengeluarkan suara...mata yang cukup indah itu mulai berkaca kaca

daniel mengerutkan dahi nya dan mencoba untuk memahami keadaan sae sekarang

sae menggerakkan tangannya dengan cepat dengan penuh emosi dan menangis di sela perkataan tangannya itu

"aku lelah! semuanya tidak pernah berjalan seperti yang aku bayangkan! aku benci diri ku yang terlahir seperti ini! aku ingin di lahirkan normal yang di sayangi banyak orang! aku benci semua orang yang mendekati ku untuk menyakiti ku!"

daniel menatap lekat gerak gerik sae dan benar benar mencoba memahami sae sekarang

daniel melepaskan payung yang ia pegang dan menarik sae ke pelukan nya di tengah hujan yang membasahi mereka berdua

sae memukul mukul dada daniel untuk melampiaskan emosinya namun seakan tak merasakan apapun daniel malah mengeratkan pelukannya

"lampiaskan semuanya sae..."

sae menangis dalam pelukan daniel yang di tutupi oleh hujan deras ini dan menenggelamkan wajahnya di bahu daniel

daniel mengelus punggung sae agar ia merasa lebih baik dan kembali memeluk erat tubuh sae

TBC

"aku akan mencintaimu tampa melihat siapa dirimu, aku mencintaimu karena perasaan ku yang tulus dan akan selalu mencintaimu sampai kau tau betapa tulusnya cinta ku padamu"

—daniel

bagaimana? chapter kali ini gua fokusin sama danielsae walaupun ga panjang...

jangan lupa tinggalkan jejak : votekomen

thank for reading ~

2. Ma Boyfriend - PONDPHUWIN [WAJIBVOTE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang