KINI suasana sekolah sudah sepi karena ini adalah jam pulang sekolah, dan kini sae sedang berada di taman sekolah di samping phuwin
phuwin tadi dengan sengaja menunggu waktu pulang sekolah sae karna ingin membicarakan sesuatu pada sae
"apa kau selalu diam seperti ini?"
pertanyaan aneh phuuu...
sae kan tidak bisa berbicara kenapa kau menanyakan itusae melihat kearah phuwin dan menaikan kedua alisnya karena pertanyaan aneh dari phuwin itu
phuwin tertawa kecil "bodoh kan? aku menanyakan sesuatu yang jawabannya sudah jelas"
phuwin menghela nafasnya dan bersandar pada sandaran kursi taman
"sae...aku tau kau sangat susah untuk menyatakan atau mengatakan sesuatu yang ingin kau katakan, tidak semua cerita atau keinginan harus kita ucapkan lewat mulut"
sae melihat phuwin dengan lekat untuk mencerna semua perkataan phuwin yang menusuk hati nya
phuwin meletakkan telapak tangannya di dada sae "gunakan hati mu untuk mengatakan yang ingin kau katakan atau gunakan juga hati mu untuk menceritakan sesuatu yang ingin kau ceritakan"
sae menundukkan kepalanya dan melihat kalung yang sempat di berikan daniel untuk nya di saat daniel menyatakan cintanya
"aku tinggal kau bersamanya ya" ucap phuwin saat melihat daniel berlari kearah mereka
daniel berlari dengan cukup cepat dan sampai dengan nafas yang ngosngosan
"huhhh...aku baru selesai dengan pekerjaan ku" ucap daniel mengatur nafasnya
phuwin berdiri dari duduk nya dan memakai tas yang sempat ia letak di sampingnya
"ahh baiklah, aku akan pulang dulu sepertinya pond sudah menjemput ku"
daniel melihat phuwin yang langsung pergi dan meninggalkan mereka berdua
daniel duduk tepat di samping sae dan tersenyum pada sae
sae menyodorkan botol minumnya karena sepertinya seseorang disini butuh sedikit pasokan air
"terimakasih sayang..." daniel mengambil botol minum itu dan meminumnya
daniel sedikit merasa jika sae sedikit aneh hari ini hanya bisa melihatnya
"aku minta maaf..."
daniel menaikan satu alisnya saat melihat arti dari gerakan tangan itu
"maaf? untuk apa?"
"aku tidak terlalu terbuka denganmu dan aku selalu mengira semua orang yang berada di dekatku adalah orang yang jahat dan takkan pernah mengerti perasaan ku..."
"aku berpikir kau mendekati ku hanya untuk mendapatkan sesuatu dari ku seperti orang lain, maafkan aku karna aku berpikir jika cinta mu adalah hal palsu yang kau buat untuk memperoleh sesuatu dari ku"
"aku salah atas hubungan kita, jika kau tidak ingin berhubungan lagi denganku sebaiknya kita putus—"
daniel memegang tangan sae dan menatap sae yang berbicara sambil menangis, daniel hanya bisa manahan air matanya untuk tidak jatuh saat ini
"berhenti berbicara yang tidak tidak, aku tidak akan mengakhiri hubungan ini"
"tapii..."
daniel menggelengkan kepalanya pelan dan memeluk sae agar lebih dekat dengannya
"ini salah ku, sikap ku yang sangat ingin dekat dengan mu membuat kau berfikir aku hanya mendekati mu untuk mendapatkan sesuatu dari mu... maaf ya jika itu membuat mu sedikit takut dan tidak mempercayai ku"
sae memeluk erat daniel dan meremas kemeja daniel, sae menangis dengan cukup deras hingga bahu daniel yang sudah basah akibat air matanya
daniel mengelus lembut punggung sae agar sae mengeluarkan semua yang ingin ia keluarkan
langit sore yang memerah menjadi saksi betapa tulusnya cinta daniel kepada sae
“seseorang yang memiliki luka dan trauma terhadap orang lain lebih butuh perhatian secara perlahan agar mereka dapat menyembuhkan luka luka yang membekas di hati mereka”
—tangwanchareon
---oOo---
"bagaimana sekolah mu hari ini?" pond yang baru saja masuk kedalam cafe dan langsung duduk di depan phuwin
"hemm baikk, tapi aku kasian pada sae"
phuwin menekuk bibirnya kebawah agar terlihat lebih manis di hadapan pond"ohoo... apakah sekarang seorang papi sedang mengkhawatirkan anaknya?"
pond mencubit pipi phuwin dan phuwin tersenyum lucu saat mendapat respon yang ia inginkan
"emm... berhenti mencubit pipi kuuuu"
bukanya berhenti pond malah mencubit kedua pipi phuwin sekaligus
"bagaimana pipi ini sangat lembut hum"
"aaa pondd...nanti pipi ku memerah"
BRUK!!!
net meletakan nampan dengan cukup kuat di meja pond dan phuwin dan itu membuat mereka terkejut
"aku akan membuat peraturan “tidak di perbolehkan berpacaran di cafe ini”"
wajah net yang sangat suram membuat phuwim menaikan satu ujung bibirnya agar terlihat aneh
"ada apa dengan mu hah?" tanya phuwin saat net ingin kembali ke mejanya
"kau lihat aku? apa wajah ku terlihat sangat bahagia?" jawab net
"aku seperti pernah melihat wajah ini sebelumnya tapi di mana..." ucap phuwin dan mencoba mengingat di mana ia pernah melihat ekspresi wajah seperti ini
"kau di campakkan ya?" tanya pond pada net
mendengar itu net langsung terduduk seperti ice yang mencair terkena panas matahari
"HAH IYA! aku melihat wajah itu saat melihat sae tadi!" ucap phuwin bersemangat karena mengingat dimana ia pernah melihat ekspresi seperti itu
"apa itu terlihat jelas ya?" tanya net dengan tatapan kosong
"bahkan jika aku berada di mars pun aku mendengar wajah mu mengatakan “aku di campakkan, aku di campakkan” hhahahaha" pond tertawa di akhir kalimat nya
"aku di campakkan...aku di campakkan... aku di cammpakkan...aku di campakkan"
net mengulangi kalimat itu berkali kali seperti orang gila yang kehilangan jati dirinya
"heyy!! meung!!!" phuwin menggerakkan badan net agar net sadar dari kegilaan nya ini
"aku di campakkan...aku di campakkan"
lagi lagi hanya itu saja yang keluar dari mulut net, membuat phuwin dan pond merinding mendengar nya
"hey..." pond mendorong bahu net dan membuat net jatuh dan terbaring di lantai cafe
"aku di campakkan...aku di campakkan"
ucap net lagi sambil terbaring di atas lantai cafe
semua orang yang berada di cafe melihat kearahnya dan pond phuwin yang setengah mampus menahan malu
TBC
uhhh ayo dong vote T~T
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Ma Boyfriend - PONDPHUWIN [WAJIBVOTE]
Randomcerita ini murni dari pemikiran saya jika ada persamaan kata dan alur mungkin hanya ketidak sengaja belaka® -Phuwin adalah seorang selebgram dari salah satu aplikasi yang terkenal satu dunia, karna wajahnya yang manis ia selalu di ship'kan dengan se...