departure-ch 2

36 11 0
                                    

Satu hari sebelum libur semester terlihat tujuh manusia yang sebelumnya ingin merencanakan akan melakukan penjelajahan yang cukup jauh sedang berkumpul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu hari sebelum libur semester terlihat tujuh manusia yang sebelumnya ingin merencanakan akan melakukan penjelajahan yang cukup jauh sedang berkumpul.

Mereka sekarang sedang berkumpul di salah satu cafe langganan mereka, sepertinya mereka membicarakan hal yang sama dengan beberapa hari lalu.

"Anjirlah emak gue hampir aja kagak ngijinin gue, kalo aja kagak dibantu adik gue" Cerita Aaron dengan sedikit teriak, "Biasa aja bisa lu ceritanya?" Sinis Lauuna.

Aaron tidak mempedulikan protesan dari Lauuna, "Semuanya udah disetujuin kan?" Mendengar pertanyaan Leo semuanya menoleh kepada Thea.

Gadis yang selama ini selalu dilarang ini itu oleh kedua orang tuanya dan selalu dituntut menjadi yang terbaik, mereka mengetahui tersebut karena tak sengaja mendengar pertengkaran antara Thea dan ayahnya.

Ia bahkan sempat ditentang oleh ayahnya ketika ia akan mengambil jurusan arkeologi, ayahnya bilang hal itu tidak akan berguna untuk masa depannya.

Namun ia tidak peduli dan tetap mengambil jurusan tersebut, karena itu Thea semakin dibenci oleh ayahnya dan ibunya. Sekarang yang peduli padanya hanyalah Abang dan kakaknya.

"Papa mama gue dinas keluar kota selama sebulan, jadi gas aja kita, asalkan nggak ada yang kasih tau" Seakan tau isi pikiran temannya ia menjawab sambil tersenyum supaya teman temannya tidak mengkhawatirkannya.

Semuanya mengangguk dan merasa lega mendengar jawaban dari Thea.

"Beneran besok kita berangkatnya?" Semuanya menoleh kearah David, "ya iyalah, kenapa emangnya?" Tanya Lauuna.

"Gak ada sih, cuma baru mulai libur lho, nggak bisa apa lusa atau hari hari berikutnya? Harus banget besok?" Jawab David sambil menekan kata bagian akhirnya.

Semuanya mendengus mendengar itu, "Yaudah lah kalo gitu lusa aja kita berangkatnya gimana? Gue mau menikmati liburan dirumah dulu" Ucap Alexa yang mendapat anggukan setuju dari mereka semua.



Setelah merasakan liburan sehari dirumah, kini mereka sudah berada di pesawat yang beberapa menit lagi akan berangkat.

Terlihat Aaron yang misuh misuh karena ia duduk dengan orang yang tak ia kenal. Lauuna duduk dengan Chelsea, Alexa duduk dengan Leo dan Thea duduk dengan David, jelas saja dia kesal.

"Anjirlah dunia kagak adil bet buat prince satu ini" Lirihnya dramatis sambil pura pura menghapus air matanya seakan akan ada yang keluar.

"Dek kenapa nangis?" Tanya seorang wanita paruh baya disamping Aaron dengan sedikit kekhawatiran dimatanya.

"E-eh.. gak papa kok hehe" Aaron langsung mengalihkan pandangannya kearah samping yang terdapat Thea dan David.

Thea menoleh kearah Aaron.

"Mau tukeran" Ucap Aaron dengan wajah memelas, Thea menghela nafas lalu berdiri dan bertukar tempat duduk dengan Aaron.

Sekarang pesawat sudah berada diatas awan yang tandanya mereka sedang dalam perjalanan.

The FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang