Di perjalan menuju hotel. Karan memutuskan untuk mengemudi sendiri. Karena aciel minta ikut dengannya. Karan pikir ini cukup baik, belakangan ini karan jarang menghabiskan waktu bersama aciel. Jadi dia jadikan ini kesempatan untuk bersama adik kesayangannya.
Aciel terlihat sibuk dengan ponselnya. Karan tersenyum simpul. Kemudian dia memutar sebuah lagu di head unit mobilnya. Lagu yang enak di dengar ketika berkendara di pagi hari. Lagu yang sering karan putar ketika berkendara sendiri atau bersama aciel saja.
"Abang, nanti di persimpangan depan kita beli gorengan dulu ya?"
"Pagi-pagi kok udah gorengan"
"Pengen banget abang, boleh ya?"
"Boleh"
"Hehehe...makasih abang"
Setelah satu jam 30 menit menempuh perjalanan, akhirnya karan dan aciel sampai di GOLDENSEA. Mereka keluar dari mobil di sambut oleh pengawal hotel.
"Selamat pagi tuan karan" sapa laki-laki berbadan besar itu.
"Pagi" sahut karan ramah. Karan juga mengangguk kecil. tapi tidak menghilangkan aura dingin dan dominannya di tambah lagi dia adalah ceo hotel tersebut, maka semua orang yang berkerja di sana sangat menghormati dan segan kepada karan.
Karan memberikan kunci mobil pada laki-laki itu agar mobil bisa pengawal itu pindahkan ke lobi bawah. Kemudian karan memanggil aciel yang sejak tadi belum keluar mobil.
"Adek kenapa lama?" Karan menunduk untuk melihat apa yang di lakukan aciel begitu lama di dalam mobil.
"Iya bentar abang, ini tws aku jatuh" aciel terlihat sedang meraba-raba ke bawah kakinya.
"Coba keluar dulu, kalau kayak gitu mana ada kelihatan dek"
"Oh iya" aciel langsung keluar, kemudian membuka pintu mobil lebar dan kembali menunduk untuk melihat kembali posisi jatuh twsnya tadi.
"Dapat abang" aciel tersenyum menunjukkan twsnya pada karan. Karan mengangguk.
Aciel berjalan mendekati karan. Berdiri di samping sang abang. Lalu dia juga dapat sapaan dari penjaga laki-laki tadi.
"Selamat pagi tuan aciel"
"Pagi paman" sahut aciel dengan senyuman manisnya.
"Ayo" karan merangkul bahu sang adik untuk ia ajak segera masuk.
"Selamat bekerja paman" aciel mengangkat tangannya memberikan gestur semangat.
"Terimakasih tuan" laki-laki itu tersenyum dan menunduk beberapa kali.
Setelah kepergian karan dan aciel, laki-laki itu berucap lirih.
"Tuan aciel selalu bisa memberikan energi positif, dua tuan itu sangat baik hati".
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Brother
FanficDemi adek kesayangannya, Karan rela jika harus memberikan seluruh dunianya pada sang adek Daffin Aciel. SEBELUM BACA FOLLOW DULU YA GUYS.