Perjodohan?

183 14 0
                                    

Happy Reading

...

..

.

"Tapi maa.. Rafa masih mau nikmati masa muda Rafa dan mengembangkan karir sebagai pemain sepak bola." Pekik pria tampan yang berusaha untuk menolak perjodohan itu.

"Nahh... Itu diaa, kamu bisa nikmati masa muda kamu bersama istri kamu nanti... Biarkan dia menemani kamu berproses menitih karir." Balas mama Rafa atau miss noraly yang tak mau kalah dengan alasan rafael.

"kamu tau kan, seberapa berharapnya mama sama kamu. Kamu dan dia sudah kami jodohkan sejak bayi, percaya sayang ... gadis ini baik, dia seorang wanita sholehah, keluarganya terpandang dan dia juga keturunan Rasulullah. " Ucap wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu.

"Tapi kan maa––" Belum sempat pria itu melanjutkan ucapannya, sang mama segera memotongnya.

"Gak ada tapi tapi, mama pastiin kamu suka sama gadis ini." Ucap mama Rafa  berusaha meyakinkan dirinya.

"Pokoknya nanti malam kita ketemu sama gadis ini, titik! " Ucap mamanya, sementara Rafael, dirinya pasrah dan tak tau harus membatah bagaimana lagi itu pun terduduk di sofa.

"Oke, Rafa bakal coba terima ini. " Ucap rafael dengan pasrah.

"Nahh .. gitu dong. Makasih ya anak mama yang ganteng. " Ucap miss noraly sambil memeluk Rafa, Rafa pun membalas pelukan hangat mamanya.

Di waktu yang sama, namun  di tempat yang berbeda. Di rumah yang minimalis, terlihat Alisha sibuk bermain di taman belakang rumahnya, hingga suara seorang wanita berhasil memecah kesibukan gadis itu.

"Sashaa.. " Teriak wanita paruh baya yg memanggil Alisha. Sasha adalah panggilan Alisha yang di beri oleh orang tuanya.

"Iya umi... Ada apa?" Jawab Alisha dengan suara lembutnya. Alisha tampak berhenti memainkan bunga bunga dan kupu-kupu di taman belakang rumahnya.

"Sini dulu sayangg... " Panggil uminya dengan lembut.

"Oke umi.." Balas sasha yg kemudian berjalan ke uminya yang berada di depan kolam berenang yang terletak di belakang rumah.

"Ada apa umi? Apa umi butuh bantuan Sasha?" Tanya Sasha (Alisha) .

Umi Sasha tersenyum.

"Kamu hari ini akan bertemu dengan laki laki yang akan di jodohkan dengan kamu. Apa kamu sudah tau?" Ucap wanita paruh baya itu.

"Iya umi ... Sasha tau kok. " Jawab gadis itu sambil menunjukkan ekspresi sedih di wajah cantiknya itu.

"Kenapa sedih begitu sayang? Apa kamu gak suka sama perjodohan ini?" Tanya uminya yang tak suka melihat anak gadisnya sedih.

"Bukannya Sasha gak mau, tapi Sasha takut malu-maluin umi. Secara ... Sasha gak pernah bergaul sama laki laki. Sasha takut. " Balas Sasha dengan menunjukkan wajah sedihnya.

"Sasha... Percaya sama umi, Sasha pasti bisa... Tunjukkan sikap Sasha seperti biasanya saja. " Ucap uminya yang berusaha menyemangati Sasha.

Sasha hanya terdiam dan menunduk.

"Yaudah, Sasha siap-siap ya ... keluarga mereka sudah sampai di apartemen, jam 8 malam mereka akan datang. " Ucap uminya lalu memegang tangan Sasha dan membawanya masuk ke dalam rumah.

***

Waktu sudah menunjukkan jam 8 malam, keluarga struick sekarang sudah sampai di rumah keluarga Sasha. Keluarga struick sudah masuk dan duduk di ruang keluarga, sedangkan Sasha masih di dalam kamar menatap dirinya di pantulan cermin. Dia agak sedikit ragu dengan penampilannya sekarang, gadis itu mengenakan gamis hitam dan polesan make up tipis yang dia buat sendiri, dia tak di bantu siapapun ketika berhias.

MENUJU SURGA BERSMANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang