KHAWATIR!

112 10 2
                                    


Allow guys... Gimana kabar kalian? Baik gak? Pasti baik lah ya kan.

Oh iya aku hari ini up guyss, gak papa sih gak ada yang baca atau vote. Tapi yang pasti aku nulis begini karna aku mau nuang hasil halu ku.

Chapter ini double ya, kali ini ada 3106 kata.

Gimana.... Gabut kan akuhh. Yaudah lah kalian baca aja

Happy reading guys, semoga suka sama cerita nya ya...

_________________________________________

Rafa dan ivar sudah sampai di RS.
Kapok lu,Rafa kini berlari panik ke meja resepsionis mencari ruangan Sasha. Akhirnya dia menemukan ruangan tempat Sasha di rawat, "assalamu'alaikum" Ucap Rafa membuka pintu ruangan dan di susul oleh ivar di belakangnya.

"Wa'alaikumsalam" Jawab Sasha dan Farah serentak.Sasha terlihat memegang kepalanya kesakitan. Sedangkan Farah hanya terluka ringan di bagian kaki. Rafael kembali panik saat memasuki ruangan karna melihat dahi Sasha ada luka dan darah yang sudah mengering.

"Ya ampun sha, kamu kok bisa gini?" Tanya Rafael yg terlihat sangat cemas karna melihat Sasha begitu kesakitan.

"Tadi aku lagi fokus nyetir, trus tiba-tiba ada mobil dari belakang nyalip kencang banget, jadi karna aku takut nabrak orang klo aku gak belokin mobilnya, ya aku banting stir aja ke kiri, untung Farah duduk di belakang sebelah kanan" Jelas Sasha yang sukses membuat rafael terdiam.

"Trus kok bisa kamu sampe gini? Sedangkan Farah cuma luka ringan di kaki. " Tanya rafael ke Sasha yg masih duduk di ranjang rumah sakit.

"Aku kan di depan, jadi pas nabrak itu kepala aku terhantuk ke stir, jadi luka gini deh, trus juga tangan aku sedikit terjepit tadi, makanya lebam gini. Sedangkan Farah kan di belakang, jadi dia gk luka parah, cuma kakinya luka dikit, trus kepalanya terhantuk ke kursi ku" Jelas Sasha lagi.

"Udah lah el, ini cuma luka kecil kok. Gak perlu di khawatirin, nanti juga sembuh kok lukanya." Ucap Sasha yang berusaha menenangkan Rafael.

"Tapi itu luka nya di kepala loh, nanti takutnya luka serius" Jawab Rafa yang masih saja khawatir.

"Gak perlu khawatir Rafa, dokter udah bilang. Dahi Sasha cuma tergores biasa karna kena stir. Bentar lagi sembuh kok" Jawab Farah yang angkat bicara meyakinkan Rafa.

"Tapi bener kan? Gak parah lukanya kan? " Tanya Rafa yg terlihat masih khawatir.

"Gak kok el, ini cuma goresan aja" Jawab Sasha yg sukses membuat Rafa tersenyum lega. Saat mereka tengah berbicara, mama nora dan umi celine berlari memasuki ruangan dan memeluk Sasha yg masih duduk di ranjang rumah sakit.

"Sasha... Kamu gak papa kan nak?" Ucap umi sasha dan mama nora bersamaan.

"Gakpapa umi, mama. Sasha cuma luka dikit kok, hehehehe"jawab sasha dengan sedikit nyengir.

"Gak papa gimana? Orang sampe luka begini" Ucap Rafa sambil sedikit meninggikan nada bicaranya.

"Nahh kan mulaii, alay lagii" Batin Sasha jujur

"Gak papa loh el, aku cuma kejedot dikit kok, gak parah" Jawab sasha yg tak mau keluarganya bertambah khawatir.

"Yaudah iya, tapi bener kan gak parah?" Tanya umi sasha.

"Enggak umi, rafael aja yg terlalu alay" Ucap sasha sambil terkekeh.

"Dia bukan alay, tapi khawatir bidadarinya kenapa-kenapa" Ucap ivar yg ikut ter kekeh.

"Hahahaha, bisa aja kalian. Ternyata gak salah kami jodohin kalian" Ucap mama nora ke Rafa yang telinganya memerah karna malu.

"Ihhhh, telinganya Rafa merah" Ejek farah yang berdiri di sebelah ranjang sasha.

MENUJU SURGA BERSMANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang