Rasa gugup memenuhi orang yang kini tengah memandang dirinya sendiri di cermin. Beberapa kali memastikan penampilan yang akan ia tunjukkan ke pacar gantengnya.
Hari ini, di malam minggu, Narajia diajak untuk pergi berkencan. Bukan karena apa, tapi Narajia gugup karena Ares bilang jika hari ini adalah hari yang begitu spesial. Jujur Narajia tidak ingat apa yang spesial di hari ini, bukan hari ulang tahunnya maupun Ares dan bukan juga hari valentine, pacarnya itu mengatakan jika ia akan tau nanti.
Dari kepala sampai ujung kaki Narajia sudah menyiapkan outfit yang akan ia pakai sedari kemarin. Dengan warna senada dan warna yang tidak terlalu mencolok membuatnya tampak semakin menarik.
"Sip, dah cakep gua."
Ia tersentak di tempatnya kala mendengar suara klakson yang begitu ia kenal, suara mobil pacarnya.
Narajia sedikit berlari ke bawah dengan jantung yang berdebar kencang. Tak lupa mengunci pintu, kemudian ia masuk ke mobil pacarnya itu.
Ares tampak tersenyum setelah melihat Narajia, membuat sang empu bersemu merah.
"Cantik. Kamu cantik banget malam ini, Jia."
Mendengar itu Narajia semakin tersipu, "Aku laki-laki, kak, masa cantik??"
Ares melajukan mobilnya, "Cantik itu universal, Jia. Cantik bukan cuma buat perempuan. Bunga, bulan, bintang, mereka juga bisa jadi cantik, kan?"
Tangan Ares yang tidak memegang setir menggenggam tangan Narajia yang dingin, "Menurut aku, kamu cantik."
Dengan cepat Narajia menoleh ke arah jendela karena terlampau malu sebab dipuji seperti itu. Namun ia tetap saja memegang erat tangan Ares yang menggenggamnya terlebih dahulu sebelumnya.
"Makasih.." lirih Narajia malu-malu.
Si tampan tertawa sebentar, "No need sayang."
***
"Jia, bangun, kita udah sampe." kata Ares sambil mengelus pipi Narajia lembut. Tadi di perjalanan Narajia mengatakan jika ia sedikit mengantuk, jadi Ares izinkan Narajia untuk tidur karena perjalanan mereka akan memakan waktu sekitar dua jam.
Meski buat Narajia semakin nyaman dengan elusan itu, namun ia tetap terbangun dari tidur sebentarnya. Si manis sedikit menggeliat, membuat Ares terkekeh karena kegemasan.
"Nyenyak tidurnya?"
Si manis hanya berdehem mengiyakan, mungkin masih mengumpulkan nyawa. Melihat itu Ares dengan peka membukakan seat belt yang dipakai Narajia dan membukakan pintu setelah ia keluar dari mobil.
Dengan tangan kanan terulur dan tubuh yang sedikit membungkuk berlagak seperti pangeran membuat Narajia sepenuhnya terbangun dan terkekeh setelahnya, menerima uluran tangan itu dan keluar dari mobil pacarnya.
"Restoran steak?" ucapnya tepat setelah melihat restoran dengan tipikal mewah.
Ares mengangguk, "Aku pesen ruangan VIP, yuk masuk."
Narajia menurut. Kakinya melangkah mengikuti Ares telat di belakangnya. Belum lama mereka masuk ke restoran itu, ada pelayan yang mendatangi mereka.
"Permisi, dengan tuan Areska?" sapa pelayan itu sopan.
"Iya, benar."
"Baik, mari saya antarkan ke ruangan anda." pelayan itu kemudian berjalan memandu Ares dan Narajia menuju ruangan yang terletak agak dalam dari pintu masuk.
![](https://img.wattpad.com/cover/368031097-288-k510430.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita: Our Daily Life!
Fiksi PenggemarSiapa yang tidak kenal dengan si couple goals Ares-Nara? Tingkah keduanya yang menggemaskan adalah asupan orang-orang di sekolah setiap harinya! Hanya sepenggal keseharian mereka berdua, sequel dari 'Tentang Kita: Sederhana'. ❗WARNING❗ -100% fiksi ...