Di kediaman Adara, si kembar yang sebelumnya ingin menyusul Rakha di kejutkan dengan suara beda pecah membuat mereka segera bergegas untuk melihat apa yang tengah terjadi.
Gibran dan Irsyad menghentikan langkahnya ketika melihat banyak pecahan di lantai dan dua orang yang sedang beradu pandang.
Pandangan tajam yang saling mereka lemparkan membuat bocah kembar itu sedikit mundur, tak ingin ketahuan jika mereka sedang memperhatikan.
"Kita mundur" bisik Gibran,
Mereka bersembunyi di sisi tembok dalam rumah itu.
"Aku tidak Sudi Lio, kembalikan dia ke tempat asalnya"
"Tidak!! Rakha anak ku, bukan milik mereka"
"Dan kau yang sudah menyerahkannya terlebih dulu , jika kau lupa" dengus Clara.
Lio mengusap wajahnya kasar.
"Biarkan dia di sini dulu hmm? Setelah semuanya beres, aku akan kembali membawanya" intonasi Lio melembut.
Gibran dan Irsyad saling pandang, tante nya meminta Rakha di kembalikan? Maksudnya kemana? Sebenarnya Rakha itu siapa?.
Gibran dan Irsyad saling melempar tatapan bertanya.
"Kita akan tanya Adara setelah ini" dan mereka memutuskan untuk pergi dari sana.
Setelah mereka berada di depan rumah, ponsel Irsyad berbunyi.
"Halo mah"
"Kalian ada di mana?? Katanya sudah kembali tinggal di rumah? Atau kalian berada di rumah om Lio?"
"Kenapa mama bertanya seperti itu?"
"Aku ada di rumah anak bodoh, kau lupa tadi malam mma mengirim pesan jika mama pulang hari ini?"
Irsyad dan Gibran menepuk keningnya, dia lupa jika mama cantiknya pulang hari ini, itu gara gara Rakha yang hilang tiba tiba.
"Cepat pulang! Mama bawa oleh oleh dari Canada"
"Yes mommy" sahut si kembar berbarengan.
Sejenak mereka lupa tentang asal usul Rakha.
____________________________________________
Rakha tidak pulang kerumahnya, melainkan kembali ke rumah si kembar, dia sadar diri untuk tidak menampakkan wajahnya di depan sang ibu.
Ting!!
Sebuah notifikasi muncul di ponsel rakha.
Zayyan:
(Jemput gue di Bandara)
Rakha mengerutkan dahinya, kenapa Zayyan pulang?
Ting!
Satu notifikasi kembali muncul
Pak tua bau tanah:
(Zayyan pulang, kamu tolong jemput ya khaa, humhum?)
Rakha mendengus, pamannya ini apa apan, anak asuhnya di telantarkan begitu saja.
Dengan segenap kedongkolan, Rakha memutar balikkan motornya dan pergi ke bandara.
Yang ada di benak Rakha, kenapa zayyan pulang? atau apakah dia juga di utus untuk menjalankan misi sepertinya?.
Jika benar seperti itu, Rakha harus waspada, bisa jadi zayyan ada untuk mengintainya.
Dan kelompok organisasi yang ada di sini, bukan tidak tau, Rakha itu paham dalam satu pandangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villain
FanfictionRakha, anak yang di asingkan kini kembali, dan menemukan rasa yang tidak pernah ia alami sebelumnya pada seorang gadis. #bara