part 2

560 98 13
                                    

Di sepanjang malam hanya ada keheningan karna Gulf sudah tertidur sejak tadi, bahkan ia tidur dalam keadaan perut kosong, sedangkan Mew hanya bisa merenungi apa yang terjadi, lagi-lagi ponsel Mew berdering yang menghubunginya ternyata Jenie.

"Hallo..Mew,"

"Hmmm.. Ada apa?"

"Kau dimana? Tidak bisakah kau datang?"

"Aku tidak bisa,"

"Kenapa tidak bisa? Tidak ada kau terasa sepi,"

"Kalian saja yang bersenang-senang, bukankah ada Jess dan juga Zoom?"

"Tapi aku butuh dirimu,"

"Maaf Jenie, aku tidak bisa,"

"Baiklah, maaf jika aku sudah menganggu,"

Tutt... Tutt..

Pangilan terputus karna Mew tidak ingin membuat suasana hati Gulf semakin memburuk, namun sayang saat membalikkan posisinya ia tidak mendapati Gulf di atas ranjang.

"Gulf, sayang, kau dimana?"

Brakk..

Pintu kamar mandi tertutup dengan sedikit keras membuat Mew sedikit terkejut, dan dengan segera ia menghampiri Gulf dan memeluknya erat.

"Kau membuatku takut, aku pikir kau pergi," Ucap Mew.

"Kau tenang saja, aku tidak akan pergi begitu saja, sekarang sudah malam lebih baik kita istirahat saja,"

"Kau belum makan sejak tadi, ayo makanlah dulu walaupun hanya sedikit,"

"Aku tidak lapar, lagipula ini sudah jam dua pagi,"

"Tolong jangan bersikap seperti ini, aku tidak bisa jika kau mendiami ku,"

Gulf menatap Mew ia menatap wajah yang biasanya selalu tersenyum senang namun terlihat sendu malam ini, Gulf pun merasa bersalah bukankah ini kesempatan untuknya bermanja-manja pada kekasihnya.

"Maafkan aku Phi, harusnya aku tidak bersikap seperti ini,"

"Tidak sayang jangan meminta maaf, tersenyumlah aku rindu dengan senyuman manismu,"

Chup...

"Sudah cukup?"

"Aku meminta senyuman, tapi kenapa kau memberiku kecupan? Tapi tak mengapa ini jauh lebih baik,"

"Hmmm.. Dasar,"

"Sayang, lihat aku,"

Mew membelai wajah cantik itu, wajah yang selalu membayangi nya setiap hari, cinta yang Mew miliki akan hanya ia berikan pada Gulf seorang tidak ada yang lain, sekarang mungkin seperti itu namun entah di kemudian hari, mereka terus mendekatkan wajahnya masing-masing hingga tak terasa kini mereka saling menyesap dan tidak ingin mengalah satu sama lain, hingga akhirnya Mew membawa Gulf di atasan kasur dan menindih nya.

"Sayang, apa boleh?"

"Lakukan, aku milikmu,"

"Kau yang terbaik, aku benar-benar mencintaimu,"

Setelah mendapatkan lampu hijau Mew pun melucuti pakaiannya dan milik Gulf, malam ini ia akan mengambil jatahnya hingga pagi hari dan membuat kekasihnya tidak berdaya seperti sebelumnya.

"Apa kau sudah siap,"

"Aku siap, ayo kita lakukan,"

Dengan lembut Mew mulai merangkak naik lagi ke atas tubuh Gulf, menyentuh lembut tubuh mulus itu lalu memberinya tanda cinta, tidak sampai disana Mew membuat rangsangan dengan menyentuh bagian bawah Gulf dan itu sukses membuat Gulf mendesah.

Kesalahan Yang Sama (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang