Semua orang tengah sibuk berdandan untuk pergi ke pesta, tapi tidak untuk Gulf yang sejak tadi masih bermalas-malasan, ia terlalu engan untuk pergi ke pesta itu dan sudah sangat lama ia tidak pergi ke pesta, terakhir kali ia pergi ke pesta saat bersama Mama Jong dan setelah itu ia menghilang begitu saja.
"Papa, ayo Pa kita berangkat, uncle sudah menunggu di luar,"
"Papa malas, Win dan uncle saja yang pergi,"
"Jika Papa tidak pergi, Win juga tidak akan pergi,"
"Boleh, Papa tanya sesuatu pada Win?"
"Boleh, apa yang ingin Papa tanyakan?
"Tapi Win harus jawab dengan jujur,"
"Iya Pa!"
"Saat pergi kemarin, Win bertemu siapa? Kenapa Papa mencium bau parfum yang berbeda di baju milik Win?"
Win terdiam saat Papa nya menanyakan hal itu, dan sekarang ia tidak akan ada yang menolong karna Joss ada di ruang tamu bersama yang lain.
"I-itu Pa!"
"Jawab dengan benar, dan Papa juga menemukan ini di dalam kantung bajumu, milik siapa ini?"
"Win tidak tau Pa,"
"Jangan berbohong, jangan membuat Papa marah, sudah Papa katakan berkali-kali jangan bicara dengan orang yang tidak kau kenal, apa begitu susah untuk Win menuruti permintaan Papa, hiksss.. Win sudah membuat Papa kecewa,"
"Maafkan Win Pa maaf, Win mengaku salah dan Win berjanji tidak akan mengulanginya lagi,"
Bukannya tanpa alasan Gulf memarahi Win, karna saat pulang dari restoran bersama Joss Gulf mencium bau parfum yang sangat berbeda di baju milik Win, bau parfum itu tidaklah asing meskipun bertahun-tahun ia tidak menciumnya namun Gulf tidak akan lupa dengan bau khas parfum itu.
"Win sudah membuat Papa kecewa, Win tidak menurut dengan Papa, tidak apa-apa mungkin Win sudah tidak menyanyangi Papa lagi,"
Setelah mengatakan itu Gulf pergi kekamar mandi meninggalkan Win yang menangis sesenggukan, bukan seperti ini yang Win inginkan ia begitu menyanyangi Papa nya namun lagi-lagi Win membuat Papa nya menangis.
"Maafkan Win Pa, sudah membuat Papa kecewa, hiksss.. Win sayang Papa, mulai sekarang Win tidak akan menemuinya lagi, supaya Papa tidak merasa kecewa dan sedih lagi,"
Tidak lama Gulf keluar dari kamar mandi dengan keadaan sudah rapih, Gulf berjalan melewati Win yang masih sesenggukan dan Win pun sudah paham Papa nya pasti akan mendiaminya.
"Kana, ayo kita berangkat ini sudah jam tujuh lewat," Hening saat Joss menghampiri mereka bahkan ia melihat Win hanya terdiam di ujung kasur dengan mata sembab.
"Sayang, kau kenapa hmmm? Apa kau habis menangis?"
Win menatap kearah Papa nya, namun Papa nya masih dengan pendiriannya tidak ingin melihat kearahnya.
"Baiklah, sekarang Win di luar dulu bersama uncle Dew dan Nani, uncle ingin bicara dengan Papa sebentar,"
Win hanya bisa menurut dan ia akan menunggu di luar, ia berdo'a semoga setelah Joss bicara dengan Papa nya dan Papa nya mau memaafkannya.
"Ada apa? Sepertinya Win habis menangis?"
"Aku tidak tau,"
"Apa kau habis memarahinya?"
"Tidak!"
"Jangan terlalu keras padanya,"
"Aku tidak memarahinya, aku hanya menasehatinya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesalahan Yang Sama (Tahap Revisi)
RomanceCerita cinta yang begitu rumit dan membuat emosi... Akankah berakhir happy ending?