Sudah hampir dua minggu sejak kejadian itu dan kini Win sudah mulai sekolah ia sangat senang karna di sekolah banyak temannya.
"Pa, hari ini sepertinya Win pulang telat,"
"Tumben? Apa ada acara di sekolah mu?"
"Ada pelajaran tambahan kata Bu Guru Pa,"
"Ya sudah tidak apa-apa, nanti Papa bawakan bekal sedikit banyak untuk Win,"
"Pa, uncle Nani tumben tidak datang?"
"Uncle sedang sibuk, sedang banyak pasien nya, jadi uncle tidak bisa bersantai,"
"Nanti pulang sekolah Win mau ke klinik uncle, ingin melihat baby,"
"Boleh, tapi sekarang habiskan dulu sarapan mu,"
Seperti biasa Win sangat senang saat melihat para bayi itu karna menurutnya mereka sangatlah lucu.
"Papa, Win sudah selesai makan, Win berangkat sekolah dulu ya,"
"Hati-hati sayang, dan jangan lupa bawa bekalnya,"
Chuppp..
"Bye Papa, sampai jumpa nanti siang,"
"Nanti langsung ke toko ya, Papa ada disana,"
"Oke!"
Meskipun sudah terlihat baik-baik saja namun tetap saja Win masih sedikit kesal dengan Mew, namun biarpun begitu ia akan mencoba hidup seperti sebelumnya.
Tinn..
Sejak tadi Win mendengar suara klakson mobil namun ia tidak ingin menoleh, karna ia takut jika itu mobil sang penculik.
"Win!" Suara barito itu menghentikan langkah kakinya, ia berpikir apa ia tidak salah dengar.
"Sayang, ayo daddy antar,"
"Tidak perlu, untuk apa kau datang kesini?"
"Apa kau masih marah? Daddy minta maaf, ayo naiklah daddy antar,"
"Aku bisa berangkat sendiri, karna aku sudah terbiasa berjalan kaki,"
"Baiklah kita berjalan kaki saja, ayo kita berangkat,"
Win menatap kearah Mew ia ingin marah tapi saat melihat wajah lelah itu Win mengurungkan niatnya, Win berpikir apa daddy nya itu tidak tidur atau sedang sakit karna tidak terlihat segar.
Tidak lama mereka kini sudah sampai, Win tidak lupa mengucapkan terimakasih pada Mew.
"Terimakasih Paman, sudah mengantar ku sampai sekolah,"
"Sama-sama sayang, kau pulang jam berapa? Biar nanti daddy jemput,"
"Belum tau, tapi mungkin sedikit telat,"
"Ya sudah, masuklah nanti daddy akan menunggumu disini,"
Win merasa senang karna tiba-tiba daddy nya datang dan mengantarkannya sekolah, tapi entah mengapa ia masih merasa begitu berat untuk memanggilnya daddy.
"Daddy, sekali lagi terimakasih karna sudah mengantar ku,"
Setelah mengatakan itu Win berlari menuju sekolah nya, sedangkan Mew merasa terharu apa ia tidak salah dengar jika Win memanggilnya daddy.
"Mulai sekarang daddy akan selalu ada untukmu, daddy akan menebus kesalahan daddy di masa lalu, dan akan membawa mu dan juga Papa mu pulang,"
Setelah mengantar Win, Mew kembali lagi di tempat dimana ia menunggu Win dan ia akan melihat Gulf dari kejauhan karna ia belum berani menemui Gulf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesalahan Yang Sama (Tahap Revisi)
RomanceCerita cinta yang begitu rumit dan membuat emosi... Akankah berakhir happy ending?