part 6

537 107 33
                                    

Tiga bulan sudah Gulf pergi tanpa sepengetahuan siapapun bahkan ia tidak mengatakan apapun pada Bright, memang sengaja Gulf tidak memberitahu Bright karna ia tidak ingin membuat semua orang merasa kasihan padanya.

Mama Jong yang mengetahui Gulf pergi begitu saja pun menjadi uring-uringan dan menyalahkan Mew, hingga akhirnya harus di rawat di rumah sakit karna tiba-tiba drop karna terus memikirkan Gulf, di tambah lagi saat Mew mengatakan jika ia akan menikahi Jenie karna sudah mengandung anaknya membuat Mama Jong rasanya ingin mengutuk Mew.

"Tidak terasa sudah tiga bulan aku tinggal di desa, rasanya sangat nyaman saat jauh dari hiruk pikuk suara bising kendaraan, Kira-kira bagaimana kabarnya Mama dan Papa apa mereka baik-baik saja semoga mereka tidak marah padaku,"

Gulf memang tidak pergi keluar negri ia memilih tinggal di desa dan membuka usaha toko bunga dari uang gaji yang ia simpan, walaupun tidak banyak namun Gulf bersyukur karna ia masih bisa membuka usaha kecil-kecilan untuk menghidupi anaknya kelak agar tidak kekurangan apapun.

"Kana!" Suara lembut itu terdengar dari kejauhan saat memanggilnya, dan dengan segera Gulf berjalan menghampirinya.

"Ada apa Nani?"

"Kau sedang apa disana? Apa kau sedang melamun?"

"Tidak! Aku sedang melihat indahnya matahari pagi,"

"Apa kau sudah sarapan?"

"Aku sudah sarapan, lihat perutku sudah buncit bukan?"

"Perutmu terlihat buncit karna ada bayinya, kau ini mengada saja,"

Saat Gulf tiba di desa beruntung Gulf bertemu dengan sepasang dokter muda, melihat keadaan Gulf saat itu membuat dua dokter muda itu tidak tega dan pada akhirnya mereka membawa Gulf ke klinik dan memberi tempat tinggal.

"Jangan lupa, nanti kau harus ke klinik, Phi Dew akan memeriksa mu dan bayimu,"

"Siap pak dokter, Nani bolehkah aku pergi ke bukit sana?"

"Untuk apa? Kau sedang hamil muda jadi tidak usah macam-macam,"

"Hanya sebentar, lagi pula anak ku yang meminta aku hanya menurutinya saja,"

"Aku bilang tidak ya tidak, lebih baik kau membuka toko bunga mu, pasti hari ini akan ramai pengunjung karna hari ini hari wekeend,"

"Baiklah!" Ucap Gulf dengan wajah sendunya.

"Jangan sedih, nanti sore aku akan menemanimu kesana,"

"Benarkah? Kau memang yang terbaik," Wajah yang terlihat sendu kini terlihat ceria lagi, membuat Nani merasa senang saat melihat Gulf selalu tersenyum seperti ini.

Dengan hati gembira Gulf mulai membuka toko bunga nya, Gulf tidak pernah mengeluh lelah walaupun ia melayani pelanggan seharian semua ini ia lakukan hanya untuk anaknya kelak.

"Siapa yang sudah tega menyakitimu sedalam ini Kana? Dasar laki-laki tidak punya hati, laki-laki bajingan semoga hidupnya tidak pernah bahagia,"

Nani tidak pernah bisa membayangkan bagaimana rasanya menjadi Gulf, hidup sebatang kara dan harus menanggung beban yang begitu berat.

Tak terasa waktu begitu cepat Gulf yang sejak tadi siang sibuk kini baru beristirahat, namun Gulf harus menutup tokonya lebih awal karna ia ada jadwal untuk cek up kandungan, Gulf selalu berharap jika ia dan bayinya selalu sehat.

"Bagaimana Phi, baby baik-baik saja kan?"

"Kau tenang saja bayi mu sehat, tapi ingat kau tidak boleh kelelahan," Ucap Dew.

"Aku akan menjaga diriku dengan baik, sesuai yang Phi katakan,"

"Usia kandungan mu sudah mulai memasuki usia empat bulan, itu artinya dia akan mulai aktif,"

Kesalahan Yang Sama (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang