Di sebuah gedung yang begitu mewah dan megah para tamu di jamu dengan berbagai menu hidangan, Gulf yang baru pertama kali pergi ke pesta seperti ini tentu saja merasa sangat takjub.
"Phi!"
"Ada apa?"
"Pukul aku Phi cepat,"
"Kenapa?"
"Aku hanya ingin tau, aku sedang bermimpi atau tidak,"
Mew hanya tersenyum saat mendengar apa yang di katakan Gulf, ia merasa jika Gulf benar-benar polos.
"Kau tidak bermimpi sayang, lihat semuanya nyata, lihat bahkan semua orang hanya tertuju padamu,"
"Aku takut Phi, kenapa mereka semua melihat kearah ku, apa aku terlihat aneh?"
"Tidak, bukan karna itu, tapi karna kau terlihat lebih cantik daripada pengantinnya,"
"Itu tidak mungkin,"
Bagaimana mereka tidak tertuju pada Gulf jika Gulf terlihat sangat cantik, bahkan mereka semua tidak berkedip membuat Mew merasa kesal.
"Ayo kita pergi dari sini,"
"Kemana Phi?"
"Apa kau tidak melihat, jika mereka melihatmu seperti orang kelaparan,"
"Tapi dimana Papa dan Mama?"
"Biarkan mereka berbincang dengan teman-temannya, nanti kita akan bosan jika mengikuti mereka,"
"Tapi!"
"Gulf!" Panggil Mama Jong.
"Iya Ma!"
"Ayo ikut, Mama ingin mengenalkan mu dengan teman Mama,"
Mama Jong menarik tangan Gulf begitu saja melewati para tamu yang sedang berbincang, membuat Mew merasa semakin kesal sudah pasti nanti Mama nya itu tidak akan berhenti bicara.
"Maaf menunggu terlalu lama,"
"Tidak apa-apa, Nyonya, apakah ini putra mu yang kau bicarakan tadi?"
"Tuan benar, dia putra kami,"
"Sungguh sangat berbeda, dia benar-benar sempurna dan cantik untuk ukuran seorang laki-laki,"
Gulf yang mendapat pujian itu hanya diam saja, karna apa yang mereka bicarakan membuat moodnya menjadi berubah.
"Benar apa yang kau katakan Tuan Mario, lalu dimana putra mu?"
"Sebentar lagi pasti dia sampai, nah itu dia,"
Terlihatlah seorang pemuda dengan gagahnya ia berjalan seperti model, dan tak lupa senyuman yang selalu menghiasi wajahnya tanpanya.
"Maaf Pa, aku sedikit telat,"
"Tidak apa-apa, lihat apa kau masih ingat dengan Tuan Jong dan istrinya?"
"Jelas masih ingat Pa, apa kabar Paman dan Bibi?"
"Kau masih mengingat kami? Dan kau sudah sebesar ini?" Jawab Tuan Jong.
"Tentu saja, karna Papa dan Mama memberiku makan," Gurau nya.
"Sudah-sudah, Smith kenalkan ini Gulf," Potong Nyonya Jong.
"Gulf? Siapa dia Bi?"
"Anak Bibi, adiknya Mew,"
"Mama, apa-apaan sih, adik Mew darimana? Jelas-jelas dia kekas...."
"Diamlah Mew, lebih baik kau ambilkan air untuk Mama,"
Dengan terpaksa Mew melepas genggaman tangan Gulf, lalu ia bergegas pergi kearah meja prasmanan.
"Kalian berdua berbincang saja, kami akan menemui penggantinya," Ucap Mama Jong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesalahan Yang Sama (Tahap Revisi)
RomansaCerita cinta yang begitu rumit dan membuat emosi... Akankah berakhir happy ending?