Benar saja dua hari kemudian Mew membawa Gulf dan anak-anak nya kembali ke Bangkok dan menikahi Gulf seperti yang sudah ia katakan, walaupun hanya dengan sederhana dan hanya di hadiri keluarga inti dan teman dekat mereka namun sudah cukup membuat Mew bahagia.
"Kau benar-benar sangat menyebalkan Phi,"
Cupp.. Cupp..
"Sudah kukatakan aku akan melamar dan menikahimu, karena aku ingin selalu dekat denganmu dan anak-anak,"
"Tapi tidak seperti ini juga, bagiku ini terlalu begitu cepat,"
"Kenapa? Apa kau masih belum menerimaku?"
"Bukan seperti itu, hanya saja kasihan anak-anak harus pindah sekolah dan lain-lain, dan akan hanya membuang uang saja,"
"Tidak masalah, aku akan memasukkan mereka di sekolah terbaik,"
"Terserah kau saja, percuma aku bicara juga, lebih baik kita istirahat besok kau harus bekerja,"
"Tidak ada malam pertama?"
"Malam pertama?"
"Iya sayang, malam pertama kita habiskan malam ini dengan bercinta,"
"Besok saja, sekarang aku lelah,"
"Sayang!"
"Kalau mau besok, kalau tidak ya sudah,"
Mew merasa kesal dan ia langsung menutupi tubuhnya dengan selimut, setelah menikah bukankah harusnya ada malam pertama, tapi istrinya malah menolaknya.
"Kenapa? Kau marah padaku?" Ucap Gulf dengan menahan rasa sakit perutnya.
"Tidak, marah pun tidak ada gunanya,"
"Jika tidak, kenapa kau menutupi tubuhmu seperti ini? Nanti kau akan kesulitan bernafas,"
"Tidurlah, sudah malam,"
"Phi!"
Tidak ada jawaban lagi Mew pura-pura tidur walaupun sikapnya membuat Gulf sedikit kesal, Mew tidak pernah berubah sejak dulu hingga sekarang jika sedang merajuk ia akan selalu seperti ini, melihat tingkah Mew tentu saja membuat Gulf hanya bisa tersenyum akankah setelah ini ia akan memiliki tiga orang anak sekaligus, ia sudah lelah mengurus Sean dan juga Win jika di tambah Mew bukankah Gulf akan lebih lelah lagi.
Tengah malam Gulf terbangun ia merasa tiba-tiba perutnya sakit luar biasa, baru dua hari kemarin ia mengalami sakit perut dan sekarang ia harus merasakan lagi, Gulf ingin membangunkan Mew namun ia urungkan karena tidak ingin membuat Mew merasa cemas dan hawatir, pada akhirnya Gulf menahannya hingga pagi dan kini Gulf merasa lega karena sakit di perutnya hilang begitu saja.
"Phi! Bangun sudah siang,"
"Sebentar lagi sayang,"
"Tapi kau harus bekerja, aku sudah membuat sarapan untukmu dan anak-anak,"
"Baiklah istriku,"
"Pergilah mandi, sudah aku siapkan airnya,"
"Terimakasih sayang, aku benar-benar beruntung memilikimu, andai saja sejak dulu kita menikah sudah pasti hidup kita akan sangat bahagia,"
"Yang lalu biarkanlah berlalu, sekarang kita sudah membuka lembaran yang baru, dan kita tinggal menjalaninya saja,"
"Aku sangat mencintaimu, dan akan seperti itu untuk waktu yang lama,"
Gulf hanya tersenyum saat mendengar Mew mengatakan itu, rasanya ia sangat bahagia.
"Phi, tadi Mama menghubungiku katanya aku di suruh datang kerumah bersama anak-anak, boleh tidak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesalahan Yang Sama (Tahap Revisi)
Storie d'amoreCerita cinta yang begitu rumit dan membuat emosi... Akankah berakhir happy ending?