"A - ahahahahaha, gw baru tau lo bisa bercanda juga" Dean menatap kearah lain sambil tertawa garing mendengar ucapan Xavier sebelumnya.
"Gw serius" Xavier membalikkan tubuh Dean kearahnya dan sedikit menurunkan tingginya agar bisa melihat wajah Dean.
Dean terdiam menatap Xavier lalu menatap kearah lain, sungguh, suasana kali ini sangat canggung.
"Lo cuma milik gw, seorang Alexavier Brighton Easton, Dean Geronimo Fraser. Dan gak ada yg boleh memiliki lo selain gw. You are MINE" setelah mengatakan itu Xavier langsung mencium bibir Dean membuat Dean terkejut.
Sedangkan di suatu tempat yg tak jauh dari sana ada seorang perempuan yg tengah mengintip dibalik tembok.
"Anjir, beneran cipokan dong. Jangan jangan mereka pacaran tapi backstreet, wah... Emajing" perempuan tersebut adalah Davina yg tengah menutup mulutnya tak percaya melihat adegan di hadapannya.
Sebenarnya dari awal dia tuh kepo kenapa bibir Dean tuh merah + bengkak, akhirnya dia milih buat ngintip aja.
Eh beneran dapet adegan orang cipokan secara live.
Gw juga pengen anying 😔☝🏻.
Pengen liat secara live maksudnya, bukan ngerasain di cipok.
"Pwahh... Hahh... Hahh" Xavier diam mematung menatap wajah Dean yg sedikit menggoda.
Wajah yg memerah, air mata yg membasahi pipinya dan air liurnya yg membasahi dagunya.
Pemandangan itu membuat Xavier junior tegak, setegak tiang bendera yg ada di tengah lapangan.
"Shit..." Xavier melepaskan pelukannya dan pergi begitu saja menuju kamar mandi.
Dean pun langsung jatuh terduduk karena kakinya seperti jelly saat ini.
Jari jari lentiknya memegang bibir bawahnya yg memerah dan membengkak lalu mengusapnya perlahan.
Tangan kanannya memegang dada kirinya yg didalamnya terdapat sebuah organ yg bertugas memompa darah ke seluruh tubuhnya, alias jantung.
"Kenapa jantung gw berdetak gak karuan... Jangan jangan gw... Punya penyakit jantung" yah kita tinggalkan aja ni bocah bloon satu.
⦉Istirahat⦊
"Eh, lo udah denger belom katanya kak Xavier mencekik leher kak Navis"
"Kak Navis yg pake baju ketat ampe kancingnya kek mau lepas itu?"
"Iya"
"Anjir... Kalo gw disono dah gw ketawain sih"
"Sumpah, gw jadi agak takut njir sama Xavier gara gara tadi pagi"
"Tapi lo masih suka kan?"
"Ya masih dong~"
"Lo tau gak bre, gw tadi di UKS liat kak Kevin bonyok anjir"
"Beneran?"
"Beneran, terus kata kakak kakak PMR, kak Kevin tuh ditemuinya di depan ruang OSIS"
"Anjir jangan jangan kak Kevin bonyok gara gara Dean?"
"Mana mungkin anjir, lo kagak liat tubuh Dean yg kurus krempeng?"
"Iya juga sih"
"Hahh..." Helaan nafas lelah keluar dari mulut Dean yg berada di meja pojok kantin.
Mendengar gosip dari orang orang kantin membuat otaknya lelah tanpa sebab.
"Tu dua orang mana sih" mata Dean mencari ke sekeliling untuk menemukan dua orang yg tengah dia cari.
Dan gotcha! Ketemu juga tu dua curut yg lagi bawa nampan makanan menuju ke arahnya berada.
"Lama banget njing"
"Ya maap, habisnya ngantrinya pada lama, tuh" Davina menunjuk ke arah gerombolan orang orang yg tengah mengantri sampai menutupi pintu masuk kantin.
"Nih bakso sama es teh lo" Dean mengambil semangkok bakso dengan lima buah bakso, satu bakso besar, empat bakso kecil dengan diameter- ekhm, maap keinget soal IPA.
"Thanks Iel" Ziel cuma ngangguk doang lalu duduk di depan Dean, sedangkan Davina ada di sebelah Dean.
Jika Davina teman sejaninnya Dean maka Ziel teman sebalitanya Dean dan Davina.
Papanya Ziel adalah sahabat mama Dean dengan mama Davina, tetapi Ziel bukan anak kandung melainkan anak angkat, soalnya orang tuanya itu gay, dan keluarga besarnya tak mempermasalahkan hal itu karena nenek Ziel seorang lesbian.
Yah istilahnya buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
"KYAAA! KAK XAVIER GANTENG BANGET OMG!!"
"MAS VERNANDO! AKU ISTRI KAMU YG HILANG MAS!!"
"ANJIRR! LEONA TUH CEWEK PA COWOK SIH GANTENG BANGET HUAAA!!"
"LEONA! LET ME BE YOUR GIRLFRIEND!!"
"COK! LO CEWEK ANJING!"
"GW LESBI GOBLOK!"
"Apaan sih, cuma orang masuk kantin doang" gumam Davina karena tadi sempat tersedak mie ayamnya saat seorang siswi berteriak.
Dan orang yg membuat para siswi berteriak adalah tiga sekawan yg dari SD ampe SMA selalu bersama.
Orang itu Xavier, Vernando, dan Leona, tiga orang dengan wajah datar mereka.
"Pacar lo dateng tuh" Ziel menatap Dean malas dan melanjutkan makannya yg tertunda.
Vernando yg melihat kekasihnya sedang duduk di pojok kantin pun segera menghampirinya.
"Pacar lo kesini anjir, usir sono!" Ziel menatap Vernando yg berjalan kearahnya lalu menatap Davina.
"Napa emang?"
"Tu curut ikut kesini anying" Dean dan Ziel langsung menatap kebelakang Vernando dan benar saja.
Leona mengikuti Vernando menuju kemeja mereka dengan senyum lebar dan matanya yg senantiasa menatap wajah Davina.
"Aelah terima aja lah Vin, mayan buat lo yg jones" Davina langsung menatap Dean dengan tajam akan kata kata terakhirnya tersebut.
"Sayaaannggg~!"
"Jangan panggil gw kek gitu anjing! Jijik gw!"
⬤
⬤
⬤
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are 𝐌𝐈𝐍𝐄
Teen FictionAlexavier Brighton Easton, seorang berandalan yg populer karena ketampanannya dan hidup di keluarga kaya raya, seorang ketua dari geng motor Ghost Riders. Dean Geronimo Fraser, ketua OSIS yg memiliki tampang cantik dan tampan secara bersamaan, hidu...