"Ck, Xavier, besok kamu jangan lupa dengan apa yg mama omongin di telpon tadi" Xavier menatap Desi dengan bingung lalu menatap Dean.
"Mama kamu bilang kalo besok kamu gak usah sekolah dulu, kamu bakal dijodohin sama Calestra" mendengar ucapan Dean membuat Xavier mengepalkan tangannya.
Sedangkan Desi langsung menatap Dean dengan tajam lalu menghampirinya.
Plak!
"Kenapa kamu tau apa yg saya ucapkan di telpon?! Oh, jangan jangan kamu yg angkat telpon saya?! IYA?! DASAR KURANG AJAR! KAMU TIDAK-"
"Desi!" Peringat Dimitri membuat Desi diam dan menatap Dimitri kesal karena menghentikan ucapannya.
"Jaga ucapanmu, kamu sudah cukup membuatku malu" Dimitri langsung menoleh ke Dean yg sedang menghapus air matanya yg membasahi pipinya.
Dimitri mengelus kepala Dean dengan lembut tetapi langsung ditepis oleh Xavier.
"Jangan menyentuh milikku" Xavier menatap ayahnya dengan tajam serta memeluk Dean dan menjauhkannya dari ayahnya.
Dimitri tertawa pelan melihat keposesifan anaknya terhadap kekasihnya.
"Ma, gw gak mau dijodohin sama tu cewek" mendengar ucapan Xavier membuat Desi naik pitam lagi dan hendak memarahi Xavier.
"Pulang!" Dimitri menatap Desi dengan tajam dan menunjuk ke pintu keluar.
Desi langsung menatap Dimitri tak percaya lalu menatap ke arah pintu keluar lagi.
"Mas, kamu nyuruh aku pulang sendiri?"
"Iya, aku sudah menyuruh sopir kita untuk menjemputmu dengan Calestra, dan saat ini dia ada di bawah" Dimitri menatap Desi dengan malas dan menunjukkan chatan nya dengan sopir pribadinya.
Desi semakin geram lalu bersedekap dada, alisnya menukik tajam dan menatap Dimitri tajam.
"Aku gak mau!"
"Baiklah, kalau begitu kamu tidur saja di apartemen ini, dan aku akan membawa Xavier serta kekasihnya ke rumah" mendengar ucapan Dimitri membuat Desi tak percaya, apakah suaminya ini lebih mementingkan kekasih anaknya yg tak tau asal usulnya?
"Om, jangan gitu kasian tante, dan juga memangnya kak Edmond dan Ashana akan menerima Dean?" Calestra memeluk lengan Desi dan menampilkan ekspresi yg dibuat imut imut manjyahh 💅🏻.
"Sok tau sekali kamu ini" Dimitri menampilkan raut wajah datar dan memberi isyarat kepada Xavier untuk berdiri.
Xavier mulai berdiri dan menggendong tubuh kecil Dean, Dean yg digendong ala bridal style langsung memeluk leher Xavier.
Melihat Xavier yg menggendong Dean dengan romantis membuat Calestra cemburu dan menatap Dean dengan tatapan permusuhan.
"Ringan banget sih, makan angin ya?" Dean menampilkan ekspresi datar mendengar pertanyaan Xavier yg tengah tersenyum.
Calestra semakin cemburu dengan Dean karena dapat membuat Xavier tersenyum.
Selama 17 tahun bersama dengan Xavier tak pernah sekalipun dia melihat Xavier tersenyum, bahkan dari mereka kecil.
"Lambe mu!" Dean memukul mulut Xavier tanpa dosa tepat dihadapan Desi dan Calestra.
Desi yg melihat putranya dipukul pun tak terima dan menarik tangan Dean hingga hampir jatuh, untung Xavier menahan tubuh Dean agar tak jatuh.
"Mama! Apakah kau tak bisa santai?!" Desi menatap Xavier tak percaya karena telah membentak nya, bahkan menatapnya tajam.
"Kamu... KAMU MEMBENTAK IBU MU SENDIRI?! AKU YG SUDAH MENGANDUNG MU SELAMA 9 BULAN! DAN AKU YG MEMPERTARUHKAN NYAWAKU UNTUK MELAHIRKAN MU! TAPI KAU MEMBENTAK KU HANYA KARENA LAKI LAKI MURAHAN INI?!" Desi menampar wajah Xavier dan juga menunjuk wajah Dean.
Dean tentu saja hanya diam, sebenarnya dia tak takut tapi dia sedang malas saja.
"Aku tak pernah menganggap mu sebagai ibu" setelah mengatakan itu Xavier langsung pergi dari sana meninggal tiga orang yg ada di dalam apartemen nya.
Desi mematung setelah Xavier mengatakan hal tersebut, dan kebenciannya terhadap Dean semakin besar.
"Mas-" belum selesai dengan perkataannya Dimitri langsung pergi keluar meninggalkan Desi dengan Calestra.
Desi semakin membenci Dean, setelah kehadirannya dia merasakan bahwa Dean adalah pembawa mala petaka baginya.
"Tante yg sabar ya, gimana kalo tante nginep aja di rumah Calestra, kebetulan mami baru pulang dari Amerika tadi" Desi menatap Calestra lalu tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
'Awas aja lo Dean, gw bakal bikin hidup lo sengsara' Calestra mengepalkan kedua tangannya dengan rahangnya yg mengeras.
⦉Meanwhile⦊
Saat ini Dean berada di pangkuan Xavier, sedangkan Dimitri berada di samping Xavier.
Mereka saat ini berada di dalam mobil yg melaju dengan kecepatan sedang.
"Lepasin! Aku bisa duduk sendiri!" Dean berusaha melepaskan tangan Xavier yg memeluk pinggangnya dengan erat seolah olah jika dia melepaskannya Dean akan menghilang kayak setan.
"Gak boleh" Xavier semakin mengeratkan pelukannya, tetapi tidak terlalu erat agar Dean tidak sesak nafas nantinya.
Dean menghela nafasnya kasar dan menutup matanya dengan tangannya karena jujur dia malu.
Orang mana yg gak malu saat di pangku oleh kekasihnya tepat di samping ayahnya, dan ayahnya yg dari tadi memperhatikan tingkah mereka.
Ugh... Ingin rasanya Dean memukul kepala Xavier dengan palu Thor.
⬤
⬤
⬤
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are 𝐌𝐈𝐍𝐄
Teen FictionAlexavier Brighton Easton, seorang berandalan yg populer karena ketampanannya dan hidup di keluarga kaya raya, seorang ketua dari geng motor Ghost Riders. Dean Geronimo Fraser, ketua OSIS yg memiliki tampang cantik dan tampan secara bersamaan, hidu...