6

2.1K 102 1
                                    

"Ahh Xavi pelanhh engh!"

Plok!
Plok!

Terdengar suara desahan dan tabrakan antar kulit yg menggema di kamar mandi.

Mereka melakukan hubungan intim tersebut sudah sekitar 30 menit, dan yg menyebalkan adalah Xavier sama sekali tidak keluar, sedangkan Dean sudah keluar berkali kali.

"Ah ah ah Xavi umhh sa sakithh ah! Hiks pelanh ungh uhk" Dean merasakan sakit yg luar biasa pada lubang pantatnya dan yg bisa dia lakukan hanyalah menangis.

Tenaganya sudah habis untuk melawan, saat ini dia hanya pasrah di gempur di bawah shower yg mengeluarkan air hangat.

"You so good babe" Xavier memeluk tubuh Dean dan membuat kissmark di pundak Dean.

Di tubuh Dean saat ini penuh dengan kissmark dan gigitan yg Xavier buat, mulai dari bahu sampai pahanya.

Tetapi lehernya tidak ada sama sekali, Xavier masih sadar untuk tidak membuat tanda di lehernya atau Dean akan mendapatkan masalah.

"Ughh... Mau keluar lagihh ah engh Xavi umh ah ah AH! XAVIER PELANHH AH!" Dean terkejut saat Xavier menggempurnya dengan sangat cepat.

"Aku akan membuatmu penuh, bunny" setelah mengatakan itu Xavier menghentakkan pinggulnya dengan keras membuat Dean berteriak.

"CUKUPH! HIKS SAKIT... AH UNGH!"

"Coming" Xavier langsung menekan pinggulnya dan mengeluarkan muatannya didalam Dean bertepatan dengan penis Dean yg juga mengeluarkan muatannya.

(Anjing... Gw nulis apa cok 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭.)

"Jangan... Hiks sakit" Dean menahan tangan Xavier saat Xavier akan bergerak lagi.

"Tenang, aku hanya mengeluarkan milikku saja" setelah itu Xavier mengeluarkan miliknya membuat sperma nya meluber.

Dean bersandar pada dada bidang Xavier dan sibuk mengambil oksigen sebanyak banyak nya.

"Kita mandi bareng aja" Xavier mengambil sabun cair miliknya dan menuangkannya ke telapak tangannya.

"Tapi... Kamu udah mandi..." Dean mendongak menatap wajah Xavier yg bercucuran keringat dan air dari shower.

"Aku udah keringetan lagi, jadi mandi dua kali gak masalah" Xavier mengubah suhu air menjadi dingin agar bisa mendinginkan tubuh mereka dari panas.

"Tapi bathrobe nya tinggal satu" Dean menunjuk ke bathrobe yg masih menggantung di gantungan baju.

"Tak apa, kamu saja yg pakai, aku bisa menggunakan handuk" Xavier mencium pucuk kepala Dean, sedangkan tangannya menyabuni punggung Dean.

⦉Skip⦊

(Sumpah gak kuat gweh 😭)

Saat ini Dean tengah berada di ruang tamu menonton sebuah kartun anak kecil kembar botak. Yap benar, tuyuh dan mbak yul.

Upin ipin deng.

Dean saat ini tengah menggunakan kaos hitam polos milik Xavier yg katanya udah gak muat dan kekecilan, pas di pake Dean duarrr! Kegedean.

Tapi untungnya celananya ada yg pas, walaupun pendek, gak terlalu pendek cuma sebatas dengkul ke atas.

Sedangkan Xavier sedang memasak di dapur, dan kejadian tadi udah lewat 2 jam yg berarti.

Ding dong

Dean menoleh ke arah pintu saat mendengar suara bel berbunyi.

"Xavi, ada tamu!" Dean berteriak agar suaranya terdengar dan Xavier yg berjalan untuk membukakan pintu.

Plak!

Dean terkejut saat mendengar suara tamparan kulit membuatnya langsung menolehkan kepalanya.

"KAMU INI! MAMA TELPON BUKANNYA MENJAWAB MALAH DIAM SAJA! KAMU JADI BISU HA?!" Dean dapat melihat seorang wanita paruh baya dengan sedikit keriput diwajahnya tengah memarahi Xavier.

Tapi walaupun wajahnya terlihat tua tetapi dia mengenakan baju yg cukup terbuka dan make up yg... Ya seperti tante tante girang.

"Ck" Xavier berdecak malas menatap mamanya yg justru semakin marah dan hendak menampar lagi, tetapi matanya menangkap sosok lelaki mungil di sofa yg sedang menonton mereka.

"Tante, dia pacar Xavier" Calestra menunjuk ke arah Dean tanpa beban dan tersenyum tipis.

"Oh, jadi kamu pacar anak saya! Cih! Dasar gay menjijikkan! Saya tau, pasti kamu mendekati anak saya demi harta! Memang ya! Gay itu sangat murahan!" Mendengar ucapan mama Xavier membuat hati Dean terasa sakit.

Dean hanya bisa diam dan menundukkan kepalanya berusaha menutupi bahwa sebentar lagi air matanya akan jatuh.

"Kamu nangis? Cih! Cengeng gitu pacaran sama anak saya! Kamu itu gak pantas buat anak saya! Yg pantas itu cuma Calestra, Calestra menemani Xavier dari kecil sampai besar! Sedangkan kamu? Cuma malapetaka saja! Kamu kan yg bikin anak saya jadi gay? Kamu pasti merayu anak saya pake tubuh murahan kamu itukan? JAWAB!!"

"CUKUP DESI! JANGAN MEMBUATKU MALU KARENA MEMILIKI ISTRI SEPERTIMU!" Desi (ibu Xavier) langsung menatap suaminya dengan tatapan tak percaya.

Calestra yg mendengar ucapan papa Xavier langsung terkejut karena biasanya papa Xavier akan diam jika Desi menjelek jelekkan kaum gay.

"Mas... KAMU BENTAK AKU?!"

"DIAM ATAU KU BAKAR MULUT MU ITU!!" Desi langsung menutup mulutnya karena mendengar ancaman dari suaminya.

Tetapi hatinya masih saja menghina Dean dan memarahi suaminya tersebut.

Dimitri (ayah Xavier) berjalan menghampiri Dean yg masih menundukkan kepalanya.

"Tenanglah, jangan menangis nak" mendengar ucapan papanya Xavier langsung menghampiri mereka dan berjongkok dihadapan Dean.

"Hey bunny, don't crying okay? I'm here with you" Xavier memeluk Dean dan menenangkannya serta menatap Desi dan Calestra dingin.

Tbc.

Hueeee! Maap kalo adegan wleo wleo nya kaku 😭 mom fu ndak bisa buatnya 😭😭

You are 𝐌𝐈𝐍𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang