01. Akhir Atau Awal?

56 11 0
                                    

IN MEMORIAM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

IN MEMORIAM

North & Night (-2023)

This novel was written in memory of these two characters who were removed in the "23.5" series.

×××××

Langit biru cerah menggantung di atas SMA Kusuma Bangsa, menandakan awal yang baru setelah liburan panjang. Pagi ini, aula sekolah dipenuhi oleh ratusan siswa, duduk dengan penuh antusias dalam barisan yang rapi. Semua menantikan acara pembukaan semester baru, yang selalu menjadi momen penting setiap tahunnya. Di tengah keramaian itu, sebuah podium besar berdiri kokoh di depan aula, menjadi pusat perhatian. Di sana, Ibu Raisa Kusumo, kepala sekolah baru yang tegas dan disegani, bersiap memberikan pidato pertamanya.

Penampilannya anggun namun kuat, dengan blazer hitam yang membalut tubuhnya, memberikan kesan otoritas yang tak terbantahkan. Matanya yang tajam menyapu seluruh ruangan, penuh dengan keteguhan dan kesungguhan yang membuat semua siswa merasa takzim. Mereka semua menunggu dengan hening, mengetahui bahwa hari ini akan menjadi momen penting bagi perjalanan sekolah mereka.

Di antara ratusan siswa itu, Farel Bintang Wongso duduk bersama teman-teman satu klubnya di Aurora. Ia adalah sosok yang dikenal banyak siswa, tak hanya karena kharismanya sebagai ketua Aurora, sebuah grup idola di sekolah, tetapi juga karena kepemimpinannya yang selalu bisa diandalkan. Di sebelahnya duduk Daniel, Evan, Willy, dan Indra—anggota-anggota setia Aurora, yang telah berjuang bersamanya membangun grup itu selama beberapa tahun terakhir. Meskipun mereka belum mencapai pengakuan besar, semangat mereka tak pernah surut.

Farel mendengarkan pidato kepala sekolah dengan seksama. Namun, ada sesuatu dalam nada suara Ibu Raisa yang membuatnya merasa tidak nyaman. Suasana yang tadinya penuh semangat kini terasa semakin tegang.

“Sebagai kepala sekolah baru,” Ibu Raisa memulai dengan nada serius, “saya memiliki tanggung jawab untuk membawa sekolah ini ke arah yang lebih baik, lebih berprestasi, dan lebih berkualitas. Karena itu, kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap semua kegiatan ekstrakurikuler.”

Kata-kata itu mulai membangkitkan rasa cemas di hati Farel. Ia merasakan detak jantungnya semakin cepat, firasat buruk menjalar dalam pikirannya.

“Beberapa kegiatan yang tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap prestasi sekolah akan kami hentikan,” lanjut Ibu Raisa, suaranya tegas dan tak bisa dibantah. “Dan salah satu yang akan kami bubarkan adalah klub idola.”

Seolah-olah petir menyambar di siang hari, aula yang tadinya tenang mendadak penuh dengan bisikan-bisikan. Farel tercengang, begitu pula teman-temannya. Suasana hening yang mencekam melingkupi mereka, seakan dunia mereka hancur dalam sekejap. Aurora, yang selama ini mereka cintai dan perjuangkan, akan dibubarkan. Itu adalah kabar yang tak pernah mereka bayangkan.

Melody Of Lunestar (GeminiFourth)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang