'NIALL POV'
Entah kenapa saat Harry menggenggam tangan Megan membuatku moodku turun. Aneh sekali. Aku sangat benci melihat pemandangan itu. Benar benar aneh. Kau cemburu Niall! apa? Tidak mungkin. Tidak mungkin aku cemburu padanya. Megan adalah musuhku. Dan aku sekarang benar benar tidak percaya pada mimpi itu. Itu hanya bualan saja. Mimpi itu sama saja dengan mimpi mimpi lain. Untuk apa dipercaya.
Ceklek..
Pintu kamar terbuka. Zayn masuk dan duduk disampingku. "Kau kenapa, huh?"
"Tidak apa apa."
"Bohong." aku melirik Zayn sekilas.
"Untuk apa aku berbohong? Memangnya aku kenapa?" Zayn membuang nafas berat.
"Aku tau kau cemburu pada, Harry." aku tersentak mendengar ucapan Zayn. Aku membulatkan mataku.
"Darimana kau tau?-- Ups maksudku--"
"Benarkan? Kau tau perlu berbohong padaku, by! Aku tau dirimu. Sudah berapa lama aku mengenalmu, hm?" aku terdiam.
"Hish, sudah. Aku mau tidur. Jangan menggangguku tidur." Zayn hanya menatapku dan menghidupkan televisi.
"Sudah kukatakan jangan mengganggu tidurku."
"Apa? Aku hanya menghidupkan televisi." aku tidak membalas ucapan Zayn. Aku langsung tertidur.
--
"Kenapa kau tak percaya ucapan Zayn?" aku membalikkan badanku.
"Kau lagi. Aku tidak bertemu denganmu. Kau selalu meninggalkan aku dalam keadaan bingung dengan setiap ucapanmu."
"Jawab pertanyaanku."
"Pertanyaan apa?"
"Kenapa kau tidak percaya pada Zayn?" aku mengernyitkan dahiku.
"Percaya apa?"
"Ucapan Zayn benar. Kau cemburu pada Harry. Hanya saja kau tidak mau mengakui itu dan menganggap perasaan itu tidak ada. Lucu sekali. Seharusnya kau senang bisa cemburu dengan Harry, karena faktanya sekarang kau sudah menyukai Megan." aku membelalakkan mataku.
"Jangan sok tau kau. Hish, jangan sok menjadi seperti orang yang bisa membaca pikiran kalau sebenarnya kau tidak bisa. Kau pikir, aku akan percaya kata katamu? Kalau pun iya, itu hanya tipuan. Sudah, menyingkir dari hadapanku." saat aku melihat kesamping, orang asing itu tidak ada. Aku membuang nafas berat.
"Sudah kuduga."
--
'MEGAN POV'
"Woahh!! How lucky you, Megan? Kamu sudah bertemu dengan Niall dan sekarang Harry. Dan akhirnya kau kenal sama semua anggota One Direction. So lucky!" Keylie sangat antusias mendengar ceritaku.
"Haha.. Mereka benar benar sangat friendly sekali. Berbeda dengan Niall. Dia sombong sekali." Keylie membuang nafas.
"Megan, sebenarnya Niall itu tidak seperti yang kau pikirkan. Niall itu baik, lucu. Dia seperti ini karena dia kesal padamu telah menghabiskan makanannya waktu itu. Kau tau, Niall itu suka sekali makan. Bisa dikatakan dia itu perut karet. Kalau ada orang yang berani mengambil makanannya, tidak segan segan dia akan menggigit tanganmu." cerita Keylie membuatku menahan tawaku. Yang benar saja Niall seperti itu? Berlebihan sekali.
"Itu bukan salahku. Dia yang menyuruhku untuk memakan makanannya. Dia terlalu percaya pada senyum licikku." Keylie menggelengkan kepalanya.
"Btw, dia sering ke Nandos memakai beani dan kacamat hitam kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Instructions ↭ n.h
Fanfic"Aku tidak mengerti tentang petunjuk mimpi. Setiap saat mimpi itu terus datang, dan memberikan sebuah petunjuk untuk melakukan sesuatu padanya. Awalnya aku berfikir itu hanya mimpi biasa. Tapi setelah aku mengikuti petunjuk mimpi itu, aku merasa bah...