'NIALL POV'
Aku berjalan memasuki pintu basecamp dengan gontai. Benar benar sangat melelahkan, tetapi menyenangkan.
"Hi Niall! Darimana saja? Tampaknya kau lelah sekali hari ini." aku mengalihkan pandanganku pada Liam dan the boys yang ada di ruang tv.
"Oh hi. Jalan jalan. Ya begitulah." aku tersenyum seadanya dan berlenggang pergi.
"With Megan, right?" Baru satu langkah yang aku ambil, sebuah suara membuatku berhenti untuk berjalan. Aku mengalihkan lagi pandanganku pada Harry. Matanya masih tertuju pada tv. Aku terdiam. Bagaimana dia bisa tau?
"Woah! Kau pergi bersama Megan? Ternyata kalian sudah baikan? Wow!!" ucap Louis sambil bertepuk tangan. Aku memutuskan untuk pergi menuju kamar meninggalakan the boys yang berada di ruang tv.
Segera kurebahkan diriku diatas tempat tidur. "Melelahkan."
Aku kembali mengingat apa saja kegiatan yang aku lakukan dengan Megan. Sebenarnya aku sangat deg degan saat memggenggam tangannya. Tapi aku tidak mau menjadi pengecut yang tidak berani melakukan hal kecil seperti menggenggam tangan seorang perempuan. Dan masalah menatap matanya, sungguh matanya membawa ketenangan padaku. Makanya aku sangat suka menatap mata coklat Megan. Saat kami saling bertatapan, Megan selalu menatapku dalam. Aku merasa bahwa ada sesuatu yang terpancar dari matanya. Tapi aku tidak tau apa.
Aku menolehkan kepalaku pada kamera yang masih tergenggam ditanganku. Aku segera melihat foto fotoku bersama Megan. Kalian ingin tau kenapa aku tidak mengizinkan Megan membuka kameraku? Kalian ingin tau? Serius? Mau tau?
•
•
Okay jika kalian memaksa. Dikameraku banyak sekali foto Megan yang kuambil secara diam diam.
Aku tidak tau berapa banyak yang sudah aku ambil. Sepertinya tidak terhitung. Aku terus memandangi foto foto Megan sambil tersenyum. Dia sangat cantik, dan apa adanya sekali. Jarang sekali aku menemukan seorang perempuan sepertinya, yang tampil konyol depan siapapun.
Aku duduk disisi tempat tidur. Aku memikirkan kata kata Harry. Aku bingung, sungguh. Darimana dia tau aku pergi dengan Megan? Apa dia memata matai aku dan Megan? Tapi kan dia tidak tau rencanaku dengan Megan yang akan jalan jalan. Apa Harry mempunyai kekuatan GPS? Ah tidak mungkin. Aku membuang semua pikiran pikiran yang mengganggu otakku. Ini masih menjadi misteri.
"Niall!! Ayo makan malam!! Turunlah!!" mendengar teriakan Louis dari lantai bawah, aku dengan semangat menuruni tangga menuju meja makan.
"Woah! Banyak sekali makanan malam kali ini. Apa kalian membuatkan ini spesial untukku? Wah, kalau begitu big thanks for you!!" aku segera mengambil makanan makanan yang ada diatas meja dengan banyak.
"Heh! Siapa bilang ini untukmu semua? Kita makan sama sama." aku memutar kedua bola mataku malas pada Zayn.
Aku mulai menyantap makan malamku. Masih memikirkan perkataan Harry tadi di ruang tv. Itu masih menjadi tanda tanya. Aku melirik kearah Harry yang ada dihadapanku sekilas.
Aku pun berdehem "Harry." Tanpa menjawab, Harry hanya melirikku.
"Aku butuh bicara padamu selesai makan. Berdua saja." ucapku dengan pelan.
"Kenapa harus berdua? Kau ingin bercumbu denganku?" Aku menginjak kakinya kesal.
"Aw!!"
"Kau kenapa Harry?" dengan cepat aku menjawab pertanyaan Liam.
"Tidak apa. Harry hanya berakting. Dia ingin menjadi bintang Bollywood, jadi dia belajar denganku terlebih dahulu." Harry menatapku tajam. Tapi itu masa bodoh untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Instructions ↭ n.h
Fiksi Penggemar"Aku tidak mengerti tentang petunjuk mimpi. Setiap saat mimpi itu terus datang, dan memberikan sebuah petunjuk untuk melakukan sesuatu padanya. Awalnya aku berfikir itu hanya mimpi biasa. Tapi setelah aku mengikuti petunjuk mimpi itu, aku merasa bah...