-Megan Pov-
"Zayn, Niall dimana?" itulah sebuah pertanyaan yang aku lontarkan ketika aku sampai dibasecamp. Sungguh aku benar benar sangat merindukan Niall. Tapi sayangnya Niall tidak menganggapku temannya lagi. Dan ya dia juga tidak membalas perasaanku. Ini sangat menyakitkan.
Aku berfikir, aku hanyalah seorang pelayan disebuah restaurant. Dan Niall, dia seorang superstar nomor satu didunia. Bagaimana bisa seorang Niall Horan menyukai gadis biasa sepertiku? Haha bodoh kau Megan.
"Oh dia sedang pergi. Entah kemana. Dia setiap saat pergi dan tidak pernah bilang padaku ingin kemana." aku hanya mengangguk lemah. Harapanku ingin bertemu Niall di basecamp sudah tidak ada.
Apa memang aku tidak ditakdirkan untuk bertemu dengan Niall? Kalau begitu, kenapa aku harus dipertemukan dengan Niall beberapa minggu yang lalu? Ini sungguh menyakitkan.
"Hey! Kau melamun?" suara Harry membuyarkan lamunanku.
"Uh, tidak. Aku tidak melamun."
"Ya sudah. Itu minum. Aku sudah membuatkanmu coklat." aku tersenyum pada Harry.
"Thanks, Harry!" harry mengangguk dan tersenyum. Aku menyeruput sedikit demi sedikit coklat buatan Harry.
Harry selalu ada disampingku. Dia yang selalu membuat hari hariku senang, dia selalu menghiburku, dan jangan lupa kalau dia sering membuatku fly. Iya fly. Dia selalu membuatku terbang dan tidak pernah menjatuhkannya lagi.
Tentang perasaannya, aku tau. Ya aku tau jika Harry menyukaiku. Tapi Harry kata 'aku tidak akan menjadikanmu kekasihku saat ini, karena aku tau kau butuh waktu'. Harry selalu mengerti diriku. Dan juga Harry sangat khawatir padaku. Jika aku pulang sendiri, dia selalu bilang 'kalau kau pulang sendiri, hubungi aku. Aku tidak menerima penolakan. Aku tidak mau princess ku kenapa kenapa'.
Ya seperti itulah gambaran Harry yang ada dipikiranku. Tapi selama aku bersama Harry, aku tidak pernah merasakan sesuatu yang seperti aku rasakan ketika bersama Niall. Ya seperti deg degan. Kupikir Niall tidak akan bisa untuk mencoba mencintaiku. Ha! Bagaimana bisa Niall menyukai gadis biasa sepertiku.
Aku ingin mencoba untuk melupakan seorang Niall Horan, yang mana dia telah membuatku jatuh cinta dengan waktu yang begitu cepat. Hanya saja, aku tidak bisa. Aku tidak mau. Aku takut. Jika saja Niall tiba tiba menghubungiku disaat aku benar benar sudah melupakannya.
"Bisa tidak sehari saja tidak melamun?" suara Harry mulai membuatku terbangun dari pikiranku.
"Kamu kenapa? Ada masalah? Cerita dengan aku Megan. Mungkin saja aku bisa menyelesaikan masalahmu. Kau selama ini selalu melamun." Kau tidak bisa menyelesaikan masalah ini, Harry.
"Tidak Harry. Aku tidak apa apa. Mungkin efek kelelahan." Harry tampak tidak yakin dengan jawabanku.
"Kau.. yakin?"
"Yeah. Apa wajahku tampak tidak meyakinkan?"
"Mungkin seperti itu" Haha! Kau tidak ditakdirkan untuk menjadi orang pembohong, Megan.
"Aku antar pulang ya. Kau lelah bukan? Aku tidak mau kau sakit okay? Kalau kau sakit, aku juga sakit." Aku tertawa pelan. Apa aku bilang? Dia suka sekali membuatku terbang.
"Haha bisa saja."
"Haha yuk. Boys!! Aku pergi antar Megan pulang okay?!"
"Okay! Jangan lupa membeli Nandos, Harry!!" teriak the boys kompak. Aku hanya tertawa melihat tingkah mereka.
Diperjalanan aku tidak membuka suara sama sekali. Sungguh sedari tadi pikiranku hanya pada Niall. Suasana ini membuatku mengantuk.
"Aku akan memperjuangkanmu." suara Harry membuatku terkejut. Apa maksudnya? Aku mengerutkan dahiku melihat Harry yang masih fokus pada jalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Instructions ↭ n.h
Fanfic"Aku tidak mengerti tentang petunjuk mimpi. Setiap saat mimpi itu terus datang, dan memberikan sebuah petunjuk untuk melakukan sesuatu padanya. Awalnya aku berfikir itu hanya mimpi biasa. Tapi setelah aku mengikuti petunjuk mimpi itu, aku merasa bah...