Perjalanan Menuju Danau Hitam

54 10 1
                                    

"Marla apa kau melihat Hermione dan Ron?" itu Harry.

"Tidak tahu," sahut Marla berjalan beriringan dengan si kembar Parvati dan Padma yang mengangguk setuju.

"Ouh, okay terima kasih," lalu Harry berjalan cepat bergegas di depan mereka melewati jalan setapak hutan yang jalannya dipenuhi daun berguguran.

Langit mendung dan suhunya dingin. Banyak dari mereka mengenakan mantel hangat.

Siswa siswi berbagai sekolah yang tertarik untuk menonton langsung tes kedua ini harus menaiki sekoci untuk menuju ke bagian tengah danau hitam.

Mereka bertiga berjalan beriringan, Marla di bagian kiri, Parvati di tengah, dan Padma di paling kanan.

"Menurutku wajahnya terlihat khawatir eh?" ucap Padma kepada Marla dan Parvati.

"Jangan tanya aku, aku masih sebal dengan Harry," ungkap Parvati, dia merasa dicampakkan setelah pembukaan di Yule Ball oleh Harry.

"Kau ingat? Aku juga!" timpal Padma yang juga merasa dicampakkan oleh Ron, "Ron bahkan hanya menonton tidak mengajak berdansa,"

"Mungkin seharusnya kita dari awal memilih ajakan dari siswa tampan Durmstrang," tambah Parvati. Marla dan Padma tertawa.

"Jadi bagaimana hubunganmu dengan salah satu siswa Durmstrang itu Parv?" tanya Marla sambil tersenyum jahil.

Sependek yang Marla ingat, hanya Parvati yang menjadi teman salah satu siswa Durmstrang selepas Yule Ball sementara Padma tidak.

"Oh dia mengajakku ke Hogsmeade," sahut Parvati sambil tersenyum bangga. Marla menyikut lengan kanan Parvati bercanda.

"Woo, jadi dia tipemu?" Marla mengingat bahwa rata-rata siswa Durmstrang memiliki keistimewaan postur tampan dan kharismatik.

"Jangan tanya lagi," ujar Parvati tersipu.

"Tapi aku masih penasaran kemana perginya Hermione dan Ron sehingga Harry bersama Neville," telisik Padma lagi penasaran. Dia menunjuk dengan dagunya sementara uap hangat keluar dari mulutnya.

Jauh di depan mereka sosok Harry yang mengenakan jaket merah mencolok Gryffindor yang semula berjalan sendirian, kini berjalan beriringan dengan Neville Longbottom.

"Aku bahkan tidak melihat Hermione dan Ron saat makan di Great Hall," tanggap Parvati.

"Percayalah, aku pun sama penasarannya dengan kalian dia pergi kemana," sahut Marla sambil merapatkan syalnya. Sarung tangan yang diberikan Cedric dikenakannya.

"Aku kira mereka akan berkumpul bersama untuk membahas tes kedua hingga pagi ini," tambah Marla lagi sambil berjalan agak terseok karena jalan menurun. Dia meraih lengan kiri Parvati untuk sedikit menopang badannya.

"Benar, aku pikir juga begitu mengingat tadi malam dia berkata ingin ke perpustakaan untuk membahas tes kedua bersama Harry dan Ron," tanggap Parvati membantu Marla berjalan.

"Oh, apa ketika aku sudah tidur?" tanya Marla disambut anggukan kepala dari Parvati.

"Kau tidur nyenyak sekali," tambah Parvati sambil mengangguk.

"Um apa kalian menyadari bahwa ada Dementor disana?" tunjuk Padma kearah langit. Jauh diatas langit kelabu terlihat sosok sosok beterbangan.

"Tentu, mereka dikerahkan juga untuk menjaga keamanan Triwizard." jawab Marla.

"Oh aku baru menyadarinya lagi," tanggap Parvati, "Ternyata Triwizard semenakutkan itu,"

"Mungkin untuk mencegah Kau Tahu Siapa, seperti yang sudah pernah kau ceritakan Marl. Betapa kacaunya malam di perkemahan." tambah Parvati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blossom | Penggemar Cedric Diggory, Hogwarts, & Turnamen TriwizardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang