"Kata sandi?" Nyonya Gemuk bertanya pada Marla.
"Aku mohon, aku benar-benar tidak tahu kata sandi barunya dan belum bertanya pada yang lain." mohon Marla kepada Nyonya Gemuk yang kini pemandangan lukisannya berselimut salju. Dia mengenakan mantel pada tubuh gemuknya.
"Oh dear, tapi kamu harus menjawab dengan benar. Kamu tahu syaratnya, belum boleh masuk sampai kata sandinya tepat." sahut Nyonya Gemuk menolak.
"Salju dan Mantel?" tebak Marla kesekian kalinya. Nyonya Gemuk menggeleng.
"Dahak Naga Hungaria?" ujar Marla dan disambut gelengan dari Nyonya Gemuk lagi.
"Umm sebentar.." Marla duduk di depan lukisan Nyonya Gemuk.
"Oi kau yang patah tulang belakang bukan?" Ucap lukisan kesatria di samping bingkai kanan Nyonya Gemuk.
"Oh wow, iyap. Bagaimana kau tahu?" tanya Marla penasaran.
"Baron berdarah tuh! Kau tahu kan? Terkadang para hantu juga heboh dan kabar juga tersiar ke kami." ucap lukisan kesatria.
"Dan Nyonya jangan terlalu keras padanya. Kau tahu dia habis sakit dan berharap bisa kembali ke kamarnya dibandingkan di ruang penyembuhan." bela lukisan kesatria kepada Marla terhadap Nyonya Gemuk.
"Tidak, tidak, aku tidak mengizinkannya masuk sampai jawabannya benar." sahut Nyonya Gemuk sambil melihat ke arah kuku-kukunya.
"Apa berhubungan dengan Yule Ball?" tebak Marla lagi, kemudian sedikit mengelus tulang bagian belakangnya yang tertutupi penyangga ala muggle.
Punggungnya masih terasa kebas. Dia tidak tahan berlama-lama di Ruang Penyembuhan sendirian.
Jadilah Marla memohon kepada Madam Pomfrey untuk kembali ke kamar perempuan Gryffindor.
Namun dengan satu syarat: dia tidak boleh berlama-lama berdiri, harus mengenakan penyangga, dan meminum ramuan dari Madam Pomfrey setiap hari -setidaknya untuk beberapa hari kedepan.
"Kuharap Bisa Ke Yule Ball." Itu George, tiba-tiba sudah berdiri menjulang di sebelah kiri Marla.
"Yah aku sangat berharap itu!" sahut Nyonya Gemuk lalu lukisan berayun kesamping dan terbuka.
George membantu Marla berdiri serta memanjat lubang lukisan menuju ruang rekreasi Gryffindor.
"Sepertinya kata sandinya mengandung curhatan Nyonya Gemuk. Trims George," ungkap Marla, dia langsung mencari sofa kosong di ruang rekreasi untuk duduk lagi.
"Yah memang dia berharap begitu," jawab George.
Marla duduk diikuti George. Mereka duduk berseberangan. Dihadapan mereka berdua ada meja beralaskan kain merah khas Gryffindor. Diantasnya ada beberapa piala minuman yang masih belum digunakan dan teko berisi minuman.
Walaupun hanya satu minggu tidak berada disini, Marla teramat merindukan suasana ruang rekreasi.
Pendaran api unggun di perapian, membuat ruangan itu semakin hangat. dan memantulkan warna merah serta cokelat kayu dominan dari benda-bendanya.
Di luar jendela terlihat kebalikannya, salju turun. Beberapa tersangkut di kusen jendela ruang rekreasi.
Marla mencium aroma buku tua dari beberapa anak Gryffindor yang tengah belajar disana tercampur dengan aroma kayu terbakar dan cokelat hangat. Hal ini sangat berbeda dari aroma Ruang Penyembuhan.
"Di Great Hall tak ada lukisan, jadi yah orang-orang di dalam lukisan tidak bisa melihat suasananya Yule Ball nanti." jelas George lagi mengenai Nyonya Gemuk, lalu menggigit apel yang sedari tadi di pegangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blossom | Penggemar Cedric Diggory, Hogwarts, & Turnamen Triwizard
Fiksi Penggemar🌻Marla Wood siswi Gryffindor adalah adik dari Oliver Wood, teman sekamar Hermione Granger, dan penggemar kapten Quidditch Hufflepuff, Cedric Digory. Petualangannya di tahun keempat bersama murid Hogwarts, Beauxbatons, dan juga Durmstrang tanpa ad...