Marc itu cinta mati Sky. Namun sayang cinta Sky ditolak dan ia mendapati Marc sudah menggandeng kekasih barunya. Rasa sakit hatinya membuat Sky pergi untuk menepi. Bali adalah tempat yang dipilihnya.
Alih-alih menjauhkan diri dari semua yang berbau...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Meeting you was my favorite accident.
=*=*=
Bali, Indonesia. =============
"Aku merindukanmu, Babe."
Bibir Bernice sudah beradu dengan bibir pria yang menunggunya di bandara. Keduanya berpelukan sangat erat, mengabaikan keberadaan Sky yang diam-diam mengabadikannya moment itu dengan kameranya.
Poor, Sky!
Sky membetulkan letak kacamata hitam yang sebelumnya bertengger di puncak kepalanya dan memasang sebagaimana mestinya.
Melihat sepasang kekasih sedang melepas rindu membuat hatinya sedikit iri. Jangankan berciuman, bahkan cinta pertamanya sudah kering sebelum berkecambah di usianya yang ke dua puluh satu tahun.
Sky masih berdiri bodoh. Sungkan untuk menjeda waktu dua sejoli yang sedang mencicil menyesap manisnya sebuah perjumpaan.
Ah, akhirnya dia mengingatku.
Bernice melepaskan tautannya dan segera berbalik menatap Sky dengan cengiran di wajahnya.
"Maafkan aku, Sky." Bernice terkekeh pelan.
"Tidak masalah."
"Kenalkan dia kekasihku." Bernice berdiri di sebelah orang yang ia kenalkan sebagai kekasih. Tangannya mengusap lembut lengan pria itu.
Mereka lalu bersalaman dan saling menyebutkan nama. "Well! Aku sudah berjanji padamu untuk tidak mengganggu kalian. So, kita berpisah di sini."
"Sky, kau bisa ikut ke hotel bersama kami." Bernice menatap mata Ivar seakan meminta persetujuan.
"Ya, kau ikut bersama kami saja."
"Um, maaf jika mengecewakan kalian, tapi sepertinya aku ingin menyendiri dulu. Enjoy Bali, Guys."
Baru berjalan beberapa langkah Sky berhenti lalu berbalik badan. "Jika ingin meminta dokumentasi ciuman panas kalian, hubungi aku." Sky terkekeh sembari melambaikan tangan dan melanjutkan langkah kakinya.
"Kirimkan padaku, Sky!" seru Ivar diikuti tawa kecilnya.
"Good luck, Sky!" Bernice melambaikan tangannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
