6

482 87 16
                                    

"Meninggalkanmu dan menikmati liburanku?" ulang Nathan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Meninggalkanmu dan menikmati liburanku?" ulang Nathan. "Enak saja, kau sudah menyeret ku sejauh ini, Sky. Lebih tepatnya kita harus meninggalkan tempat ini."

Sky tersentak saat Nathan yang sebelumnya memeluknya tiba-tiba menarik tangannya. Rasanya jantungnya mau melompat keluar dari tempatnya. Dalam waktu sepersekian detik hati mungilnya yang sedang menggalau harus memasang mode siaga. Seenaknya saja pria satu ini.

"Nathan, berhenti sebentar!"

Nathan berhenti mendadadak membuat Sky yang terseret di belakang menabrak punggungnya.

Mata Sky memicing, bibirnya mengerucut dan napasnya terdengar kasar dengan hidung yang kembang kempis, pertanda sebuah bom akan meledak.

"Nathan," geramnya di sela gigi pada pria yang malah tertawa melihat kekesalannya. Kedua tangannya mengepal gemas.

"Kau sendiri yang memintaku berhenti." Nathan berusaha membela diri. Sebelum taring Sky muncul dan menggigitnya.

"Aku lapar," ucap Sky terus terang membuat Nathan melongo.

Sky selalu apa adanya. Tidak seperti wanita kebanyakan yang menggunakan sandi morse dan membuat pria pusing tujuh keliling hanya untuk mendapat sebuah predikat 'peka'.

"Kau mau makan apa?"

"Apa saja yang penting perutku terisi sebelum aku benar-benar memakanmu." Sky menatap sekeliling sebelum akhirnya wajahnya berbinar. "Ah, itu saja." Tanpa menunggu ucapan Nathan Sky sudah berlari kecil memasuki toko yang menjual burger di ikuti oleh Nathan di belakangnya.

"Kau mau?" tanya Sky.

"Yes, please."

"Kali ini aku yang akan menraktirmu, Bos," ucap Sky dengan kekehan kecilnya.

Tak lama menunggu burger hangat sudah mulai mengganjal perut Sky. Nathan yang duduk di hadapannya menatap setiap gerak-gerik Sky tanpa berkedip.

"Kau benar-benar kelaparan?"

Sky mengangguk tanpa kata karena mulutnya masih asik mengunyah. Nathan tersenyum, ia membuka penutup botol air mineral lalu meletakkannya di hadapan Sky.

"Terima kasih," ucap Sky. "Lalu setelah ini kita mau ke mana? Jujur aku sudah tidak berselera untuk menunggu sunset di sini."

"Kau mau berlari lagi?"

Sky menghela napas dan tatapannya lurus ke depan. "Jika itu cara terbaik untuk menghindarinya.... " Ucapan Sky terdengar mengambang.

Nathan bangkit berdiri, ia mengulurkan tangannya sembari tersenyum. "Berlari bersamaku?"

Sky mendongak, melihat mata Nathan yang berkilau dalam bias sinar matahari yang mulai condong ke barat. Mata Sky berkedip perlahan. Lalu tangannya terangkat dan menerima uluran tangan Nathan. Ia bangkit berdiri dengan senyum di wajahnya.

Gezellig || Nathan Noel Romejo Tjoe-A-On || Marc MarquezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang