9

588 89 20
                                    

Dia layak kau perjuangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dia layak kau perjuangkan.

"Kualifikasi apa yang membuatnya layak kuperjuangkan?"

Nathan mengambil ruang untuk menepi. Menatap nanar ke gulungan ombak yang perlahan menepi. Selain nama, asal dan pekerjaan, ia tidak tau apapun tentang Sky. Tapi mengapa ia begitu mendambanya? Padahal ia tahu sendiri, Sky belum selesai dengan masa lalunya.

Jika Sky tidak memiliki high value, tidak mungkin orang-orang besar berebut mendapatkannya. Jujur saja, Nathan tidak peduli kalaupun seandainya di mata orang Sky biasa saja, tapi di matanya Sky istimewa.

Sky benar-benar pencuri ulung. Ia sudah menyita semua perhatian, pikiran dan perasaan Nathan hanya untuk memikirkannya.

Beribu wanita mengejarnya. Namun mengapa Sky justru berlari darinya? Tidak taukah Sky bahwa sikapnya yang seperti itulah yang membuat pria penasaran dan berlomba ingin mendapatkannya? Lalu bagi Nathan, apa ini hanya sekedar rasa penasarannya saja?

Marc, rasanya Nathan tau apa yang membuat orang itu seperti sengaja melukai hati Sky. Apakah Sky akan jatuh kepelukan Marc jika gadis itu tau bahwa Marc sangat menyukainya?

"Arghhhh." Nathan menendang angin. Menyalurkan kegundahannya pada sesuatu yang abstrak.

"Di sini kau rupanya."

"Ku kira kau pergi dengan mereka dan... meninggalkanku lagi," ucap Nathan.

"Hei, bukankah malam ini aku kekasihmu?" Sky berdiri di hadapan Nathan. Matanya tampak berkilau diterpa sinar lampu yang temaram.

Nathan memejamkan matanya sejenak lalu terkekeh pelan. "Lalu apa yang harusnya dilakukan oleh sepasang kekasih, hmm?"

Sky membeku. Ia tidak tau sejak kapan hatinya berdebar saat berada di dekat seorang pria selain Marc.

Tangan Nathan terulur dan merangkum pipi kiri Sky membuat gadis itu terpejam sesaat. Merasakan sensasi hangat yang sulit dijelaskan. "Kau akan pergi, Sky?"

Sky segera membuka matanya. Tatapan mata mereka saling memasung. "Ya, aku harus pergi, Nathan. Terima kasih sudah menemaniku sejauh ini. Meski kau menyebalkan, tapi kuakui rasanya sedikit ringan saat kau bersamaku." Sky menggenggam tangan Nathan yang berada di pipinya lalu ia berbalik menatap ke lautan sehingga membuat tangan Nathan menggantung di udara.

"Setelah dari sini nanti, mari kita putus. Ku rasa kita sudah impas."

"Sky..."

"Kau jangan khawatir, aku akan baik-baik saja."

Rasanya aku yang tidak baik-baik saja, Sky.

"Sky, aku-"

Sky berbalik badan tepat di saat Nathan melangkah maju. Terpental setelah menubruk dada bidang Nathan membuat Sky kehilangan keseimbangan. Dengan sigap Nathan menahan pinggang Sky.

Gezellig || Nathan Noel Romejo Tjoe-A-On || Marc MarquezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang