_ Nathan _
=*=*=
"Kau yakin?"
Nathan meletakkan telapak tangan di jidatnya dengan mata yang membola. Sky memang menyetujui tawarannya, tapi ia sedikit ragu jika dirinya mampu mengendarai kendaraan roda dua yang Sky sewa.
"Kau tidak bisa mengendarainya?" Sky tertawa nyaring membuat kedua matanya menyipit. Jika dilihat-lihat Sky memiliki sepasang mata yang ikut tersenyum ketika bibirnya mengkurva.
Lalu wajahnya kembali serius saat melihat wajah cemas Nathan. "Kau benar-benar tidak bisa?" tanyanya lagi.
Nathan menggeleng. "Mungkin bisa, tapi aku tidak yakin. Mengapa kita tidak menyewa mobil saja?"
Sky berdecak. "Yang ini lebih hemat, lagi pula kita bisa menyelinap melalui celah sempit saat terjebak kemacetan."
Malas berdebat dengan Nathan, Sky langsung memakai helmnya. "Biar aku yang bawa."
"Yang benar saja?"
Bola mata Sky memutar, begitu juga tubuhnya yang kini berdiri berhadapan dengan Nathan. "Kau meragukanku? Aku selalu berhubungan dengan para rider MotoGP, asal kau tau. Dan Marc salah satunya. Perlu kutunjukkan lisensi mengemudiku? Atau begini saja, silakan kau tinggal, dan aku akan pergi sendiri."
"Marc?" dengkus Nathan dengan senyum asimetrisnya. "Baiklah, aku ikut denganmu."
Sky memindahkan tas ranselnya ke depan dada saat Nathan hendak menaiki motor sewa mereka. "Tunjukkan saja kemana kita harus pergi!"
Baru saja menata posisinya, Sky tersentak dan melengkungkan tubuh ketika Nathan memeluk pinggang rampingnya dengan erat, bahkan terlalu erat. "Kau mau membunuhku? Aku tidak bisa bernapas."
"Kau tidak lelah mengomel sejak tadi?" Helaan napas Nathan terdengar hingga ke telinga Sky.
Sky segera menoleh ke belakang, tatapannya tajam terhunus ke arah Nathan. "Diamlah! Sebelum tanduk dan taringku muncul."
Bibir Nathan berkedut, ia memegang dua sisi kepala Sky lalu mengarahkannya kembali ke depan. "Jalan!" titahnya. "Aku bosmu kali ini." Di balik punggung Sky, Nathan tidak mampu lagi mencegah senyumannya mengembang. Entah berasal dari planet mana makhluk cantik satu ini.
Cantik? Tentu saja. Sky...sempurna, meski sedikit...berisik. Bukan berisik yang memuakkan, tapi yang menggemaskan, membuatnya ingin terus menggoda gadis lucu ini. Sulit sekali menemukan gadis yang bisa membuat sisi lain Nathan muncul. Ayolah, ia tidak se-introvert yang orang-orang duga selama ini. Ia hanya butuh seseorang yang bisa menjadi pemantiknya.
"Berpegangan pada apapun, asal jangan kepalaku, Nathan," protes Sky saat Nathan masih tetap berpegangan pada helmnya.
Yang benar saja? Seumur-umur belum pernah Sky menemui seorang pembonceng yang berpegangan pada kepala pengemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gezellig || Nathan Noel Romejo Tjoe-A-On || Marc Marquez
FanfictionMarc itu cinta mati Sky. Namun sayang cinta Sky ditolak dan ia mendapati Marc sudah menggandeng kekasih barunya. Rasa sakit hatinya membuat Sky pergi untuk menepi. Bali adalah tempat yang dipilihnya. Alih-alih menjauhkan diri dari semua yang berbau...