F.A.D 2

445 60 3
                                        

Double up for today<3
Don't forget to ⭐💬
Happy reading ❤️

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

8 tahun sudah berlalu, kini usia Moza telah menginjak 20 tahun. Moza cukup menjadi alpha yang kompeten untuk klannya selama ini. Membantu memajukan kemakmuran klan Jiriyah adalah tugas yang harus Moza emban sedari lahir, dan sejauh ini ia cukup berhasil.

Satu kenakalan Moza yang sampai saat ini masih di wajarkan oleh alpha Zenuel, yaitu Moza sering berganti teman tidur. Apalagi saat rut, bagi alpha dominan yang belum menemukan mate-nya rut akan berkali-kali lipat lebih menyakitkan saat hasrat tidak tersalurkan.

Oleh sebab itu alpha Zenuel membebaskan Moza untuk menentukan urusan ranjangnya. Alpha Elza dan alpha Neza pun sama, syarat untuk ketiga anaknya itu adalah "Jangan melewati batas dan hanya miliki keturunan dari seseorang yang benar-benar ingin kalian jadikan mate atau pasangan abadi kalian."

Saat ini seorang female omega sedang bersandar pada dada luas alpha Moza dengan tangan Moza yang melingkari pinggang sempit omega itu seraya mengelus lembut dengan penuh sensual. Kulit mereka saling bersentuhan karena masih dalam keadaan full naked setelah melakukan malam yang panas berdua.

"Alpha apa kau tidak bisa serius denganku? Jadikan aku satu-satunya untukmu." ucap omega itu memohon sambil menatap sendu dan meraih sisi wajah Moza lalu mengelusnya pelan.

Moza hanya melirik malas ke arah omega itu, lalu menghentikan elusan pada pinggang omega itu "Kau tau jawabannya, aku belum menginginkan hubungan yang serius."

"Jadi diamlah, nikmati posisimu dan jangan banyak protes omega." sambungnya lagi dengan nada tegas yang tidak terbantahkan.

Omega itu menundukkan kepalanya sedih, dirinya begitu menyukai alpha Moza tapi alpha itu hanya datang padanya saat menginginkan tubuhnya. Ia tau jika dirinya hanya di manfaatkan, tapi apa yang ia bisa? Keuntungan menjadi salah satu teman tidur anak bungsu dari alpha Zenuel saja sudah sangat mencukupi kehidupan dirinya beserta keluarganya yang dari kalangan biasa. Apa boleh buat? Ia harus tau batasan kan?

Satu minggu kemudian, alpha Moza ditugaskan oleh alpha Zenuel untuk menyusuri daerah selatan Jiriyah. Beberapa hari yang lalu perwakilan penduduk selatan Jiriyah datang ke kediaman pemimpin klan Jiriyah yaitu alpha Zenuel.

Mereka meminta perlindungan karena desanya tiba-tiba di serang beberapa rogue. Dan ada beberapa korban terluka parah bahkan meninggal. Mereka takut jikalau keluarga mereka yang akan jadi target selanjutnya.

Sebab itulah Moza sekarang berada di desa bagian selatan Jiriyah ini, ia cukup menilai dan mencermati keadaan sekitar "Cukup kacau." batinnya.

Tak lama dari itu perhatiannya teralihkan kepada satu jalur yang mengarah ke hutan gelap. Moza cukup penasaran dengan itu, entah kenapa hatinya tergerak untuk kesana. Moza memutuskan untuk mengikuti jalur itu dan masuk ke dalam hutan.

Saat di tengah jalan Moza mendengar suara tangisan disusul dengan suara desahan tertahan. Ia bisa melihat sekitar sepuluh langkah kedepan ada lima male alpha yang sepertinya ingin menggagahi satu omega. Ia tidak bisa melihat dengan jelas wajah omega itu, ia juga tidak mau berurusan. Mungkin mereka memang ingin bersenang-senang bersama tapi tak mampu membayar tempat.

Feromone mereka saling mendominasi membuatnya ingin muntah saja, ia harus cepat-cepat pergi. Tapi satu suara menghentikannya "Shhh eumhh j-janganh, aku m-mohon ahh." suara lirih yang Moza yakini milik male omega itu membuatnya mematung.

Sepertinya Moza tidak asing dengan suara itu, dan feromone manis omega itu tidak terasa asing di indra penciumannya yang tajam.

Moza bergelut dengan pikirannya sendiri, decakan pelan keluar dari bibir tipisnya. Otaknya memerintahkan dirinya untuk pergi, tapi hati nuraninya memaksanya untuk tinggal.

Mata tajam Moza seketika mengkilat ke-emasan saat salah satu dari alpha disana mencoba melepas celana omega itu dengan paksa. Moza langsung bergerak maju secepat kilat untuk meninju alpha itu.

Alpha itu mengaduh kesakitan, alpha yang lain tidak terima kawanannya dipukul dan terjadilah perkelahian yang cukup membuat satu omega disana menggigil ketakutan serta lemas merasakan feromone pahit dari kemarahan para alpha yang sedang berkelahi itu.

Bagi Moza cukup mudah melawan kelimanya sekaligus karena mereka hanya kalangan alpha biasa, bukan alpha dominan sepertinya. Moza berhasil memukul mundur kelima alpha tersebut, jangan tanya kondisi lima alpha itu. Keadaannya cukup memprihatinkan bahkan beberapa kali terjatuh saat melarikan diri.

Moza sedikit kesal karena ia mendapat luka cakaran yang cukup dalam pada lengan kiri tangannya. Tapi ia abaikan, dan mencoba mendekati male omega yang ia kenal itu.

Melihat omega itu masih menggigil Moza mencoba mengeluarkan feromone menenangkan agar omega itu sedikit tenang, seraya melepas mantel sutra yang ia pakai dan di lemparkan ke arah si omega.

"Bangun dan pergilah sebelum alpha lain memangsamu, aku tidak tau kau sengaja atau tidak menarik para alpha itu untuk memakaimu. Yang aku tau kau sama sekali belum berubah, sangat rendah dan menjijikkan Nala."

Mendengar ucapan merendahkan dari Moza membuat Nala merasakan sakit di hatinya. Kenapa ucapan alpha itu sangat pedas? Apakah alpha itu tidak sadar jika ia mengikutinya sedari awal dan malah terdampar di hutan ini karena para alpha bajingan itu menyeretnya?

Nala berani sumpah ia tidak berusaha memanfaatkan feromonenya untuk membuat para alpha itu kehilangan kewarasan lalu menyetubuhinya. Ia tidak serendah itu Moza, ia merendahkan dirinya hanya kepada Moza si alpha yang ia cintai sedari kecil.

"Tanganmu terluka alpha Moza, biarkan aku membalutnya ya? Sebelum kau pergi meninggalkanku dan terimakasih sudah menolongku" ujar Nala menatap khawatir pada Moza.

"Aku terluka juga karena dirimu, jadi cepat pergi dan jangan membuatku lebih marah." balas Moza ketus.

Nala menundukkan kepalanya, lalu berbalik pergi. Tapi sebelum itu ia dikejutkan dengan tarikan kasar dari Moza dan ia merasakan sengatan seperti listrik.

Cup

Moza mengecup sisi leher Nala, dan memberikan sedikit feromonenya pada Nala untuk melindungi diri dari alpha yang berniat jahat.

"Kau akan pergi dengan bau erotis seperti itu? Jangan salah paham dan tinggi hati, aku hanya kasian jika kau di ganggu alpha lagi." ucap Moza menjelaskan, dan di balas Nala dengan tatapan membulat lucu tak lupa dengan pipi gembil yang memerah sempurna.

Nala tak pernah bosan untuk bilang kalau "feromone alpha Moza adalah yang terbaik, sacandu itu." 

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Gimana? Baru kali ini nulis agak ++

RIUSGURL_

Female Alpha Dominan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang