Secret Admirer

11 3 0
                                    

Apa kabar kamu sekarang? Sudahkah kamu benar-benar bahagia sekarang dengannya? Apa pernah kamu memikirkanku? Apa pernah sedikit saja namaku terlintas dalam pikiranmu?

Aku tidak pernah menyesali semua yang pernah terjadi. Aku bahagia mengenalmu, aku bersyukur dapat mengenalmu cukup jauh. Aku hanya kasihan melihat diriku sendiri yang menganggap kamu juga mencintaiku, dan sampai saat ini aku masih terus memikirkanmu. Tapi aku hampir lupa ternyata hanya aku yang mencintaimu, tapi tidak denganmu. Mungkin memang sudah saatnya untuk aku berhenti, aku tidak akan melangkah semakin jauh. Namun aku akan tetap mengagumimu dan menunggumu tanpa aku melangkah untuk mendekat. Aku tidak akan pernah memintamu bersamaku, aku hanya ingin mencintai dan melihatmu dari kejauhan.

Mengikhlaskanmu memang berat, sungguh berat. Tapi apakah aku harus terus menyakiti diriku dan menunggu sesuatu yang sudah jelas tidak akan terjadi. Kamu seperti bulan, indah dan menyinari malam. Tapi aku lupa, banyak yang menyukai bulan itu, bukan hanya aku. Sampai kamu lupa melihatku yang mencintaimu disini, kamu tak menganggapku ada. Semua yang aku lakukan sudah cukup jelas menunjukkan apa yang aku rasakan, tapi kamu tidak melihat itu. Atau mungkin aku jatuh cinta lebih dulu, dan kamu hanya mencoba berteman denganku, lalu aku merasa sangat yakin bahwa kamu juga menyukaiku, tapi sayangnya kamu hanya bermain.

Lalu sekarang siapa yang bertanggung jawab atas perasaanku? Kamu yang membuatku terbang ke awan, memberikan harapan seolah-olah kamu mencintaiku. Lebih baik tidak usah mendekat, tidak perlu bersikap seolah-olah kamu juga merasakan yang sama denganku. Suatu saat jika kamu sudah menyadari semua ini, jangan kaget bahwa ada seseorang yang mencintaimu sedalam dan setulus aku.

SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang