Polisi

667 43 5
                                    

"Pasti lo kenal kan sama Mahen"

Varka hanya diam tidak mengeluarkan sepatah katapun pun seolah bibir dan tubuhnya terkunci begitu saja setelah mendengar nama itu disebutkan.

"JAWAB!" teriak Arsen

Perlahan-lahan Varka mulai mengangguk kan kepalanya, Arsen yang melihat pun seketika wajahnya berubah menjadi dingin. Lalu dia berjongkok menatap lekat wajah Varka.

"Dia udah gak ada sekarang itu semua gara-gara lo!" ucap Arsen dengan nada tinggi

Varka membulatkan matanya"Apa! Mahen meninggal?"

"Iya! Itu semua gara-gara lo" teriak Arsen sambil menunjuk Varka "Semenjak adik gue putus sama lo dia jadi depresi setiap hari dia cuma minum minuman keras tanpa henti sambil teriakin nama lo, gue sebagai kakaknya gak terima melihat adik gue seperti itu!" lanjutnya

Varka menunduk tiba-tiba air mata menetes begitu saja dari mata Varka. Dia tidak menyangka jika Mahen akan seperti ini.

"Tapi... Ini bukan sepenuhnya salah gue"

"Apa lo bilang! Bukan sepenuhnya salah lo, buktinya lo udah buat adik gue meninggal!"

Varka mengangkat kepalanya"SAYA TIDAK MEMBUNUH DIA. ITU KESALAHANNYA DIA SENDIRI"

"KESALAHAN APA!?"

Flashback

Tiga tahun yang lalu...

Cuaca cerah memang cocok untuk pergi jalan jalan keluar seperti sekarang Varka yang baru saja selesai berbelanja dia mengunjungi sebuah restoran karena perut nya sudah merasa lapar.

Varka memesan spaghetti dengan jus jeruk sambil menunggu pesanan Varka melihat sekitaran restoran yang cukup ramai hari ini. Namun, tatapan terhenti saat melihat seseorang yang begitu fimiliar didepan sana.

"Kok kayak Mas Mahen..." ucapnya "Tapi, gak mungkin itu Mas Mahen lagian dia sekarang lagi kerja" ucapnya meyakinkan dirinya

"Mas ini pesanannya" ucap waiters

"Ouh iya makasih mbak"

Varka pun menyantap spaghetti nya dengan sangat lahap.

"Sayang kapan kamu akan putusin si Varka itu! Bosen tau pacaran diem dieman kek gini-"

UHUKKK UHUKKK

"Mas gapapa?" panik waiters tadi yang berlari ke arah Varka

"Saya baik baik saja"

"Sayang coba kamu liat tuh. Dia kenapa?"

"VARKA..."

Varka yang mendengar itu dengan cepat pergi keluar restoran. Air mata yang tidak bisa dibendung kini keluar dengan deras dari matanya. Hatinya terasa tertusuk ribuan tombak, orang yang selama ini di percaya ternyata malah mengkhianatinya.

"Varka tolong berhenti!"

"Tolong dengarkan penjelasan aku"

"Ini tidak seperti yang kamu liat"

Varka menghentikan langkahnya membalikkan badannya lalu menatap tajam pria didepannya.

"Gak ada yang perlu dijelasin semuanya udah jelas. Wanita itu sudah mengucapkan semuanya untuk apa aku dengerin penjelasan kamu"

"Sayang tolong percaya sama aku. Ini gak seperti yang kamu liat"

"Percaya? Buat apa percaya sama cowok selingkuh seperti kamu. Saya gak nyangka kamu seperti ini dibelakang saya. Saya menyesal udah berpacaran dengan orang seperti kamu!"

Transmigrasi Brigas [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang