Arjuna Nevalion

7K 489 13
                                    

Annyeong Yeorobun!

Happy reading~

.
.
.
.
.

Pagi ini Astra sangat frustasi karena kakaknya tidak berbicara dengannya sama sekali, semenjak kemarin sore Juna menjadi pendiam bahkan untuk makan malam pun dia tidak keluar dari kamarnya.

"Kak ko lo diemin gue terus ngomong aja letak salah gue dimana?"

Juna yang sedang fokus mengerjakan sesuatu di iPad nya dia mengalihkan atensinya ke arah Astra.

"Emang salah ya kalau homo?"

Hati Astra tiba-tiba merasa tidak nyaman setelah mendengar ucapan kakaknya.

"M-maksud kakak?"

"Baik, biar kakak jelasin semuanya kakak capek terus terusan nyembunyiin ini dari semua orang bahkan papa sekalipun."

Astra menatap lekat wajah kakaknya karena merasa penasaran apa yang akan diucapkan kakaknya.

"Kakak sedang menjalin hubungan dengan seorang pria."

Deg

Astra benar benar dibuat kaget dengan ucapan kakaknya itu. Jadi, dia tidak berbicara dengannya karena ucapannya yang kemarin.

"K-kak maafin Astra" ucapannya sambil menunduk

"Sekarang kamu tau kan alasan kakak marah sama kamu."

"Kak beneran Astra gak tau kalau kakak lagi pacaran sama cowok. Astra beneran nyesel sama ucapan Astra yang kemarin, Astra gak bermaksud buat nyakitin hati kakak... Maafin Astra kak"

"Baiklah, kakak maafin kamu."

"Beneran kak?"

"Iya, tapi inget sebelum mengucapkan sesuatu harus dipikirkan terlebih dahulu apakah itu akan menyakiti hati orang atau tidak."

"Iya kak Astra bakalan inget"

Astra tersenyum kemudian memeluk sang kakaknya dengan sangat erat.

"Kamu gak pergi sekolah?"

"Sial! Masuk tinggal 10 menit lagi" ucapannya sambil melihat jam tangannya

"Kamu naik motor aja"

"Emang ada?"

"Nih kuncinya." ucap Juna sambil melemparkan kunci motor ke arah Astra

Astra berlari menuju garasi mobil dan dia kaget motor yang akan dia pakai adalah motor yang selama ini Astra inginkan.

"Gila! Kaya bener nih orang. Ada bagusnya juga gue bertransmigrasi, haha"

Astra menjalankan motornya diatas rata-rata karena takut dirinya kesiangan lagian udah biasa juga dia menjalankan motor kencang kencang.

Setelah sampai Astra memarkirkan motornya diparkiran khusus motor kemudian turun dari motornya.

"Lo bawa motor?"

"Njirr! Ngagetin aja lo"

"Hehe, sorry btw tumben banget lo bawa motor."

"Kepo banget sih lo kek Dora."

"Astra gue pengen ngomong sesuatu"

"Nanti aja. Gue takut telat masuk kelas"

"Kalau gitu bareng"

Nih orang ganggu banget sih anjing dari kemarin!

"Terserah"

Javas tersenyum senang kemudian dia mengikuti Astra dari belakang. Banyak pasang mata tidak suka saat melihat Astra dan Javas Jalan bersama, Astra yang merasakan tatapan itu dia menghentikan langkahnya.

Transmigrasi Brigas [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang