Arbi kembali

1K 56 4
                                    

Setelah selesai mandi Astra menidurkan tubuhnya ke kasur menatap atap langit yang berwarna abu itu. Dia masih tidak percaya dengan yang terjadi hari ini semuanya diluar dugaan.

Ting

Notifikasi ponsel Astra berbunyi kemudian dia mengambil ponselnya itu di atas nakas ternyata Javas mengirim pesan.

Javas

|Udah tidur belum?

Belum baru selesai mandi|

|Dingin kek gini kamu mandi?

Iya, kenapa? Pasti kamu enggak kan|

|Hehe, iya enggak males
dingin banget tau

Pantesan bau nya sampe sini|

|Enak aja! Aku mah tetep wangi
meskipun gak mandi

Iyain deh|

|Makasih yah. Udah dateng ke
rumah aku, makasih juga udah
terima aku lagi rasanya seneng
banget kamu jadi pacar aku lagi

Heem. Iya sama-sama|

|Yaudah cepetan kamu tidur
udah malem ini besok aku
jemput kamu ya

Iya|

Astra pun menyimpan kembali ponselnya di nakas dia tersenyum geli saat mengingat ucapan Javas.

Juna melangkahkan kakinya masuk menuju sebuah ruangan yang dijaga ketat oleh beberapa bodyguard. Dia membuka pintu itu dia melihat Toni yang sedang menikmati kopi dengan iPad ditangannya.

"Pah. Juna pengen bicara sama papah"

Toni menatap ke arah Juna kemudian beralih menatap bodyguardnya. Bodyguard itu yang mengerti perintah tersebut dia pun keluar dari ruangan bosnya.

"Bicara soal apa?"

"Orang yang culik Varka itu pasti orang suruhan papah kan!"

Toni tertawa kecil kemudian menyeruput kopi nya"Iya. Kenapa?"

"Pah. Kenapa papah tega banget ngelakuin ini semua sama Varka sih pah dia salah apa sama papah!"

"Karna dia kamu jadi homo seperti ini!"

"Pah cukup bahas itu! Jangan salahin Varka terus"

Toni berdiri dari duduknya menatap tajam Juna"Terus yang salah siapa? Ayah gitu! Ayah cuma pengen kamu memilih jalan yang bener bukan memilih jalan yang salah!"

"Orang tua mana yang gak pengen hidup anaknya bahagia. Semua orang tua pasti menginginkan hidup anaknya bahagia kan. Papah tau aku sangat bahagia hidup bareng Varka walaupun papah gak terima soal itu. Juna sendiri gak malu kok kalau Juna disebut homo karena kebahagiaan orang itu berbeda-beda kebahagiaan Juna ada pada Varka. Jadi, cukup pah jangan ganggu lagi kehidupan Varka dan Juna"

Setelah mengucapkan itu Juna keluar dari ruangan Toni. Sementara Toni terdiam di tempat setelah mendengar ucapan Juna.

"ARGHHH!"

Pagi ini Astra sudah siap dengan seragamnya dia pun turun ke lantai satu untuk pergi serapan. Di dapur terlihat Varka yang sedang memasak sambil dipeluk Juna dari belakang. Astra yang melihat itu seketika ingin muntah melihat tingkah manja kakaknya itu.

"Pacaran terusss!" sindir Astra sambil duduk di kursi meja makan

"Iri terusss" balas Juna yang membuat Astra merotasikan matanya

Transmigrasi Brigas [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang