❍0.2

329 44 8
                                    

"Hahahahahahahaha!" bayangin tawanya Gojo plish.

Umemiya yang tertawa, karena apa? Karena kebodohan Shiro alias adik kelasnya itu. Why? Shiro gak lihat-lihat jalan waktu mau membawakan pupuk organik titipan Umemiya ditelepon. Menyebalkan bukan? Iya...

Ingat, pupuk organik! Karena barang yang diperlukan Umemiya itu buanyak! Dan Shiro malas bekerja dua kali, jadinya ia membawa semuanya dalam satu kali kerja.

Naasnya, saat sudah sampai di atap. Shiro terpeleset oleh sesuatu yang tidak bisa dijelaskan! Dan bum!

"IIIIYEK!" teriak Shiro jijik. Semua pupuk organik yang dibawa jatuh dan mengenai wajah serta badan bagian atasnya.

"GYAH! WAJAH TAMPANKU TERNODAI!"

"HAHAHAHAHAHA!"

"JANGAN TERTAWA SENPAI SIALAN!"
Ini kalo Sugishita ada disini, bisa habis si Shiro.

Lima belas menit berlalu, Shiro baru saja selesai membersihkan tubuhnya dari pupuk laknat titipan Umemiya. Mengendus-endus tubuhnya lagi. Untungnya sudah wangi, gak salah bawa perlengkapan mandi ke sekolahan. Shiro bersyukur yang ada disini cuma Umemiya dan dirinya, walaupun si titisan Gojo gak dapat dipercayai sih.

"Sudah kubilang bukan, dua kali kerja itu lebih baik lhoo~" ucap Umemiya dengan wajah jenakanya.

"Emoh!"
"Sejak awal, kenapa tidak menyuruh yang lain saja?!"

"Yah~"
"Karena yang diluar dan dekat dengan toko hanya Minamoto kun sihh~"

"Jangan bercanda! Hiragi san juga bersamaku kenapa tidak menyuruh dia saja?!"

"Loh, Hiragi juga bersamamu? Gomen~ aku tidak tahu~"

Shiro prustasi...
Kenapa ada manusia seperti ini? Melihat sekelilingnya, dia baru sadar. Kenapa banyak sekali rumput disini?

"Kebiasaan senpai unik ya. Gunanya menanam rumput untuk apa?" tanya Shiro polos nan watados.

"R-Rumput ya..." didengar dengar, kenapa nada ucapan Umemiya jadi sad gitu?! Shiro salah apaan????

"Eh? Aku bercanda kok senpai! Ini bayam kan?!" panik Shiro menunjuk sebuah tanaman tak jauh dari dirinya.

"..."
"Itu tomat padahal...." Umemiya lemas....
Positif thinking saja, Shiro itu bodoh. Ya itulah, makanya gak tahu. Sungguh pemikiran yang bijak.

"Eh..."

Dengan raut wajahnya yang bodoh, Shiro tersenyum muak. Kalau sudah badmood gini Shiro harus ngapain?

Optional pertama, bantu cocok tanam.
Kedua, gak ada.
Jadinya, harus megang pupuk....

"WAHHH! MINAMOTO KUN TERNYATA BAIK YAA!" ucap Umemiya semangat dengan dicampur tawa bahagianya. Mengabaikan Shiro yang mau menangis karena tak tahan mencium aroma kotoran.

"Mau pulang!!!😭" batin Shiro menangis histeris.

"Lihat lihat Minamoto kun!!! Paprika dan terongnya terlihat segar!"

"I-Iya...

" Jangan lupa menyirami mereka yaaa~"

"Hai'k...ಥ_ಥ"

Ya begitulah nasib seorang Minamoto Shiro kita. Seorang anak tunggal kaya raya, yatim piatu ini berubah menjadi babu dadakan karena senpai kurang ajar seperti itu.

Shiro ndak suka ya...
Waktu berlalu cukup lama, jabatan babu milik Shiro kini sudah terlepas kembali.

AKHIRNYA AKU BEBAS!

Mengendus-endus tubuhnya lagi, Shiro tersenyum manis. Dia benci keringat. Mengambil perlengkapan mandinya di meja kayu yang tak jauh dari sana, Shiro langsung berlari ke toilet yang berada di atap meninggalkan Umemiya yang masih sibuk menanam ini itu tak tahu.

||'The Crown Majesty•Wind BreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang