❍0.5

245 38 0
                                    

Malam harinya....

"ALAH DASAR RAMBUT JEMB-"

Nit!!

Mari kita sensor bagian itu ya kawan kawann:)

Masih pagi udah toxic aja si babang kaya raya kita. Duhhh kenapa nihhh?

"Kau ini bisa diam tidak?!" muak! Sakura udah muak yah....

"Ya maap bro... Namanya juga manusia sibuk" jawab Shiro tak mengalihkan pandangannya yang masih fokus ke layar hp.

Kasian Sakura dicuekin....
Mana tubuhnya babak belur lagi ckckck! Sakura memperhatikan Shiro lebih lamat lagi, dia bertarung tapi gak lecet sama sekali. Mirip temannya yang matanya ketutup satu. Siapa namanya Leonardo?

Lagian mana mungkin Sakura dapat melampaui nya. Melihat Shiro yang malas bertarung saja sudah membuat Sakura menghela nafas senang. Gak lucu tiba-tiba ada kabar 'sahabatku adalah sainganku'.

Mana si Shiro itu sebenarnya pinter meng copy gerakan lawan lagi. Duhhhh Sakura mengiri....

"Sudah selesai menatapku? Setampan itukah aku??? ~" jahil Shiro menaik turunkan alisnya. Membuat Sakura tersentak kaget dan wajahnya memerah lagi.

"H-Hah?! Dih! Jangan pd!"

"Percaya diri itu perlu ya~"
"Hmmmm.... Sakura" panggil Shiro membuat Sakura langsung menatapnya.

"Bagaimana perasaan mu saat bertarung dengan Togame?"

"Kenapa semua orang menanyakan itu?"

"Tinggal jawab bjir!"

"Iya iya! Sewot amat!"
"Rasanya menyenangkan...." gumam Sakura melihat kepalan tangannya yang terluka.

"Souka~"
"Heeeee kau suka Togame?"

Pufff!!

"A-Apasih maksudmu sialan?!!!!!" teriak Sakura menjadi jadi.

"Mwueheheheh"

Ugh!

Mendegar rintihan Sakura, Shiro menghentikan tawa jahilnya. Karena luka yanh didapatkan teman se rumahnya ini cukup parah. Rasa ingn nonjok Togame📈.

"Tidurlah, kau pasti lelah bertarung seperti itu."

"Tunggu! Tap-"

"Shutt! Ini sudah malam, istirahat kan tubuhmu" Shiro mendorong Sakura kembali ke kamarnya dan membantu Sakura merebahkan diri ke kasur.

Sakura itu tsundere akut.... Jadi,
"Jangan khawatirkan aku~"
"Apa perlu kutemani?"

"Cih! Siapa yang butuh?!" elak Sakura memunggungi Shiro dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Bocah puki ini...."
"Pengen kugibeg...." batin Shiro berjalan kembali ke kamar dan tak lupa menutup pintu kamar anak emasnya Togame. Duhhhh.

Keesokannya, tak melupakan kewajiban nya sebagai babu karena Sakura KO. Shiro sudah selesai membuat sarapan dengan apron motif kucing kebanggaan.

Tak lupa, dia juga sudah membersihkan kandang dan pasir nya Kenma🤗 duhhhh bertanggungjawab banget sihhh.

Padahal aslinya Shiro kerjaannya ngedumel terus sambil masak. Pantek.... Dia yg punya rumah kek berasa numpang hidup fantek...

"WOI! Tidur apa mati sat?!!" panggil Shiro dari dapur. Kebetulan kamar Sakura dan Shiro itu di lantai dua yah...

"Y!" saat sudah mendengar jawaban itu, reflek dua bola matanya berotasi seolah-olah malas dengan jawaban super duper singkat dari orang numpang.

"Sepertinya dia masih memikirkan apa yang dikatakan senpai kemarin..." gumam Shiro.

||'The Crown Majesty•Wind BreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang