Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Illallah,,,
Suara adzan membangunkan Hana. Ia mengucek matanya. Ia menguap. Hana menggeliat, meregangkan tubuhnya.
"Huam. Alhamdu lillaahil-ladzi ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wa ilaihihin-nusyuur. Terima kasih Ya Allah."
Bisiknya seorang diri. Ia bangun dari tidurnya meski matanya sangat berat. Ia bercermin, ia terkejut mendapati matanya begitu bengkak. Ia langsung berwudhu dan shalat. Ia merasa bersalah lagi-lagi tidak dapat shalat tahajud. Hana bersujud lebih lama disujud terakhir.
Kedua tangan menadah, bibir sibuk memanggil-manggil nama Tuhannya, memuja Tuhannya, memohon, meminta kepada Tuhannya. Hana menangkupkan kedua tangannya di wajah, tangannya bergerak ke kepala samping, ia menekan-nekan kepalanya. Bibirnya terus mengucapkan permohonan ampun pada Tuhannya. Tangannya turun tepat di depan dada. Ia menepuk-nepuk dadanya.
"Ya Allah, bolehkah aku menangis? Bolehkah? Mengapa aku tidak bisa menangis? Bolehkah aku selemah ini? Ya Allah mengapa ini sangat menyakitkan. Hamba mohon, tolong hamba, tolong hamba. Jangan tinggalkan hamba, jangan Ya Allah. Ampuni hambaMu ini ya Allah."
Hana bersujud lagi, memohon dan meminta kepada Tuhannya. Setelah cukup lama, ia bangkit. Ia mengambil beberapa obat, kemudian menelannya sekaligus. Hana memeriksa keranjang plastik berwarna cream, lantas mengambil satu bungkus obat terakhir yang dapat memberikan sensasi hangat di tubuh. Ia menempelkannya di berbagai bagian tubuhnya. Lantas Hana kembali ke kasur. Ia berusaha menutup matanya. Ia harus bisa tidur agar bisa fokus nanti saat bimbingan dengan dosen pendamping.
Hana menyumbat telinganya dengan earphone. Ia mendengarkan musik jazz yang ramah di telinga. Supaya mengalahkan bising di kepalanya. Dirasa tidak lagi mempan, Hana mengganti dengan musik hip-hop yang kemarin direkomendasikan oleh Zoya. Samar-samar musik menelan suara kegelisahan. Hana mengambil pena, ia menuliskan hal-hal acak di tangannya. Coretan memenuhi tangannya sampai kantuk menjemputnya.
🥀🥀🥀
Pagi yang cukup pekat, udara masih dingin. Yo Han duduk di sofa dalam studio pribadinya. Ia menjelajahi dunia maya lewat iPad, menggali makna di balik kupu-kupu dan burung. Di mejanya, banyak buku berserakan yang menampilkan pembahasan terkait kupu-kupu. Foto kupu-kupu beraneka corak tergeletak sembarangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODI ANEMONE
Fanfiction⚠️Mohon bijak dalam memilih bacaan!⚠️ Perempuan yang mengalami penurunan semangat hidup, membiarkan dirinya terjebak dalam sangkar kelam, tidak mengakui adanya luka dalam dirinya. Ia menyukai banyak hal. Sayangnya hal itu hilang dari dirinya. Hingga...