Ramai orang berlalu lalang, sibuk dengan urusan masing-masing. Hana menyiapkan X Banner mereka, selagi teman-temannya bersiap menyusun paperbag yang mereka dapat. Sudah menjadi tradisi memberikan hadiah pada teman yang baru saja selesai seminar proposal atau sidang skripsi.
Usai menata semuanya, mereka bersiap mengambil foto. Hana mengambil potret Rea, Zoya, dan Wila satu-persatu secara bergantian. Hana berlakon seolah semua baik-baik saja. Di balik senyumnya menyimpan beragam hal yang ingin ia luapkan. Hana menahan rasa sakitnya dengan menggunakan resep biasa. Seperti biasa.
Pikiran berkecamuk pun tidak akan mengacaukan harinya. Ia juga tidak mau merusak kebahagiaan temannya.
"Hi,, selamat ya Rea, Zoya, Wil. Doa in ya supaya aku bisa cepet nyusul."
Ucap salah satu temannya yang saat itu pernah datang ke kostnya. Mereka saling melempar senyum dan berbincang singkat.
"Eh, ada Hana. Cantik banget sih, ke tampol aku rasanya."
Hana tersenyum kikuk.
"Biasa aja ah, kamu tuh yang cantik."
"Sudah, ngga usah muji aku. Udah cukup berat."
Mereka lalu mengambil foto bersama. Hana ikut menyungging senyum melihat senyuman teman-temannya. Senyuman bahagia dan lega. Mereka berhasil melalui satu langkah.
"Makan yok, aku lapar."
"Kalian mau makan apa?"
"Untung ngga sebanyak Hana waktu itu ya, sempat sama banyak, cara bawanya gimana."
"Iya kan. Mana kita bertiga lagi."
Kata Rea dan Wila. Zoya menepuk pelan pundak kiri Hana, Hana sedikit meringis.
"Kenapa Zoy?"
"Hana nggapapa?"
Hana segera mengangguk tanpa lupa menampilkan senyuman lebar.
"Syukurlah. Tadi pagi muka Hana sembab banget."
"Oh ya? Ngga kok, perasaan kamu aja."
Elak Hana. Ia tidak sadar kalau wajahnya sembab, tapi ia mengakui kalau perasaannya sedang tidak enak.
"Hana, jangan terlalu lama menahan Hana. Aku siap kok dengerin cerita kamu."
"Ngga, ahaha, apanya yang mau diceritain, orang Hana nggapapa kok. Hehe."
Ia tertawa sumbang.
"Kalian mau makan apa?"
Tanya Rea.
"Aku ikut aja."
Jawab Zoya.
"Kamu, Hana?"
Hana merapikan beberapa barang-barang mereka, mengguyurnya sedikit.
"Maaf ya, aku ngga ikut makan. Kalian aja."
"Lhoh ngga seru dong."
"Aku mau langsung ke kost aja, soalnya nanti mau bimbingan sama Bu Dhia."
"Oh ya udah kalau gitu."
"Kita antar barang dulu aja kali ya, abis itu baru makan?"
Hana terdiam sejenak.
"Kalau makannya di kost aja gimana?"
Tanya Hana. Ia memikirkan Zoya. Jika ia tidak ikut makan, Zoya pulang di antar siapa? Sementara tadi pagi ia berangkat bersama Zoya.
"Nggapapa juga sih, kalau makan di kost kamu ikut?"
"Iya, bisa sekalian nyiapin."
"Ya udah yok."
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODI ANEMONE
Fanfiction⚠️Mohon bijak dalam memilih bacaan!⚠️ Perempuan yang mengalami penurunan semangat hidup, membiarkan dirinya terjebak dalam sangkar kelam, tidak mengakui adanya luka dalam dirinya. Ia menyukai banyak hal. Sayangnya hal itu hilang dari dirinya. Hingga...