05. but, i know

74 20 0
                                    

HAPPY READING^=^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING^=^







Kaiser berhenti di sebuah gedung pencakar langit. FM Entertainment. Gedung tinggi yang memiliki 20 lantai. Tempat dimana para artis terkenal dinaungi. Kaiser dan Erzano mulai masuk ke dalam gedung mewah itu. Lalu lalang orang-orang sudah biasa Kaiser liat.

Gedung yang memiliki pengawasan dan keamanan ketat, hampir membuat beberapa orang tidak bisa memasukinya. Bahkan artis sekalipun. Hanya orang-orang tertentu yang bisa keluar masuk leluasa ke sana

"Lo mau nemuin Altan?" Bisik Erzano seraya melihat-lihat sekeliling gedung. Kaiser mengangguk pelan tanpa menjawab. "Gokil! Pantes aja Altan betah disini. Orang semewah ini!" Mata Erzano berbinar-binar melihat keindahan dan kenyamanan yang disuguhkan. Pantas saja, ada banyak orang yang ingin masuk ke agensi itu.

Kedua cowok itu mulai memasuki sebuah ruangan yang ada di lantai 17. Di setiap lantai, disediakan balkon masing-masing. Bahkan hampir seluruh ruangan memiliki balkon tersendiri.

"Al!" Panggil Kaiser.

Altan yang sedang duduk di meja rias itu menoleh ke sumber suara. Seutas senyuman manis terukir diwajahnya. "Kalian. Ada apa, tumben banget kesini?" Tanya Altan seraya bangun dari tempat duduknya. Cowok itu mulai berjalan menghampiri Erzano dan Kaiser yang tengah berdiri di depan pintu.

"Gue mau bilang sesuatu." Nada bicara Kaiser terdengar serius. Altan tersenyum tipis. "Bro! Gue keluar sebentar!" Serunya pada manajernya. "Mau kemana lo??!"

"Bentar doang! Nyantai aja, gue gak kemana-mana!"

Ketiganya mulai berjalan keluar. Altan membawa kedua cowok itu ke taman terdekat. Kedua mata Altan kini hanya tersorot pada Kaiser. "Lo mau bilang apa?" Celetuk nya.

"Gue mau empat mata." Kaiser melirik sekilas ke warah Erzano. "Gue pergi nih??" Gumam nya bingung.

Kaiser mengangguk pelan. Bola mata Erzano seketika menatap malas wajah Kaiser. Lalu untuk apa dia mengajaknya, jika dia tidak tau apa yang mereka bicarakan? "Jangan bilang lo ajak gue cuman buat nemenin lo doang??"

"Cih, sialan lo." Decak sebal nya. Erzano mulai berjalan lurus meninggalkan mereka berdua. "Gue kira bakal diajak, ternyata cuman sebagai peneman." Gerutunya.

"Ini gak ada sangkut pautnya sama anggota kan?"

"Sebenernya..."

.
.

"HEH! CODOT!!" Kedua tangan Valeska kini sudah siap untuk menghajar wajah Zaiden habis-habisan.

"HEH, BLORONG!!" Balas Zaiden yang tak terima di ejek. Valeska membulatkan matanya dengan sempurna. "HEH, MAKSUD LO APA MANGGIL GUE GITU?? BAGUS LO??"

"HEH, LO JUGA SAMA YA BEGO!!"

"ANAK MONYET!! SEKARANG UDAH BERANI YA SAMA GUE??!!"

"DIEM LU, KUDANIL!!"

crime scene Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang