Vano membawa kenzi menuju apartemen nya bukan rumahnya, dia berhenti didepan gedung apartemen dan langsung membawa kenzi menuju kamarnya yang ada di lantai empat."Vano.. Kok kesini"
Vano tersenyum. "Kita obati luka lukamu dulu sayang, kamu tidak mau kan kalau keano menangis hanya karna ini?"
"Benar juga.."
"Tenang saja, tidak akan ada apa apa" Vano
Setelah lama berjalan akhirnya mereka sampai didepan pintu kamar apartemen Vano, Vano langsung membuka pintu dan membawa kenzi masuk.
Vano mendudukkan kenzi dengan hati hati diatas sofa. "Vano sakit.."
"Apa yang sakit? Bilang padaku" Vano
"Hikss.. Bawahan ku sakit Vano, perih" kenzi
Vano terdiam sebentar lalu memindahkan kenzi agar duduk diatas pahanya, kenzi merasa sedikit lega lalu dia menyender pada bahu lebar Vano.
"Vano.. Makasih" ucap kenzi lirih.
Vano tersenyum lalu mengangguk. "Sama sama, sekarang ceritakan apa yang dilakukan mereka padamu"
Kenzi terdiam sebentar. "Mereka.. Melakukan hal itu kemarin.. Aku sampai pingsan dibuat mereka"
"Berapa orang yang melakukannya?" Vano
Kenzi menggeleng. "Tidak tahu.. Aku tidak menghitung nya, mereka sangat kasar hikss"
Mata Vano kembali memanas bahkan tangannya rasanya sangat gatal ingin memukuli semuanya.
"Tidak usah takut lagi, kamu denganku sekarang dan kamu aman" Vano
Kenzi tersenyum lalu memeluk Vano, Vano kembali tersenyum. "Ayo mandi, kita bersihkan tubuhmu yang kotor"
Kenzi mengangguk dan Vano langsung menggendong nya dan membawanya kekamar mandi, menaruhnya didalam bhathup dan menyalakan air.
Vano melepaskan jas yang masih dia pakai dan melemparkan nya ke lantai, tidak peduli mau basah atau tidak.
"Vano kenapa ikut masuk?" tanya kenzi
Vano tersenyum. "Aku juga ingin mandi"
"Kan bisa nanti.." kenzi
"Tidak usah takut, aku janji hanya mandi" Vano
Kenzi mengangguk kaku.
•
Setelah selesai mandi Vano memakaikan pakaiannya pada kenzi, memang kebesaran tapi dimata Vano terlihat sangat menggemaskan.
Dia membawa kenzi menuju kamar dan mendudukkan nya diatas kasur. "Masih sakit?"
Kenzi menggeleng. "Sudah tidak sesakit tadi"
"Baguslah, istirahat kalau sudah membaik kita pulang ke rumah" Vano
"M-mau tidur dipeluk Vano.." kenzi
Vano tersenyum lalu mengangguk. "Ayo"
Vano langsung membaringkan tubuhnya dan membawa kenzi masuk ke dalam dekapan nya, tangan Vano mengusap bokong kenzi. Rasanya geli tapi nyaman.
"Vano"
"Hmm?"
"Keano tidak apa apa kan selama aku tidak ada?" tanya kenzi
"Tidak apa apa, dia baik baik saja hanya.. Banyak menangis" Vano
"Maafkan aku.. Seharusnya aku lebih berhati hati lagi" kenzi
"Ini bukan salahmu, tidak usah dipikirkan" Vano
Kenzi mendongkak lalu menatap wajah Vano, dia membuat dirinya menjadi tengkurap lalu mengecup bibir Vano.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy
Random"Sayangg.. Aku mau ituu" "Nanti Vano, tunggu keano tidur dulu" -•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•- Book yang pertama ada masalah, jadi aku pindahin kesini:). JANGAN SALAH LAPAK! BL/HOMO/BXB FIKSI! JANGAN DIANGGAP SERIUS SAD END