Chapter 16 (Percepat³-baby niel)

7.2K 291 31
                                    


Sekitar jam 6 pagi Vano bangun lebih dulu daripada kenzi dan keano, dia membuka mata dan melihat kenzi yang masih tertidur pulas.

Dia tersenyum lalu mengciumi pipi kenzi, kenzi yang merasa terganggu langsung membuka mata. "Emhh Vano diam"

"Morning sayang, ayo bangun"

"Nanti, aku masih ngantuk Vano"

"Tapi ini sudah pagi sayang, ayo"

Mau tidak mau kenzi akhirnya bangun, dia mengusap matanya dan melihat kearah box bayi. "Baby niel anteng ya, aku kira dia bakalan nangis terus"

Vano hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Vano mandi dulu sana aku mau bikin sarapan" kenzi

"Iya sayangg, buatkan aku kopi ya? Hari ini aku belum masuk bekerja" Vano

Kenzi mengangguk. "Iyaa, sudah sana mandi"

"Kiss?"

Kenzi langsung mengecup bibir Vano. "Udah, sana"

Vano mengangguk lalu dia berdiri dan pergi kekamar mandi sementara kenzi pergi kedapur untuk membuat sarapan.

15 menit berlalu..

Kenzi sedang mengaduk nasi goreng tiba tiba ada yang memeluknya dari belakang, itu vano. "Bikin kaget saja"

"Maafkan aku" Vano

"Cepet banget mandinya, biasanya berendam dulu" kenzi

"Airnya dingin" Vano

"Alesan, kan bisa dipakein air hangat" kenzi

"Aku malas mandi jadi cuman asal aja" Vano

Kenzi mengangguk mengerti lalu lanjut mengaduk nasi goreng yang hampir matang, Vano tersenyum. Tangan yang awalnya diam mulai naik kearea dada dan memegang dada kenzi

"Ish! Vano kebiasaan" kenzi

"Maaf, emm.. Dadamu semakin berisi ya, semakin kenyal" kata Vano sambil meremas nya.

"Jangan diremas Vano, sakit" kenzi

"Maafkan aku, salah sendiri dadamu kenyal seperti ini" Vano

Kenzi hanya bisa menggeleng pelan lalu dia menunduk dan melihat kearah kemejanya yang basah. "Tuhh kan basah"

Kenzi mematikan kompor lalu berbalik, Vano menatap kemeja putih kenzi yang basah. Dia meneguk ludahnya dengan kasar.

Kenzi yang melihat tatapan Vano menjadi sedikit merinding. "Vano"

"Hm? Sayang.. Aku mau ini" Vano menunjuk kearah dada kenzi.

"T-tapi-"

"Please, mumpung anak anak belum bangun" Vano

Kenzi yang melihat Vano memohon mulai luluh dan tak lama dia mengangguk. "Yasudah, tapi jangan disini"

Vano mengangguk dengan semangat dan dia langsung membawa kenzi masuk kedalam kamar yang ada di lantai bawah dan kenzi hanya bisa mengikuti kemauannya.

Vano menutup pintu lalu duduk diatas kasur. "Duduk disini"

Kenzi menurut, dia langsung duduk diatas pangkuan Vano membuat mata keduanya saling bertemu kembali.

Tangan Vano langsung memeluk pinggang kenzi dengan erat. "Aku mau"

Kenzi menghela nafas lalu mengangguk. "Yaudah"

"Yesss!" batin Vano

Kenzi membuka satu persatu kancing kemejanya dan Vano yang melihat puting susu kenzi menatapnya dengan nafsu.

MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang