WTK - 06

62 6 0
                                    

Johan berlari ke arah rooftop dengan tangan terkepal erat. Ia yakin jika orang yang membunuh dan mendorong Yena adalah orang yang ia kenal karena dirinya melihat orang itu mengarahkan pandangan ke bawah—tempat Yena jatuh.

Brak!

Johan membuka paksa pintu rooftop. Ia tidak sengaja berpapasan dengan orang itu ketika membuka pintu rooftop. Amarahnya semakin membuncah dan tanpa pikir panjang, ia meninju wajah orang itu hingga punggungnya mengenai ujung meja. Orang itu adalah Jason. Johan menarik kerah seragam Jason sembari menatapnya tajam.

"Bangsat! Lo, kan, yang udah dorong dan bunuh Yena?" tanya Johan menaikkan nada bicaranya. Lelaki berseragam putih abu-abu, rambut hitam, kulit putih membenci Jason.

"Johan! Lepasin Jason!" teriak seorang perempuan yang baru saja datang ke rooftop ketika mengetahui Johan berlari meninggalkan lokasi kejadian.

Johan tidak mendengarkan perkataan perempuan itu. Ia membogem wajah Jason tanpa peduli kondisinya. Jason sendiri tidak ada niatan untuk membalas dan membiarkan Johan memukuli dirinya biar puas.

"Johan!" Perempuan itu berjalan cepat menuju Johan, lalu menarik lengan lelaki itu.

Johan menghempaskan tangan perempuan itu dan menatap tajam ke arah perempuan berambut panjang itu. "Lo ngapain narik lengan gue! Gue mau kasih hukuman ke dia karena udah bunuh Yena!" ucapnya penuh emosi.

Maura, perempuan itu melayangkan satu tamparan ke pipi Johan dengan napas tidak beraturan. "Han, lo nggak usah asal nuduh kalau belum ada bukti. Gue yakin Jason bukan orang yang tega bunuh teman masa kecilnya! Nggak usah kekanak-kanakan!"

Memang benar, Jason dan Yena adalah teman masa kecil. Orang tua mereka berteman baik dan mereka selalu bersama, bahkan satu sekolah, satu bangku. Maura yakin jika Jason bukan orang yang membunuh Yena.

"Gue lihat sendiri kalau Jason ada di lokasi kejadian! Gue yakin Jason adalah pelaku dibalik kematian Monna dan Yena!" Johan menarik napasnya. "Lo lupa kalau Jason itu—"

"Gue nggak bunuh mereka," ucap Jason berusaha tenang, walau hatinya ingin memukul wajah lelaki berkulit putih itu karena sudah menuduhnya membunuh Monna dan Yena.

Johan menunjuk wajah Jason. "Nggak usah bohong, gue lihat lo ada di lokasi dimana Yena jatuh. Ngaku aja lo!"

Jason menyeka sudut bibirnya yang berdarah. "Kalau lo nggak percaya sama gue, lebih baik lo cek CCTV dan lo bakal tau jawabannya!" tegasnya sebelum pergi dari rooftop.

"Jason! Berhenti lo!" teriak Johan.

Maura menghela napasnya, ia menarik paksa lengan Johan turun dari rooftop. Maura akan membawa Johan ke ruang CCTV, walau di rooftop tidak ada CCTV. Namun, pasti ada rekaman sebelum ke rooftop.

"Permisi, Kak. Saya Maura, murid kelas 11." Maura menjeda kalimatnya. "Maaf sebelumnya, apa saya boleh melihat rekaman waktu istirahat. Saya ingin memastikan sesuatu dan ada hubungannya dengan murid yang baru saja meninggal."

"Silakan, Maura," ucap seorang perempuan cantik berambut panjang dan berponi, memakai jas OSIS.

Perempuan itu menunjukkan rekaman CCTV ketika istirahat hingga kejadian Yena jatuh dari rooftop dengan kondisi jauh dari kata baik. Di sekolah ini disediakan CCTV tiap ruangan, kecuali rooftop karena sinyalnya tidak sampai ke atas. Maura dan Johan melihat rekaman itu tanpa ada yang terlewat. Lelaki berwajah kecil itu terdiam setelah melihat rekamannya dan sesuai dengan waktu.

"Sekarang lo tau, kan, kalau Jason bukan–"

Johan melenggang pergi sebelum Maura melanjutkan ucapannya. Ia tidak ingin mendengar nama lelaki yang sudah ia anggap musuh karena insiden di masa lalu. Namun, langkah mereka terhenti ketika tidak sengaja berpapasan dengan tiga polisi yang menangani pembunuhan Yena.

"Permisi, apa kalian mengenal korban?" tanya salah satu polisi dengan wajah tegasnya sambil menatap Maura dan Johan.

"Ya, kita kenal karena kita sekelas," jawab Johan agak dingin, menatap polisi yang bertanya tadi.

"Boleh kami minta waktunya sebentar untuk menanyai tentang korban. Siapa tahu kami mendapatkan petunjuk."

"Silakan," ucap Johan dingin.

Polisi itu menganggukkan kepalanya, kemudian berjalan terlebih dahulu ke LAB IPA dan sudah mendapat izin dari kepala sekolah untuk menggunakan tempat itu untuk menginterogasi murid di sekolah ini.

Tbc

[✔️] Who's The Killer? | Sunghoon - WonyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang