WTK - 01

316 22 4
                                    

Seorang perempuan berlari sekuat tenaga, menghindari kejaran seseorang. Kondisinya jauh dari kata baik. Luka lebam di wajah, baju yang semula berwarna putih menjadi merah, sudut bibir terluka, dan tanpa alas kaki. Jalanan yang ia lalui cukup sepi karena sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Ia berbelok ke gang sempit, bersembunyi dibalik tong sampah, berharap pelaku tidak menemukan dirinya.

"Monna! Lo nggak bisa lari dari gue!"

Monna menutup mulut agar pelaku tidak menemukannya. Ia takut pelaku akan melakukan hal mengerikan. Monna menekan perut kanan yang mengeluarkan darah karena pelaku menikamnya sebelum ia ketahuan kabur. Monna tidak bisa membayangkan jika dirinya mati di tangan pelaku. Ia masih memikirkan keluarga di rumah.

"Kayaknya dia nggak ada di sini!" ucap pelaku lantang, kemudian ia pergi dari tempat itu.

Monna bisa bernapas lega karena pelaku sudah pergi. Ia berdiri dari persembunyian, mengambil napas. Monna melangkahkan kaki keluar dari gang sempit itu-tempat ia bersembunyi. Ia berharap semoga pelaku tidak datang dan membunuh dirinya karena memiliki bukti kejahatan pelaku.

"Ternyata dugaan gue bener, lo sembunyi di sini," celetuk seseorang di samping Monna yang baru saja keluar dari gang.

Deg!

Monna memundurkan langkah ketika mengetahui ada pelaku. Aura pelaku cukup membuatnya takut. Ia tidak ingin berakhir mati di tangan pelaku. Masih banyak yang belum ia lakukan.

"Lo mau kabur ke mana lagi? Gue nggak akan pernah lepasin lo. Sekarang, lo pilih serahin bukti itu atau pilih nyawa lo melayang?" ancam pelaku dengan senyum mengerikan.

Monna berusaha menatap pelaku. "Gue nggak akan pernah serahin bukti kejahatan lo! Lo harus mempertanggungjawabkan perbuatan lo! Lo udah keterlaluan. Serahin diri lo biar hukuman lo diringankan."

Pelaku mengepalkan tangan, menahan amarah. Ia mendorong Monna ke dinding. Monna terbatuk ketika sesuatu menembus perut kirinya. Pandangan Monna turun ke bawah dan melihat sebuah pisau daging menancap di perutnya.

"Si-al ..." lirih Monna.

Pelaku memperdalam tusukannya, membuat Monna memuntahkan darah dan mengenai wajah pelaku. Pelaku tersenyum melihat korbannya kesakitan.

"Ini akibatnya kalau lo nggak turuti perkataan gue. Sampai mati pun, gue nggak bakal serahin diri ke polisi. Bagi gue, membunuh itu hobi."

Pelaku memutar pisau daging ke atas, bawah, samping kiri, dan kanan di perut Monna. Monna memegang jaket pelaku dengan napas tidak beraturan. Monna sudah pasrah dengan hidupnya yang tidak akan bertahan lama.

"Gue yakin ... suatu saat rahasia lo bakal ... terbongkar. Lo ... nggak bisa ... kabur lagi. Dan ... gue yakin ada seseorang ... yang bisa ungkap kejahatan lo."

"Itu nggak akan pernah terjadi!"

Pelaku menarik pisau itu keluar dari perut Monna, kemudian membuangnya ke sembarang arah. Monna jatuh di aspal sambil memegang perutnya. Pelaku mensejajarkan tingginya dengan Monna, mengelus pipi dengan senyum mengerikan.

"Sebenarnya gue nggak tega bunuh lo, tapi lo udah buat kesabaran gue habis! Lo pantes mati, Monna!"

Dor!

Pelaku menembak kepala Monna hingga organ dalamnya berceceran dan saat itu juga, Monna kehilangan nyawanya. Pelaku tersenyum, ia mengambil pistol, memasukkan ke jaketnya. Pelaku mengedarkan pandangan ke arah lain. Merasa aman, ia pun bergegas meninggalkan lokasi sebelum ada orang lain yang melihat.

Tanpa pelaku sadari, ada seseorang yang menyaksikan kejadian itu. Orang itu berniat pulang ke rumah, tapi ia mendengar suara orang lain selain dirinya. Setelah pelaku pergi, ia mengambil ponsel di hoodie beruang, lalu menelepon polisi.

"Halo. Ada yang bisa kami bantu?"

"Ada yang mati di sini."

"Di mana posisi Nona?"

"xxxx"

Tbc

Tara Argara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tara Argara

Manda Isabella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manda Isabella

[✔️] Who's The Killer? | Sunghoon - WonyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang