Di Taman dengan Pacar

40.2K 80 1
                                    

"Sayang, kita pacaran udah berapa tahun sih?" Tanya Desi pada sang kekasih.

"Emmm satu tahun lebih mungkin" jawab Rico.

"Yank... Kamu sayang gak sih sama aku?"

"Ya sayanglah, kalau gak sayang buat apa aku pertahanin hubungan ini sampai di sini?"sahut Rico.

Desi cemasih tetap cemberut saja "Terus kenapa kamu gak nikahin aku sih? Umur aku udah 25 tahun tahu. Kamu juga udah 29 kan?. Aku capek tiap hari selalu di tanyain orang kapan nikah? Bahkan tetangga juga pada bilang kalau aku gak laku."

"Ya kamu kan tahu sendiri yank kalau orang tua kamu gak kasih restu ke kita" sahut Rico dengan wajah yang mulai kesal.

Kedua pasutri ini memang sudah berpacaran sejak satu tahun lebih dua bulan yang lalu. Akan tetapi keluarga Desi sama sekali tidak menyukai Rico, hanya karena Rico adalah seorang buruh pabrik saja.

Malam ini taman memang sepi, karena malam ini adalah malam Selasa. Beda lagi dengan malam Minggu, hampir seluruh taman akan ramai dengan orang. Desi dan Rico kali ini hanya duduk berdua saja di kursi taman. Ada beberapa orang yang lewat di depan mereka dan itu bisa di hitung.

Jari semakin malam, kedua orang itu masih tetap berdiam di sana menikmati dinginnya malam sambil berpelukan. Sejak satu jam tadi sudah tidak ada percakapan antara Desi dan Rico. Setiap kali Rico ingin berbicara dengan Desi, Desi hanya diam di pelukan Rico.

"Mau sampai kapan kamu diam kayak gini yank?" Tanya Rico yang sudah pasrah dengan sikap pacarnya.

"Ya udah, aku hamilin kamu aja biar nanti ayah kamu mau restuin hubungan kita." Celetuk Rico.

Desi melepas pelukannya dan kini menunjukkan kemarahan di wajahnya "Kamu gila ya? Aku gak mau"

"Habis mau pakai cara apa lagi? Aku bingung yank. Ayah kami gak suka sama aku, dan emang itu jalan satu - satu nya kalau kamu masih ngotot pingin aku nikahi" kata Rico.

Desi terus diam mencoba untuk memikirkan cara lain lagi selain cara laknat yang di pikirkan oleh Rico. Memang sedikit susah karena ayah Desi adalah orang yang sangat kaku. Sekali tak suka maka ayahnya tak akan suka jika tidak di paksa.

Desi pikir ide dari pacarnya itu ada betulnya juga. Tapi itu semua akan menyangkut harga dirinya. Jika seluruh kapung tahu dia hamil di luar nikah, sudah pasti dia akan jadi bahan omongan dan banyak yang berpikir buruk tentang dirinya.

Cup..

Plak.

"Awww sakit yank" pekik Rico saat mendapat tamparan dari Desi.

"Lagian kamu ngapain sih main cium? First kiss aku......." Rengek Desi yang malah di tertawakan oleh Rico.

Cup

Emhhhh... Desi akhirnya mendapat ciuman dari Rico lagi. Tapi kali ini Desi tak bisa menolak karena tubuhnya di peluk dengan erat oleh Rico, dan kepalanya di tekan agar tidak lepas dari ciuman itu.

Emmuchhhhhh cllapppp.....Emmmhhhh..... Suara ciuman itu telah berubah menjadi lumatan dan saling bertukar Saliva.

Beruntung tidak ada orang di sekitar mereka yang lewat. Kondisi taman yang sepi membuat kedua insan itu semakin panas dan bergairah.

Tangan kiri Rico menerobos masuk ke dalam Hoodie Desi. Di remasnya buah dada Desi yang sudah tidak terbungkus oleh bra. Desi semakin terkulai, ia pasrah dengan apa yang di lakukan oleh kekasihnya.

Ciuman terlepas "mau lanjut?" Tanya Rico pada pacarnya sebelum nanti kecewa dan menyesal.

Desi mengangguk dan tangannya meraba penis Rico yang menyembul di dalam celananya. Di gesek - gesek batang itu dan perlahan tangan Desi membuka resleting celana Rico dan mengeluarkan benda panjang yang sudah tegak mengeras itu. Penis Rico menjulang ke atas membuat Desi kagum sekaligus senang saat melihatnya.

Rico masih duduk di tempatnya, Desi berdiri dan melepas celana dalamnya lalu mengangkat rok pendeknya sedikit ke atas.

Desi naik ke pangkuan Rico sambil menghadap ke arahnya. Rico yang paham langsung membantu Desi memasukkan pen*snya ke dalam vagina Desi.

Arrghhhhhhh yank sakiitt.... Ini bisa masuk?

Tanya Desi yang kini mulai merasa tak yakin karena rasa sakit yang timbul saat pen*s Rico baru masuk setengahnya.

"Bisa yank... Coba lagi, awal memang sakit tapi nanti pasti juga enak kok" kata Rico.

Jl**bb.....

Arrgghhhhhhh zzztttttt.......

Pen*s Rico masuk sepenuhnya di dalam vagina Desi. Sayangnya kini Desi terus mendesah ke sakitan. Belum ada pergerakan apapun sampai saat ini karena Rico ingin membiarkan vagina Desi terbiasa dengan penisnya.

Desi mulai menggerakkan pinggulnya maju dan mundur. Merasa sudah ada pergerakan dari sang pacar, Rico juga mulai menggerakkan penisnya.

Nggeehhhhhhh Emmhhhhhhhhh.....

Yankhh..... Ini enakhh....... Desah Desi yang mulai merasakan kenikmatan surga dunia nya.

Ahhhhh Yankhhhhh harusnya dari awal kita melakukan ini. Ini sangat nikmat, memek kamu rapet banget yank.. k*nt*l aku kejepit banget di dalam....

Ahhhh iya Yankkhhh.... Mulai sekarang kita sering - sering ya main kayak gini.... Ahhhhhh.... Emmhhh..

Suara desahan terus terdengar di taman sebelah timur. Kedua orang yang belum memiliki ikatan janji suci atau pernikahan tengah melakukan hubungan suami istri di tempat terbuka tanpa takut ketahuan.

Hari sudah semakin malam entah sudah berapa kali Desi dan Rico mencapai klimaks. Tapi keduanya masih belum menyelesaikan permainan.

Kini Desi di sandarkan pada pohon yang ada di dekat mereka, sedangkan Rico menyodokkan pen*snya keluar masuk dari depan sambil mengangkat satu kaki Desi.

Keduanya sama sekali tidak bertelanjang dan hanya terlihat bagian intim bawah saja.

Ahhhhhh Ahhhh..... emhhh...... Enak...

Ganti gaya yank.....

Rico memutar tubuh Desi jadi menghadap pada pohon. Desi menungging dan berpegangan pada pohon itu. Rico segera memasukkan pen*snya dari belakang dan membuat Desi mendesah panjang di buatnya.

Bunyi tabrakan antara pen*s dengan bibi vag*na terdengar begitu keras. Keduanya sudah sangat di penuhi dengan nafsu setan. Dan bahkan tak perduli di mana mereka saat ini.

Emmnhhhh yankhhh aku mau keluar, rancau Desi di mana vaginanya sudah mulai berkedut - kedut.

Bareng ya sayank sebentar lagi, sahut Rico tak mau kalah. Rico mempercepat sodokannya pada vagina Desi. Suara dua kelamin itu semakin terdengar keras begitu juga dengan desahan keduanya yang seperti ingin orang tahu apa yang sedang mereka lakukan.

"Sebentar lagi sayank tahan dulu kita keluar sama - sama...." Kata Rico yang semakin mempercepat gerakan maju mundur pada penisnya.

"Yank aku gak tahan lagi.. yankhh Aahhhhh... Ahhhhhhh...... Emm....." Desah Desi yang sudah keluar lebih dulu padahal Rico belum mencapai puncaknya.

Rico masih terus memaju mundurkan pen*snya dengan cepat dan kasar.

Aagghhhhhhh..  Ahhhhhhh.....

Dua orang itu terduduk lemas di atas rerumputan taman yang hijau. Keduanya sama - sama merasa sangat lelah setelah berjam - jam dan berlalu - kali melakukan hubungan badan.

Kumpulan Cerita Hot Dewasa 21+🍒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang