Rumah Kosong 1

39K 99 0
                                    

Sore ini aku tidak bisa pulang tepat waktu, karena tiba - tiba atasanku mengatakan ada beberapa masalah dengan data keuangan perusahaan yang baru saja aku laporkan dua jam tadi. Jadi, mau tak mau malam ini aku harus lembur dengan satu temanku.

Sampai pukul 9 malam aku baru selesai dengan tugasku. Tapi aku masih menunggu temanku yang belum menyelesaikan laporan nya dan ku bantu sedikit supaya cepat pulang.

"Kamu jalan kaki Gin?" Tanya Zara padaku.

"Iyalah, lagian kosku juga dekat kok" jawabku. Karena memang kosku lumayan dekat.

"Mau aku anter? Aku bawa motor. Biar kaki kamu gak pegal juga nanti"

"Tudak usah. Kamu pulang saja sana, udah malem nih. Rumah kamu kan lumayan jauh" aku tetap menolak. Karena memang tidak ingin merepotkan orang.

"Ya udah deh. Aku duluan ya, hati - hati Gina" kata Zara lalu meninggalkanku di depan kantor sendirian. Padahal daerah sini juga sudah mulai sepi karena sudah jam 10 malam.

Aku berjalan keluar gang perumahan di kantor tempat kerjaku. Di sana masih ramai pengendara dan para pemuda yang sedang main di luar.

Kini aku telah melewati dua gang dan di gang ke tiga, aku masuk ke sana. Karena memang kos ku ada di setelah gang yang hampir tak pernah di lewati oleh orang ini. Karena gang ini jalannya sangat sempit dan hanya ada satu rumah besar terbengkalai yang sudah lama di tinggalkan karena tidak ada penerus antara pemilik tanahnya. Itu yang ku tahu dari beberapa warga dan ibu - ibu sekitar tempat kosku.

Aku memilih lewat gangbsepi ini karena jalannya mrmang lebih dekat dan akan cepat sampai. Jika tidak melalui jalan ini, aku akan memutar lewat gang sebelah yang lumayan jauh juga.

Ku lihat di depan sana ada beberapa lelaki sedang duduk di depan rumah kosong itu sambil bergurau. Ini pertama kali bagiku melihat ada orang lain saat pulang malam lewat sini.

"Permisi mas" kataku dengan sopan saat melewati para pemuda itu.

"Ehhh iya mbak. Kok sendirian? Abis dari mana?" Tanya salah satu dari mereka.

"Abis pulang kerja mas. Lembur tadi. Mari" kataku sambil tersenyum pada mereka lalu lanjut berjalan.

Ku pikir mereka akan sombong atau sedikit nakal. Tapi ternyata mereka sangat ramah kepada orang lain. Aku memang selalu menyapa orang sekitar apalagi jika dia berada di dekat kosku.

Arrgghhhhh.....

Emmmm.. Emmm........

Ku rasakan aroma menyeruak di hidungku. Rasanya sampai menembus ke otak, dan itu membuat kepalaku pusing.

Mataku perlahan terbuka, aku menyadari saat ini sedang berada di tempat lain. Tapi, kedua tanganku kini sedang terikat di sisi ranjang.

Kamar ini sangat gelap, karena memang hanya ada lilin sebagai penerangan. Tapi untungnya di dalam ruang kamar yang gelap ini di beri empat lilin yang membuat ruangan semakin terasa lebih terang.

"Apa - apaan ini?" Sentakku saat aku berusaha melepas kedua tanganku yang terikat meski ku tahu semua itu dia - sia saja.

"Brooo udah bangun mbaknya"

Aku mendengar suara seseorang dari luar sana. Aku semakin di buat was was dengan keadaan yang membingungkan ini.

"Sudah bangun ternyata"

Aku terkejut saat ku dapati para lelaki yang ku dapa tadi. Ternyata mereka bukan orang baik - baik.

Aku langsung menutup mataku saat melihat keempat lelaki itu tak memakai pakaian sama sekali. Aku syok karena melihat batang mereka yang menggantung dengan berbagai ukuran.

Aku merasakan seseorang menarik selimut yang tafinya menutupi tubuhku. Tapi aku sendiri kini merasa aneh, kulitku terasa dingin saat Selimut itu di tarik.

Aaaaaaaa..... Teriakku saat ku sadari tubuhku saat ini sudah telanjang dan di jadikan tontonan oleh keempat lelaki tadi. Aku malu sekaligus takut, takut jika mereka melakukan hal yang tak seharusnya terjadi.

Salah satu dari mereka kini naik ke ranjang sambil merangkak dari kakiku menuju ke atas. Sontak aku menendang - nendangkan kakiku agar lelaki itu pergi.

Tapi teman - temannya kini memegangi kakiku menjadi terbuka dan sudah pasti saat ini kemalu*nku bisa di lihat oleh mereka semua dari bawah sana.

Air mataku turun sambil sesegukan aku menangis. Melihat diriku yang sedang menangis, mereka malah menertawakan ku.

"Rico langsung serang saja"

Orang yang bernama Rico itu langsung naik ke tas tubuhku dan melahap payudaraku yang lumayan besar, sambil salah satu tangannya memainkan payudara satunya.

"Ahhh jangan lakukan itu tolong..... Tolong...... Seseorang ingin memperkosaku... Tolooongg......" Teriakku sambil menangis daat tubuhku mulai di jamah oleh dua lelaki sekaligus.

"Teriak saja mbak. Tidak akan ada orang yang mendengarnya" kata Rico.

"Bagas lo buru - buru banget sih? Langsung mainin memeknya lagi. Padahal baru mulai"

HAHAHHAHA....

"Nanggung Dan, udah gak tahan" sahut Bagas pada Dani yang masih memegangi kaki ku dengan Aji.

Aku sudah tak merancau untuk di lepaskan, karena aku tahu betul jika itu akan dia - sia saja dan membuang tenagaku yang sudah lemas. Air mataku terus keluar tak ada hentinya sambil terus terdengar senggukan tangisku.

Ku rasa memang nikmat setiap sentuhan mereka di tubuh dan bagian sensitif ku. Tapi aku tak bisa mendesah dan malah terus menangis setiap kali merasakan kenikmatan itu.

Aji dan Dani mengangkat kakiku dan di tekuk seperti orang mau melahirkan. Ku beranikan membuka mataku, ternyata saat ini Bagas sudah memposisikan pen*s nya yang sedikit bengkok itu ke vagin*ku.

"Jangan.. tolong jangan lakukan itu.."

Arrrrggggggghh..........

Aku berteriak kesakitan saat batang Bagas berhadil masuk dengan 4 kali hentakan. Tubuhku serasa sedang di belah menjadi dua saat batang itu menerobos masuk.

"Aahhhhh..... Enak banget.. sempit broo masih perawan ternyata mbak nya" kata Bagas sambil menunjukkan darah yang keluar dari vagin*ku kepada teman - temannya.

"Waahhhh kalo gitu enak di elo aja Gas" sahut Aji yang kini sudah melepas kakiku.

Aaahhhh.... Ahhhh..... Emmhhhh....... Ahhh....

Bagas menyodokkan batangnya keluar masuk dengan tempo pelan. Karena batangnya masih merasa sempit di dalam vagin*ku yang memang belum pernah ada yang menyentuhnya.

Aku terdiam sambil melihat ke samping di mana ada lilin di keuhan sana. Mataku sudah tidak mengeluarkan air mata lagi.

Emmhhhh... Ahhhh.... Ahhhh.... Ahhh.......

Jangan lupa kasih vote ya guys..
Selamat Menikmati🍒

Kumpulan Cerita Hot Dewasa 21+🍒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang