Toilet Umum

59.7K 105 0
                                    

Hai.. Aku Rio. Aku adalah laki-laki dari desa yang kini sedang bekerja di luar negeri. Aku sengaja mencari pekerjaan di luar negeri karena aku tahu di sini gaji lebih besar meskipun biaya hidupnya juga lumayan.

Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ibu dan ayahku sudah meninggal saat aku masih SMA, dan adiku masih SMP dan SD saat itu. Dari situ aku harus mencari penghasilan untuk menghidupi kedua adikku dan menyekolahkan mereka berdua.

Untung saja saat itu aku sedang dalam masa akan lulus sekolah, jadi aku tinggal memikirkan biaya kelulusanku saja. Setelah lulus aku benar - benar bekerja apapun seperti menjadi penjual gorengan, jasa angkat barang dan lainnya.

Aku melakukan semua itu bukan karena orang tuaku tak meninggalkan uang tabungan, tapi karena aku takut jika hanya mengandalkan tabungan ibu dan bapakku, yang ada aku akan semakin melarat jika uang itu habis. Jadi aku imbangi dengan bekerja untuk menambah penghasilan dan tidak mengandalkan uang tabungan itu.

Untung seorang kakak kelasku yang kebetulan bekerja di luar negeri menawarkan ku untuk pergi ke sana karena sedang di butuhkan lowongan di tempat kerjanya saat itu. Aku mengiyakan dan belajar bahasa selama beberapa bulan saja dan langsung busa pergi.

Gajiku sangay lumayan, bisa ku pakai untuk kebutuhanku dan aku juga memberikan uang bulanan dan sekolah pada kedua adikku.

Sudah sekitar 4 tahun aku di sana, kini adik laki-laki ku sudah bekerja di sana sebagai buruh pabrik. Sedangkan adik wanita ku masih kelas 2 SMA.

Aku melakukan hari - hariku seperti biasanya. Keadaan lingkungan juga membuatku perlahan berubah dan mengikuti teman - temanku di sini. Aku memang tinggal di desa, tapi agama keluarga ku adalah Kristen.

Di sini aku menyewa rumah kecil seperti kos dan ku tempati berdua dengan Gilang kakak kelas yang mengajakku kerja di sini.

Beruntung sekali di dalam rumah kecil ini ada dua kamar dengan satu kamar mandi. Karena aku juga lebih nyaman jika tidur sendiri dari pada harus berdua dengan Gilang.

Sedari tadi aku hanya rebahan sambil memainkan ponselku. Ku lihat Gilang baru saja selesai mandi dan datang ke kamarku yang pintunya memang sedang terbuka dengan lebar.

Ku pikir Gilang akan mengatakan sesuatu yang penting. Tapi ternyata Gilang hanya sedang menumpang berkaca karena kaca di kamarnya pecah beberapa hari yang lalu.

Ku biarkan saklja Gilang sesukanya, yang penting dia tidak mengambil batangku atau merusak sesuatu di dalam kamarku. Gilang terlihat sedang merapikan rambutnya dengan sangat serius hingga membuatku terheran.

Menyadari aku sedang memperhatikan dirinya, Gilang langsung menoleh ke arahku dan menggelengkan kepalanya.

"Yoo malam ini kamu ikut party kan?." Tanya Gilang kepadaku. Mungkin Gilang mengira jika aku sudah lupa dengan perta itu, karena memang dari tadi aku terlihat sangat santai.

"Ikutlah, kalau masalah party mah harus selalu hadir. Apa lagi ini tahun baru." Kataku yang kini beranjak untuk siap - siap karena sebentar lagi pukul 19:00.

"Ehh Lang, ceweknya siapa aja? Ya kali kalau semuanya cowok maleh ikut gua" kataku.

Gilang tertawa mendengar ucapan ku "Tenang aja broo ada banyak kok ceweknya. Ada Zea juga nanti. Lo kan suka sama Zea, pasti party lo malam ini bakal seru."

Aku langsung tersenyum saat mendengar nama Zea. Dia adalah orang asli sini yang memang aku taksir sejak satu tahun lalu. Tadinya aku ingin putus asa dan memilih untuk mencintai Zea dalam diam. Tapi setelah tahu jika Zea baru saja putus dengan pacarnya, aku semakin gencar untuk mengejar Zea.

Ku pilih beberapa pakaian yang bagus karena malam ini akan ada Zea di pesta itu. Aku harus berpenampilan keran dan menarik agar Zea melirikku nanti. Jika ada parfume untuk memikat wanita, sudah pasti aku memintanya kepada dukun. Tapi ini adalah luar negeri, jadi tidak mungkin aku pergi ke dukun.

Kumpulan Cerita Hot Dewasa 21+🍒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang