Halo, nama gue Dion. Gue adalah salah satu karyawan di perusahaan entertaimen yang cukup terkenal. Gue bekerja di sini sejak 4 tahun yang lalu dan gue bekerja menjadi sekertaris dari bos gua.
Bos gua sangat tampat dan dia sangat di segani oleh banyak wanita. Tubuh tinggi, kekar, satu - satunya calon penerus dan pemimpin di perusahaan ini. Siapa coba wanita yang gak bakal suka dan tertarik dengan dia.
Sebut saja namanya Pak Gavin. Sekeren namanya dong, orangnya juga keren.
Awalnya gue bekerja dan bergabung dengan tim pemasaran. Tapi, tiga tahun lalu setelah gue berada satu tahun di tim pemasaran, Direktur memanggilku dan memintaku untuk menjadi sekertaris calon Direktur baru di perusahaan ini.
Gue setuju - setuju saja, apalagi gajinya juga lebih lumayan dari pada pekerjaanku sebelumnya. Gue mulai menjadi sekertaris setelah pak Gavin masuk kantor, di situlah aku tahu seperti apa sifat pak Gavin yang sangat jauh dengan apa yang di lihat para wanita.
Bahkan satu kantor juga sangat takut dengan pak Gavin karena dia sangat galak dan tegas. Tapi semua itu sangat berbeda ketika pak Gavin berada di rumah dan di luar kantor. Gue sering melihatnya sendiri.
Mungkin Pak Gavin memang ingin terlihat profesional dan bisa menyesuaikan tempat. Bahkan gua selalu bilang dalam hatiku jika pak Gavin seperti orang dengan kepribadian ganda.
Hari ini seperti biasa aku datang ke kantor sedikit lebih awal dari biasanya. Karena siang ini akan ada rapat dengan klien, jadi gua harus menyiapkan semuanya sejak jauh sebelum rapat di mulai.
"Dion, tumben datang jam segini?" Sapa Ririn yang tak sengaja gua lewatin.
"Eh Ririn. Lagi banyak kerjaan soalnya, belum lagi nanti harus ngurus persiapan buat rapat. Mau bantu lo?" Kata gua pada Ririn yang langsung menggeleng dan pergi begitu saja.
Gua langsung pergi ke ruang rapat dan menata beberapa hal yang akan di butuhkan di sana. Setelah urusan gua selesai, gua kembali ke tempat bekerja dan menyelesaikan beberapa pekerjaan yang harus segera di selesaikan hari ini juga.
Sore ini hujan sedang turun dengan sangat deras, gua lupa gak bawa payung saat berangkat tadi. Seharusnya gua lihat ramalan cuaca dulu sebelum berangkat kerja.
Beberapa karyawan juga masih tetap berada di dalam kantor untuk menunggu hujan reda. Padahal saat ini sudah pukul 18:06, beberapa dari mereka supah pergi lebih dulu karena sudah membawa jas hujan.
Sedangkan karyawan yang seorang anak kos seperti gua masih tetap berada di dalam kantor untuk menunggu hujan reda. Memang kami ini sengaja menjari kos yang dekat dengan kantor untuk menghemat biaya juga. Meski berangkat kerja harus jalan kaki, tapi tak jauh.
"Dion"
Gua lihat pak Gavin ada di belakang. Pak Gavin emang belum pulang tadi, karena dia bilang masih harus lembur.
"Datang ke ruangan saya. Bantu saya menyelesaikan pekerjaan" kata pak Gavin lalu ninggalin gua sama karyawan yang lain.
"Baik pak" gua tetpaksa harus bantu pak Gavin. Padahal gua udah pengen cepet pulang dan istirahat.
"Semangat Dion. Jangan lupa bagi bonusnya nanti" kata Glen sambil ngetawain gua yang emang udah kelihatan bad mood.
Gue langsung pergi ke ruangan pak Gavin buat bantu lembur malam ini. Sudah sampai pukul sembilan malam dan kerjaan baru aja kelar. Kebetulan hujan juga udah reda, jadi gua mau langsung pulang buat istirahat.
"Dion"
"Eh pak Gavin ada apa pak?"
"Mau langsung pulang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Hot Dewasa 21+🍒
FantasyWARNING! harap bijak dalam membaca. Cerita inj mengandung unsur dewasa yang tidak di peruntukkan untuk usia di bawah umur.