Vote dong kalau suka biar Gw bahagia....
Setelah malam yang penuh cerita, dari mulai pengakuan keberanian dan paksaan dalam hubungan Gito dan Shani, pagi itu terasa berbeda. Udara pagi yang sejuk dan suasana pegunungan yang tenang seakan mengundang mereka untuk berbicara, namun keduanya memilih untuk diam. Ada kecanggungan yang belum terselesaikan, sesuatu yang mengganjal di antara mereka.
Pagi itu, sinar matahari menyusup melalui celah-celah tirai jendela, membangunkan Gito lebih dahulu. Dia menggeliat pelan, melihat Shani yang masih terlelap di sebelahnya. Dia teringat kejadian semalam dan senyum kecil muncul di wajahnya.
Gito coba menenangkan pikirannya dengan memejamkan matanya dalam-dalam, di sampingnya terdapat Shani yang ternyata baru saja membuka matanya dan begitu intens memandangi wajah Gito. Gito membuka kembali matanya dan melihat Shani yang telah membuka matanya.
"Pa-pagi, Shan," ucap Gito dengan suara serak.
Kalimat singkat dari Gito membuat Shani gugup, ia bahkan belum membalas sapaan Gito. Beberapa saat Shani akhirnya sadar Gito sedang berbicara kepadanya, ia pun membalas sapaan Gito.
"Ha, pagi juga, Git," balas Shani dengan senyuman kecil.
Gito yang melihat wajah Shani terlihat keheranan pun penasaran. "Kenapa, Shan?"
"Kamu kok bisa bangun pagi?" jawab Shani dengan nada menggoda.
"Lah, emang aku gak bisa apa bangun pagi?" tanya Gito heran dengan ucapan Shani.
"Biasanya susah kalau dibangunin... hmmm, aku kangen teriak-teriak bangunin kamu, Git."
Gito bingung harus menjawab apa, mengalihkan pandangannya ke langit-langit kamar hotel. "Shan, kamu mau mandi dulu gak?" coba Gito mengalihkan topik.
Shani tersenyum tipis. "Iya, aku mandi dulu."
Shani bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi. Gito menghela napas panjang, mencoba menenangkan pikirannya.
Di dalam kamar mandi, Shani melihat kaca dan terus tersenyum seperti orang gila. Lama rasanya Shani memandangi wajahnya, sampai saat ia mencoba untu bersikap biasa aja, "Apa yang kamu lakukan, Shani?" gumamnya pada dirinya sendiri. Dia tahu bahwa dia telah melangkah terlalu jauh semalam, tetapi dia tidak bisa menahan perasaannya.
Selesai mandi, Shani keluar dengan rambut masih basah. "Git, giliran kamu mandi."
Gito mengangguk dan bangkit dari tempat tidur. "Oke, Shan. Aku mandi dulu."
Saat Gito berada di dalam kamar mandi, Shani duduk di tepi tempat tidur, menatap ke luar jendela. Pikirannya melayang-layang, memikirkan segala hal yang terjadi semalam dan bagaimana perasaannya terhadap Gito. Shani tampak memikirkan apa yang ia harus perbuat setelah ini, sudah sejauh ini tak mungkin Shani melepas Gito apapun resikonya.
*
Apakah Cinta Shani sudah dikatakan Cinta Mati ? Lihat Aja Nanti.
*
Setelah beberapa saat, Gito keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya "Shan, kita pulang nanti malam kan?"
Shani mengeleng "Lusa malam."
"Lah, cuti yang aku ambil cuma sampek hari ini Shan." Protes Gito mencoba kali ini ia berusaha tak menuruti kemauan Shani.
Namun Shani ya Shani, apa yang ia inginkan harus terkabul, apapun alasannya. Jika Shani ingin kembali besok tak ada yang bisa mencegahnya. Shani akan melakukan apapun supaya keinginannya terkabul... APAPUN ITU.
![](https://img.wattpad.com/cover/369422398-288-k960581.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DIBALIK KONTRAK (GITSHAN) End
Romansa-----------------------Cerita Gita & Shani--------------- Shani Indira, seorang wanita muda yang baru saja menyelesaikan S2 dengan predikat cum laude, terguncang oleh pertanyaan papanya tentang pernikahan. Shani yang perfeksionis dan ambisius, meras...