🍂

1.5K 139 38
                                    

#kisahKemaren

Semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua.
Tinggal bagaimana dia mengambil kesempatan itu.

Berjuang untuk menyakinkan atau menunggu untuk di yakinkan.

Asnawi Mangkualam Bahar sosok laki laki yang tegas, keras dan bersahaja.

Di depan ratusan ribu lebih warga Indonesia dia pernah berjanji untuk membawa kemenangan.
Dan dia menepati janjinya itu.

Namun kali ini berbeda!!
bukan janji ke pada bangsa yang dia banggakan.

Janji hati kepada sang pujaan hati.
Janji untuk bisa menatap mata indah yang tatapannya tajam menjadi favorit nya.

Menatap untuk di jadikan miliknya selamanya.

Asnawi pov.

Nekat mungkin ini yang terjadi padaku.
Saat ini aku berada di pesawat perjalan menuju Indonesia dari Korea.

Sudah 5 jam aku di udara berarti tinggal beberapa jam lagi aku akan menemui gadis yang sudah 2 bulan sejak terakhir bertemu di Korea kita tidak bertatap muka.

Sejak kejadian malam saat dia demam aku terus berusaha menyakinkan hatiku bahwa dia adalah miliku dan harus aku perjuangkan.

Setelah pertandingan tadi sore kita satu team mendapat libur tiga hari.

Memang nekat bukan hanya tiga hari dan aku memutuskan untuk pulang menemui gadisku itu.

Selama dua bulan komunikasi kita cukup baik meski kadang sifat cuek dan gengsinya masih dia tunjukan.

Beberapa kali aku pancing untuk mengetahui isi hatinya namun dia selalu mengelak.

Dia menangis, cemburu, tantrum saat aku balas chat lama.
Namun selalu mengelak saat bicara kisah kemaren.

Kata Author yang cantik ini hahahaha

"Sederhana saja saat seseorang menangis karenamu, berarti cintanya masih di kamu"

Berarti tidak ada kata sia sia buat aku berjuang dan menyakinkan si gengsi bermata tajam itu.

Aku membuka ponsel dan berbalas pesan dengan dai.

Yaa yang tau kepulanganku selain orang tuaku adalah Fadly kakak dari cewek jutek kesayangan ku itu.

Dia akan menjemputku sesampai di bandara nanti.

Setelah beberapa jam akhirnya aku sampai di bandara internasional soekarno Hatta.

Mengambil bagasi dan membalas pesan dari dai yang sudah menunggumu di pintu keluar.

Ku lihat cowok tinggi ber kaos Givenchy putih tulang melambaikan tangan padaku.
"Capt di sini....!! Teriaknya

Ku berjalan ke arahnya dan memeluk hangat abang dari gadisku ini " Gimana kabarnya bro, sorry ngrepotin"

"Baik Capt, alah kayak sama siapa aja lu!!
Ayoo masuk Capt banyak paparazi hahaha" Godanya padaku.

Jam sudah menujukan pukul 23.30.
Menjelang tengah malam namun jalanan ibukota ini seperti tidak pernah sepi.

"Mau langsung pulang apa makan dulu Capt?? " Tanya Fadly.

"Gue udah makan di pesawat tadi, tapi kalau lu mau makan gue temenin" Ujarku menatap ke arah ai.

Dia ketawa lirih " Gue diet Capt, mau ada film baru jadi harus jaga badan hahaha"

"Aseeekk aktor besar kita banyak job" Godaku sambil tertawa.

kisah kemaren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang