⁷; It was raining at that time

114 70 5
                                    

Disclaimer before reading: Kindly leave me vote, coment and follow.

Disclaimer before reading: Kindly leave me vote, coment and follow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📖.

Jam istirahat telah berbunyi, akhirnya keresahan para murid selama pelajaran telah selesai dengan adanya istirahat. Akhirnya aku melihat jean keluar kelas juga, biasanya dia hanya keluar di waktu pulang saja, karena aku sangat penasaran jadi aku memilih untuk mengikutinya. Saat aku ingin mulai untuk melakukan misi menguntit ku tiba-tiba Senna menahan tanganku. "Lu mau ke kantin bul?" tanyanya.

"Engga, aku itu mau ke itu hehe," bingungku.

"Kemana. Yaudah bareng aja," balas senna.

"Bukan, maksudnya aku mau ke perpus bentar. Cari sesuatu, iya sesuatu." Pergi dengan cepat tanpa menghiraukan pandangan bingung senna.

Aku berjalan dengan cepat mengikuti langkah jean, aku melihat dia berbelok arah ke gedung peralatan olahraga. "Ngapain kesana dia," ujarku dengan pelan.

Tetapi aku hanya bisa mengikutinya, dan sampai akhirnya kebelakang sekolah, kulihat ada pohon besar disana dan ada segerombolan para laki-laki. Kulihat jean menghampiri mereka, tapi siapa mereka, apakah temannya.

"Datang juga akhirnya."

"Sini dulu jen, duduk."

Kudengar sedikit pembicaraan mereka, hanya pembicaraan biasa sebenarnya, berarti mereka temannya. Aku lega mengetahui lelaki itu sebenarnya memiliki teman, bukannya gimana, aku pikir awalnya dia seorang anti sosial.

Akupun berbalik arah pergi menuju kembali kekelas untuk memakan bekalku, perutku sudah berbunyi sebenarnya karena sudah lapar.

Tanpa nebula sadari ternyata orang yang dia sedari tadi dia ikuti sadar sebenarnya.

****

Hujan deras tiba-tiba datang menerpa bumi, ini saatnya jam pulang sekolah. Kulihat banyak orang yang memilih untuk nekat menerobos agar bisa pulang dengan cepat, dan ada yang memilih untuk menunggu dan ada juga murid yang ada kegiatan ekstrakurikuler.

Karena ternyata Pak Sadiq, yaitu supirku mengabari kalau ternyata dia telat sedikit untuk menjemputku jadinya aku menunggu di halte orang biasa menunggu angkutan atau bus. Aku duduk dipinggir sedikit, sebenarnya tadi senna mengajak ku pulang bareng tapi aku menolak karena tidak satu arah.

Aku menghiduokan layar HP ku dan membuka apk Spotify, memutar playlist yang kubuat sendiri isinya hanya lagu favorit ku dari artis Wave to earth. Lagu yang menangkan ku dengar sambil memandang rintik-rintik hujan, sebenarnya aku suka dengan hujan tetapi jika diiringi dengan petir aku jadi tidak suka.

How Love It End?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang